Lost Hope

4.7K 513 73
                                    

Shafira pov

'Ya Tuhan, itu kan Tante Ery dan Om And. Ya, tidak salah lagi itu mereka.'

Mataku terasa perih dan dadaku bergemuruh, sebuah harapan yang selama ini tertanam di hati, terasa membesar dan kini terasa begitu kuat menguasai hatiku.

Akhirnya penantianku selama ini tidak sia-sia, Tuhan mengabulkan do'aku, mempertemukanku dengan orang tua Rafael kembali.

Aku sungguh tidak menyangka kalau Verghese yang tersemat di nama belakang Jordie adalah nama belakang keluarga yang sama dengan Rafael.

Namun, sebuah pertanyaan membenak di hatiku. Jordie kata, ini adalah pernikahan sepupunya. Jika benar demikian lalu Verghese yang mana yang hendak menikah? Mungkinkah Rafael? Atau ada lagi Verghese yang lain yang merupakan sepupu dari pria yang saat ini berjalan di sampingku.

"Ada apa?" tanya Jordie saat melihatku yang tiba-tiba menghentikan langkah. Aku yakin, si playboy kelas kancing kemeja itu melihat wajah syok ini.

Aku mengalihkan pandangan ke arahnya, lalu menyembunyikan rasa syok ini di balik senyumanku.

Pandangan Jordie melembut kala melihat aku tersenyum.

Ah... Dasar playboy.

"Apa itu Tuan Andreas Verghese dan nyonya Eryna?" tanyaku, lalu pandanganku tertuju pada kedua wajah yang pernah aku kenal itu.

Seperrinya Jordie mengikuti arah pandangku. Karena aku mendengar dia berkata, "Ya, benar sekali. Itu mereka! Apa kau mengenalnya?".

"Aku pernah membaca artikel tentangnya di majalah-majah bisnis. Begitu pula dengan anaknya yang sukses menggeluti bisnis keluarga dan bisnis otomotif," itu adalah salah satu jawaban yang benar adanya.

Aku memang sering mengikuti berita perkembangan bisnis keluarga Verghese.

Tidak sulit untuk mengetahui tentang mereka, seluruh media bisnis meliput kesuksesan mereka. Yang sulit disini adalah menghubungi mereka.

Dan aku hanya bisa menunggu mereka menemuiku, seperti yang pernah mereka lakukan padaku tujuh belas tahun yang lalu.

Aku selalu menunggu Rafael datang menemuiku, walau kemungkinan itu sangat tipis, karena mungkin saja Rafael sudah melupakanku.

Dari sekian banyaknya penyuka artikel bisnis di negara ini. Mungkin aku selalu yang pertama tahu saat berita tentang bisnis Verghese company dimuat di media cetak atau di website bisnis.

Namun, tidak satupun dari sekian banyak artikel yang memuat tentang mereka, yang membahas tentang pernikahan salah satu anggota keluarga mereka.

Memang, tabloid yang aku baca bukanlah tabloid gosip melainkan tabloid bisnis. Tapi terkadang ada beberapa pengusaha yang tidak keberatan jika berita seperti berita yang memuat tentang pernikahan dipublikasikan. Tapi sepertinya Verghese company bukan salah satunya. Karena aku baru tahu tentang pernikahan itu saat ini.

"Ayahku lebih terkenal dari mereka, apa kau tahu dia juga?" tanya Jordie dengan langkah pelannya, kembali mengimbangi langkahku yang terasa berat saat berjalan ke arah keluarga besar Verghese yang belum menyadari kedatangan kami.

The Wedding Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang