"Hi... Jord, senang kau datang," sapa Rafael, sementara tangannya semakin mengerat memeluk tubuh Shafira hingga istrinya itu tidak berhasil melepaskan diri.
Pandangan tidak setuju Shafira menatap Rafael yang dibalas Rafael dengan senyum mesra dan tatapan penuh cinta.
"Yang aku tahu tentangmu selama ini adalah kau seorang anak penurut. Semua kebaikan ada padamu, tapi kemana semua itu sekarang, Rafa. Saat ini kau layaknya seonggak daging pemilik seorang bajingan yang tega meninggalkan calon istrinya dan bersenang-senang dengan wanita lain. Alice menunggumu, mencemaskanmu sementara kau asyik bersenang-senang dengan wanita lain," tegas Jordie.
"Kau tidak tahu, apa yang sebenarnya terjadi, Jord." Jawab Rafael santai, perlahan melonggarkan pelukannya di tubuh Shafira.
"Ya, mulanya aku tidak tahu! Dan sekarang aku menjadi tahu, kalau kalian memang manusia-manusia yang tidak punya hati. Dan kau Fira, sedikit pun aku tak menyangka, ternyata wajahmu saja yang terlihat cantik, namun hatimu tak lebih dari seorang penghianat, Alice selama ini baik padamu, tapi kau malah menusuknya dari belakang dengan mengambil Rafa darinya." Suara Jordie terdengar semakin keras dipenuhi amarah.
"Jaga ucapanmu, Jord!!!" Rafa pun tak lebih baik dari Jordie, ia mulai terbakar amarahnya.
"Kenapa rupanya? Itu kenyataannya, Rafa. Gadis itu seorang munafik. Dan kau seorang bajingan," balas Jordie.
"Jordie!!!" Hardik Rafael, dengan wajah marahnya, tapi tangan Shafira menekan dada Rafael, menghentikan pergerakan pria itu yang siap menghajar Jordie.
"Pulanglah! Uncle And dan Daddy menyuruhku menjemputmu. Parnikanmu tinggal dua hari lagi," ujar Jordie.
"Pernikahan itu tidak akan terjadi karena aku sudah menikahi Shafira," tegas Rafael dengan rahang mengeras.
"Menikah?!!! Kau memang benar-benar bajingan, Rafael!!!"
"Aku hanya memperjuangkan cintaku, Jord. Dan aku rasa seorang play boy sepertimu tidak akan mengerti." Rafa mulai membela diri.
"Selama ini aku memang bukan pria baik, Rafa. Tapi setidaknya aku bukan seorang bajingan pemberi harapan palsu atau pria pembuat lubang di hati seorang wanita rapuh seperti Alice." Nada keras semakin terdengar jelas dalam suara Jordie.
"Kata-katamu tidak sesuai dengan kenyataannya, Jord. Kau seorang play boy. Ingat itu!" Ujar Rafael.
"Tapi aku bukan bajingan sepertimu, Rafa. Setiap wanita yang aku kencani tahu kalau hubungan yang kami jalin hanya sebatas affair tanpa cinta atau ikatan apa pun, tak pernah aku memberikan harapan palsu pada mereka semua," jawab Jordie.
"Omong kosong!!! Apa kau lupa? Kau telah membuat si mungil Emily meninggalkan Seward Alaska lima tahun yang lalu, meninggalakan Aunt Anna dan Uncel James yang sudah mengadopsinya sejak kecil," ujar Rafael balas menyerang.
"Hai... Jangan samakan Emily dengan Alice, kasusnya jelas berbeda. Dan asal kamu tahu saja Rafael, Emily hanyalah seorang bitch. Dia pergi untuk kesenangannya sendiri demi mencapai kebebasan. Jadi jangan libatkan aku dalam masalah itu!" Nada suara Jordie terdengar tak terima.
"Kita tahu Emily sejak kecil, sejak Uncle James Colin mengadopsinya. Dia seorang gadis polos, dan hanya kau yang menganggapnya seorang bitch," balas Rafael seolah tak mau kalah.
"Sudahlah Rafael, jangan mengalihkan pembicaraan!" Jordie mulai membawa kembali ke topik pembicaraan mereka yang sebenarnya.
"Aku hanya tidak terima kau mengatakanku bajingan padahal kau sendiri tidak lebih baik dariku, Jord." Ujar Rafael, semakin memancing emosi Jordie.
"Kasusku dengan Emily berbeda dengan kasusmu dengan Alice. Aku menganggap dan memperlakukan Emily layaknya Audrey. Emily adalah anak angkat dari Uncle James sepupu Daddy. Itu artinya dia juga sepupuku sepupu kita. Dan sedikit pun aku tidak pernah memberinya harapan palsu seperti hal yang kau lakukan terhadap Alice," timpal Jordie membela diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wedding
RomanceCover: By. @HatersOfWorld *** Sequel mandiri dari cerita yang berjudul 'Love' *** "Aku akan membuat sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin." (Rafael Verghese) *** "Ruang dan waktu tidak merubah niatku untuk menunggumu, tapi keadaan merubah niatk...