Cerita ini dibuat khusus untuk para haluker tersayang dengan ke'halu'an di atas rata-rata 😁.
Dan buat Reader yang tingkat halunya biasa-biasa saja apalagi di bawah rata-rata, sangat tidak disarankan untuk baca cerita ini.
Sebenernya, genre cerita ini sama seperti cerita Love, yaitu Romance tapi aku campur sama Fantasi dan sedikit Thiller. Jadi Genrenya campur aduk gitu.
Buat yang gak suka cerita Fantasi, absurd, dan yang ada sedikit unsur 18+nya, mohon untuk mundur teratur. Saya udah peringatin diawal jadi jangan nyesel diakhir.
Okeh selamat membaca.
***
Setting: tahun 2042
Diingat-ingat terus ya guys tahun 2042
***
"Selamat pagi Mr. Verghese"
Sebuah suara mengagetkan seseorang yang asyik di depan komputer dengan layar hologram canggih di depannya.
Mata hijau keemasan orang itu melirik ke arah datangnya suara, senyum lebarpun menghiasi wajah tampan dan rupawannya.
Perlahan ia pun menegakan tubuh kekar nan tegapnya hingga tampak menjulang dan terlihat sangat sempurna dengan setelan formalnya.
"Brother" sambutnya.
Dia Rafael Verghese, tersenyum menyambut pemilik suara yang baru saja mengagetkannya.
"Sedang sibuk, Mr. Verghese?"
"Tidak usah mengolok-olokku, Jord" balas Rafael, tangannya terkepal melayangkan pukulan ringannya ke dada keras berotot yang sama persis seperti miliknya.
Tidak heran keduanya memiliki tubuh layaknya seorang atlet karena mereka sangat menggemari berbagai jenis olah raga berat bahkan olah raga ekstrim yang mengacam nyawa.
"Harusnya kamu pun sesibuk diriku, Jordie Verghese," ujar Rafael.
"Jangan salah, sepupuku. Akupun sesibuk dirimu," sergah Jordie
"Sibuk mengatur gadis-gadismu, hmm?" timpal Rafael diakhiri dengan seringainya.
"Ya...itu benar, kau sungguh pintar dan cerdas. Darimana kau tahu hal itu?" balas Jordie tanpa rasa bersalah sedikitpun.
Jordie memang tidak seperti adiknya Joshua atau pun sepupunya Rafael yang menyibukan harinya dengan mengurus perusahaan, dia lebih suka berpetualang dan bersenang-senang berasama gadis-gadis sexy.
"Jhosua selalu merengek, mengeluhkan kelakuanmu," jawab Rafael
"Dia memang adik kecilku yang cengeng."
"Mau minum apa, Jord?"
"Apa saja."
"Bagaimana kalau sampanye semoga saja minuman kunoku itu masih layak untuk merayakan kedatanganmu."
"Ah... Apa sajalah asalkan yang membawanya ke sini seorang gadis sexy dengan buah dada besar dan punya bokong yang semok," balas Jordie dengan seringai mesumnya.
Rafael hanya mendenguskan tawa sambil menekan sebuah tombol hologram di meja kerjanya.
Tidak lama berselang seseorang masuk dengan meja dorong yang mana terdapat sebotol sampanye dan peralatan minum lainnya, dan hal itu langsung menarik perhatian Jordie.
Tentu saja bukan minuman itu yang menarik perhatian Jordie, melainkan pembawa minuman yang baru saja memasuki ruangan Rafael.
Sesosok tubuh itu terlihat sangat sexy dengan balutan dress mini mencetak sempurna lekuk tubuh indahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wedding
RomantizmCover: By. @HatersOfWorld *** Sequel mandiri dari cerita yang berjudul 'Love' *** "Aku akan membuat sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin." (Rafael Verghese) *** "Ruang dan waktu tidak merubah niatku untuk menunggumu, tapi keadaan merubah niatk...