PROLOG

2.3K 58 1
                                    


Nana Pov

Pagi cerah yang menyambutku pagi ini, dengan menebar sebuah senyum di bibir tipisku Aku bangun dan duduk di tempat tidurku dan sedikit menguap lalu Aku beranjak pergi menuju kamar mandi yang ada di kamar kesayanganku ini yang sejak kecil menjadi kamar tempatku untuk menutup mata dikala malam dam membuka mata dikala pagi menjelang.

Tak butuh waktu lama hanya sekitar 20 menit untukku mandi dan kemudian bersiap-siap untuk kuliah. Sebelumnya perkenalakan namaku Ariana Priska Hermavi anak pertama dari 2 bersaudara. Aku memiliki adik laki-laki bernama Tommy Rizky Hermavi. Dia adik yang paling tengil yang pernah Aku miliki meskipun Dia sudah kelas 1 SMA masih saja Kami sering bertengkar karena sesuatu. Dan Papaku bernama Rama Rayan Hermavi dan Mamaku bernama Sintya Breta Amanda. Memang nama belakangku dan Adikku diambil dari nama Papa karena menurut Papa itu adalah symbol keluarga.

Setelah selesai bersiap-siap Aku langsung meluncur menuju ruang makan untuk sarapan bersama keluarga kecilku, ini sudah menjadi kebiasaan keluarga Kami untuk sarapan bersama setiap pagi. Aku memang tidak pernah membantu Mama untuk membuat sarapan pagi karena Aku tidak pernah sekalipun bangun pagi-pagi seperti Mama, Mama selalu menyiapkan sarapan pagi sendiri tapi dibantu oleh Mbon Min Asisten Rumah Tangga keluarga Kami.

"Duh.. anak Mama jam segini baru bangun, sekali-sekali bantuin Mama gitu loh.. Na nyiapin sarapan biar nanti kalau Kamu udah nikah bisa masak buat Suami Kamu." Ucap Mama sembari menuangkan air kedalam gelas untuk Papa.

"Apaan sih Ma, lagian Aku juga masih lama kali nikahnya, umurku tuhh.. baru 21 tahun, Aku masih mau kuliah, kerja, dan ngrasain sukses. Gak nikah lalu bisanya hanya minta uang ke suaminya untuk apa-apa kayak kebanyakan wanita zaman sekarang". Jawabku dengan santainya.

"Tapi sampai kapan Kamu mau mau gitu terus Na". sambung Papa sembari melahap sarapannya.

"Iyahh.. Kak keburu gak laku bau tau rasa". Sambung Tommy dengan seenaknya.

"Apaan sih Kamu Tom anak kecil ikut-ikutan urusan orang dewasa". Jawabku kesal dengan pembicaraan pagi ini.

"Kata Tommy ada benarnya juga Na. Kalau nunggu Kamu sukses dulu bisa karatan Papa jadi gak bisa gendong cucu nanti". Aku hanya cemberut kesal karena semua memojokkanku untuk menikah terus padahal usiaku masih muda.

"Udah ah.. Aku jadi gak nafsu makan, aku berangkat dulu Pa Ma". Lalu kucium punggung tangan Papa dan Mama dan meninggalkan mereka yang masih menyantap sarapannya.

Dengan kesal aku langsung melakukan mobilku yang dibelikan oleh Papa menuju kampus yang tak jauh dari rumahku. Hanya butuh waktu 30 menit untuk sampai di Kampus. Kemudian Aku memarkirkan mobilku dan turun dari mobil lalu menuju Kantin karena ususku merengek minta diisi karena di rumah Aku belum sempat sarapan tadi dan langsung pergi saja karena udah gak betah dengan pembicaraan pagi ini.

Sesampai dikantin langsung Aku pesan makanan dan minuman yang biasa Aku pesan. Tak butuh waktu lama pesananku sudah datang karena ini masih pagi jadi kantin masih sepi hanya ada beberapa mahasiswa yang sengaja datang pagi dan sarapan pagi di Kantin karena ada jam kuliah pagi.

Tbc

Maaf yahh.. readers mungkin bahasanya masih acak-acakan karena ini baru tulisan pertamaku. Alias masih coba-coba ^_^

Now, He Always Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang