CHAPTER 18

357 17 1
                                    


Sandra Pov

Aku hari ini bangun dengan wajah ceria karena rencanaku akan segera berjalan besok tepat dimana pernikahan tak diinginkan itu dilaksanakan. Aku sudah tidak sabar menunggu besok ingin rasanya Aku segera membatalkan pernikahan itu dan Aku bisa segera kembali bersama Willy. Memang Aku terkesan kejam tapi mau gimana lagi ini adalah satu-satunya cara agar Aku bisa kembali bersama Willy lagi. Setelah kejadian itu Aku sangat merasa bersalah dengan Willy dan ingin memperbaiki serta memulai dari awal lagi.

Aku tersenyum bahagia menikmati indahnya pagi yang cerah ini dan juga bahagia karena sebentar lagi 'Dia' akan menjadi milikku dan tak akan pernah kulepaskan lagi pria itu. Meski dengan cara kotor pun akan kulakukan agar bisa bersama Willy kalau memang harus Aku akan membunuh gadis sialan itu. Suasana pagi ini sangat mirip sekali dengan suasana hatiku.

Drrtt.. Drrtt.. Drrtt..

Seketika lamunanku buyar karena ponselku berbunyi Aku segera melihat dan ternyata nomornya di pribadikan, Siapa yang menelfon sepagi ini fikirku. Tak butuh waktu lama Aku segera menggeser tombol hijau di layar ponselku.

"Halo"Ucapku setelah menggeser tombol hijau.

"Halo cantik, pagi indah"Ucap seorang Pria yang menelfonku.

"Ini siapa ?"Tanyaku bingung karena Aku sama sekali tidak mengenal suara pria ini.

"Kau sudah melupakanku ternyata, uhh.. jahat sekali. Tapi tenang saja Aku akan segera mengingatkanmu denganku tapi untuk sementara nikmatilah dulu permainanku, Aku juga akan memberika kejutan special untukmu"Ucap Pria itu dengan tawa yang mengerikan menurutku. Tawa ini seperti Aku mengenalnya tapi Aku lupa siapa pemilik tawa ini.

"Kau siapa hah ? dasar brengsek siapa Kau ?"Ucapku tersulut emosi dan juga Aku merasakan hawa mengerikan mengelilingiku sekarang. Siapa pria ini kenapa Aku merasa mengenalnya tapi Aku tidak tahu siapa.

"Tenanglah Sayang jangan terburu-buru seperti itu, cepat atau lambat Kita pasti akan bertemu. Aku sudah merindukanmu tunggu Aku datang"Ucapnya lagi dengan tawa renyahnya.

"Siapa Loe sialan ?"Ucapku lagi penuh emosi.

"Ahh.. sepertinya Kau sudah tidak sabar sekali ingin bertemu denganku"Ucapnya dengan tawa mengerikannya.

"Sial jangan berbelit-belit cepat beritahu siapa Loe"Ucapku lagi.

"Tenanglah Sayang keluarlah Aku ada hadiah untukmu semoga Kau menyukainya"Ucapnya lalu mematikan sambungan telefon secara sepihak.

"Halo halo halo Ahh.. sial"Umpatku karena pria itu mematikan sambungan telefonnya sebelum menjawab pertanyaanku.

TING TONG !!!

Terndengar bunyi bel apartemenku Aku segera berjalan menuju pintu, Aku tak melihat siapapun di layar flat apartemenku. Siapa yang bertamu kenapa tidak ada orang diluar yang terlihat dilayar flat. Ahh.. kenapa pagiku semakin buruk saja setelah pria itu sekarang tamu tak jelas. Aku segera berjalan menuju pintu dan menekan passwordnya. Saat Aku membuka pintu tak ada seorang pun diluar dan saat Aku akan masuk Aku melihat sebuah kotak ditinggalkan di depan pintu apartemenku. Aku mengambil kotak itu dan membawanya masuk.

"Apa ini"Ucapku lalu berjalan dan duduk disofa.

Tanpa ragu sedikit pun segera Aku membuka kotak tersebut dan isinya adalah gaun berwarna putih dengan bercak merah di bebarapa bagian gaun itu, setelah kupastikan ternyata bercak itu adalah bercak darah yang sudah mengering. Apa maksudnya ini kenapa ada seseorang mengirimiku gaun ini. Tapi tunggu Aku seperti pernah melihat gaun ini tapi dimana kenapa Aku lupa. Ahh.. sial kenapa hari ini semua membingungkan sekali. Tunggu ada note yang di dalam kotak ini.

Now, He Always Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang