CHAPTER 25

355 18 1
                                    

Author Pov

Ketika Willy dan Nana sampai di apartment-nya hari sudah gelap, sehingga Mereka bergegas membersihkan diri dan menjalankan ibadah sholat maghrib. Sholat berjamaah seakan menjadi rutinitas Mereka sekarang kecuali saat siang karena Mereka memiliki kesibukkan masing-masing. Setelah sholat berjamaah, Nana segera menyibukkan dirinya dengan berbagai alat dapur dan bahan makanan untuk menyiapkan makan malam. Sebelumnya Nana sudah banyak belajar dari Mamanya sehingga sekarang dirinya sudah mulai handal dalam hal memasak meskipun belum banyak makanan yang bisa di masaknya. Namun, Nana cukup senang karena Willy menerima apa saja yang dimasak Nana.

Willy memang tidak pilih-pilih dalam hal makanan, hanya satu pengecualian untuknya yaitu sarapannya tidak bisa makanan berat, ah.. iya ditambah lagi Willy adalah pria yang alergi terhadap udang, hanya seafood satu itu tidak bisa dimakan oleh Willy. Jika Willy sampai memakannya maka Dia akan kesulitan bernafas atau detailnya terjadi pembekakan saluran pernafasan sehingga menyebabkan penderita akan sulit bernafas.

Nana cukup banyak tahu tentang willy selain dari Willy sendiri yang banyak cerita, Nana juga sering bertanya kepada Anggi (Mami Willy) apa saja yang tidak di sukai Willy dan makanan apa saja yang di sukai Willy, sehingga sekarang tidak sulit untuk Nana menyiapkan makanan untuk suaminya itu yang baru saja resmi kemarin.

Nana membutuhkan waktu 1 jam untuk menyiapkan makan malam karena Dia hanya sendiri menyiapkan semuanya, sedangkan Willy sedang di ruang kerjanya. Awalnya Willy ingin ikut Nana memasak namun dengan tegas Nana menolak karena Nana tahu jika Willy hanya akan mengganggu saja, sehingga Nana meminta Willy mengerjakan pekerjaannya saja selagi menunggu makan malam siap. Setelah siap Nana segera menghampiri Willy yang sibuk di ruang kerjanya.

TOKK... TOKK... TOKK...

Sebelum masuk Nana mengetuk pintu terlebih dulu, entah kenapa Nana melakukannya karena bisa saja Dia langsung masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dulu. Tetapi, Nana berfikir setidaknya Dia bersikap lebih sopan meskipun Willy adalah suaminya sendiri.

CEKLEKKK......

Setelah membuka pintu Nana masuk dan menghampiri Willy, Willy mendongak ketika mendengar suara pintu terbuka dan tersenyum ke arah istrinya yang tengah berjalan menghampirinya. Willy segera menutup laptopnya ketika sang istri sudah berada di sampingnya.

"Makan malam sudah siap"Ucap Nana lembut.

"Baiklah... Ayo kita makan malam, Aku sudah tidak sabar memakan masakan buatan istri tercintaku"Jawab Willy dan segera memeluk pinggang Nana. Mereka berjalan keluar menuju meja makan disana sudah tersedia banyak menu makanan.

Setelah Willy duduk, Nana segera mengambilkan nasi beserta lauk-pauknya untuk Willy. Barulah setelah itu Dia mengambil untuk dirinya sendiri. Willy begitu menikmati makanan buatan Nana, serta Willy juga menikmati waktu kebersamaan Mereka seperti ini. Willy begitu bahagia dengan takdirnya sekarang.

"Masakan Kamu enak banget"Puji Willy.

"Syukurlah.. jika Kamu suka"Jawab Nana senang mendengar penuturan suaminya.

"Katanya Kamu tidak bisa masak, tapi ini buktinya Kamu bisa masak, udah pinter malahan"Ucap Willy lagi.

"Aku belajar sama Mama karena Aku gak mau setelah Kita nikah Kita hanya makan makanan restoran"Jawab Nana jujur.

"Sebenarnya Aku gak maksa Kamu harus ngelakuin ini itu buat Aku, cukup Kamu selalu ada disisiku itu sudah membuatku bahagia. Dan untuk masalah makanan Kita bisa mempekerjakan ART, kan"Ucap Willy.

"Kita gak bisa bergantung dengan ART selamanya, Aku juga ingin memberi makanan buatanku kepada suamiku. Untuk apa Kita menikah jika makanan saja Aku tidak bisa menyiapkannya dan menyerahkan semuanya kepada ART"Ucap Nana yang tak mau kalah jika sudah membahas masalah ART karena sejak awal Nana menolak mempekerjakan ART.

Now, He Always Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang