CHAPTER 14

414 19 0
                                    


Willy Pov

Hari ini Aku sudah bisa pulang ke rumahku walaupun baru kemarin Aku siuman, sebenarnya dokter belum mengijinkan tetapi Aku ingin segera pulang, akhirnya Dokter Tommy memberikanku izin untuk pulang meskipun dengan syarat Aku harus istirahat di rumah selama 2 atau 3 hari, baru boleh melakukan aktivitasku seperti biasa.

"Beneran Kamu mau pulang sekarang apa gak lebih baik nunggu 2 atau 3 hari lagi aja ?" Tanya Nana yang pagi ini membantuku untuk pulang karena Bella sekolah, dan Papi harus ke kantor, hanya Mami saja yang bisa menjemputku jadi Nana datang untuk membantu.

"Beneran Sayang, Aku gakpapa lebih baik Aku istirahat di rumah kasian kan Kamu, Mami juga, Bella harus bolak-balik ke rumah sakit buat nemenin Aku. Lebih baik Aku di rumah biar Mami atau Bella gak bolak-balik ke rumah sakit" Ucapku untuk meyakinkan calon istriku yang mungkin khawatir dengan keadaanku.

"Kamu ini memang keras kepala susah dibilangi" Ucap Nana lalu membantuku duduk di kursi roda, karena tubuhku belum terlalu sehat jadi masih harus menggunakan kursi roda.

"Hehehehehhh.... Bukan gitu Sayang, Aku kan juga sudah lebih baik jadi lebih baik Aku pulang" Ucapku dengan sedikit tertawa karena calon istriku yang menggemaskan.

"Mami sudah nunggu diluar sekarang Kita langsung ke mobil untuk pulang" Ucap Nana lalu mendorong kursi rodaku keluar menuju loby rumah sakit.

"Makasih ya.. Sayang" Ucapku lalu tersenyum.

"Terimakasih untuk apa ?" Tanya Nana sedikit bingung.

"Karena Kamu mau percaya sama Aku" Ucapku lagi

"Emm.. iya, sebentar Aku mau pencet tombolnya" Ucap Nana lalu mendekat kearah tombol lift dan memencet tombol agar lift terbuka.

TING !!!

Suara pintu lift terbuka lalu Nana mendorong kursiku untuk masuk lift, segera Nana pencet tombol angka 1. Tak kurang dari 5 menit pintu lift sudah kembali terbuka.

TING !!!

Nana mendorong kursi rodaku dalam diam untuk keluar dari lif dan menuju loby rumah sakit dimana Mami menungguku dan Nana.

"Ayo.. berdiri Aku bantu masuk ke mobil" Ucap Nana setelah Kami sampai di loby rumah sakit tempat Mami menunggu dengan mobil Papi.

"Pelan-pelan aja" Ucap Nana sekali lagi. Nana begitu telaten membantuku hingga masuk mobil.

Aku dan Nana duduk dibangku belakang penumpang, sedangkan Mami duduk di bangku penumpang depan, hari ini sopir Papi yang mengendarai mobil Papi karena Papi tidak bisa ikut menjemputku.

"Maaf ya Na hari ini Kamu jadi tidak bisa kuliah karena membantu Tante untuk menjemput Willy" Ucap Mami untuk mengawali pembicaraan.

"Tidak apa-apa Tante. Aku senang bisa membantu Tante" Ucap Nana dengan memberikan seulas senyum di bibir sexy-nya.

"Setelah ini Kamu istirahat Wil agar cepat sembuh dan tidak merepotkan calon istrimu lagi dan Dia tidak bolos kuliah kayak gini lagi" Ucap Mami memberi sedikit ceramah kepadaku.

"Iya.. Mi iya, maaf yah.. Sayang Aku merepotkanmu" Ucapku lalu memandang kearah Nana.

Nana menggeleng-gelengkan kepalanya lalu tersenyum kepadaku. "Kamu tidak perlu begitu ini kan atas dasar kemauanku sendiri, jadi Kamu tidak perlu meminta maaf seperti itu"

"Lihat Wil, Nana begitu perhatian sama Kamu jangan Kamu menyakiti calon mantu kasayangan Mami ini. Kalau tidak Kamu akan berurusan dengan Mami juga Papi kamu" Ancam Mami untuk mengingatkanku.

Now, He Always Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang