CHAPTER 16

354 20 0
                                    


Author Pov

Willy mengerjabkan matanya saat cahaya matahari menyusup masuk ke dalam kamarnya melalui jendela yang tertutup korden. Sesaat Willy mengerjabkan matanya untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya setelah benar-benar bisa melihat dengan jelas Willy mengubah posisinya yang berbaring menjadi duduk di atas ranjang kingsize-nya. Willy melihat jam di atas nakas, jam menunjukkan pukul 06:30 WIB. Hari ini adalah hari terakhir Willy bertemu Nana sebelum pernikahan Mereka berlangsung. Nana memberitahu Willy bahwa Mereka akan dipingit selama 1 minggu.

"Ahh... baru jam setengah 7 pagi, tapi lebih baik Aku bangun mandi dan turun ke bawah untuk sarapan. Kepalaku juga sudah lebih baik sejak semalam" Ucap Willy langsung bangun dari tempat tidurnya. Mengambil handuk lalu masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Sedangkan di bawah Nana dan Mami Anggi sedang menyiapkan sarapan pagi untuk keluarga Willy. Nana tadi sempat menengok ke kamar Willy dan mendapati Willy masih tidur sehingga Dia memutuskan untuk turun dan membantu Mami Anggi memasak sarapan.

"Tante kenapa Willy jika sarapan hanya roti saja ?" Tanya Nana

"Memangnya Willy tidak cerita Na ?"Tanya Mami Anggi balik.

"Kalau Aku Tanya Dia hanya menjawab ingin sarapan roti saja" Ucap Nana "Kalau boleh tau memangnya kenapa sih Tante ?" Tanya Nana yang masih penasaran.

"Pencernaan Willy itu sedikit bermasalah Na, jika pagi-pagi sarapan yang berat pasti Dia akan sakit hingga berhari-hari, tetapi Willy selalu menyiapkan obat bila sekali-sekali perutnya itu kambuh" Jawab Mami Anggi.

"Emmm... begitu yah Tante. Ya udah ini kan sudah selesai Aku bangunin Willy dulu Tante buat sarapan" Ucap Nana dan Mami Anggi hanya menganggukkan kepalanya. Nana langsung menaikki tangga menuju kamar Willy. Saat Nana membuka pintu ternyata Willy sudah tidak ada di atas kasur.

"Lho.. Willy kemana kok gak ada ? Apa mungkin di balkon ya.." Nana langsung berjalan menuju balkon dan tidak mendapati Willy berada di balkon.

"Willy kemana sih ? coba Aku ke bawah aja kali apa mungkin Dia sedang di depan" Ucap Nana lalu berjalan masuk kembali dan menuju pintu karena harus segera mencari Willy untuk sarapan.

Tapi saat Nana memegang gagang pintu ada tangan kekar melingkari pinggang Nana. Sontak Nana terkejut. "Kamu nyari Aku Sayang" Ucap Willy meletakkan kepalanya di bahu Nana. Sehingga Nana bisa merasakan nafas Willy yang beraroma mint dan bau sabun yang menandakan bahwa Willy baru selesai mandi. Nana juga merasakan dada bidang Willy yang tidak tertutup sehelai benang pun di punggungnya. Dan ada tetesan air yang turun dari rambut Willy.

"Kamu ini mau bikin Aku jantungan Wil" Ucap Nana yang sempat terkejut dengan sikap Willy yang mengejutkan.

"Aku baru selesai mandi saat Aku keluar kamar mandi Aku lihat Kamu jalan kesini" Ucap Willy masih dengan posisi yang sama.

"Lho.. rambut Kamu kok basah sih, luka Kamu gimana kalo basah gini ?" Tanya Nana berusaha melepaskan pelukan Willy tapi sia-sia.

"Gakpapa Sayang lukaku tidak terkena air kok" Jawab Willy yang masih enggan melepaskan pelukannya walaupun Nana mencoba untuk melepaskan.

"Ya.. udah cepet pakai baju, setelah itu Kita sarapan pasti yang lain sudah nunggu dibawah" Ucap Nana agar Willy mau melepaskan pelukannya.

"Iya.. udah Aku pakai baju dulu" Ucap Willy lalu melepaskan pelukannya dari pinggang Nana.

"Aku tunggu dibawah" Ucap Nana dan Willy mengangukkan kepalanya. Nana lalu keluar dari kamar Willy. Turun menuju ruang makan karena semua sudah menunggu.

Now, He Always Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang