Part 21 - Rencana Terakhir

187K 7.4K 437
                                    

Nayla terduduk malas di kasur tempat dia di rawat sekarang. Belum ada tanda-tanda dia bisa dipulangkan.

Bunda dan ayahnya yang sangat khawatir dengan keadaan nya hanya bisa melewati telfon untuk menyampaikan betapa kangen nya dan sedih karna keadaan Nayla sekarang.

Tapi Nayla belum menggubris bagaimana kedua orang tuanya. Dia lebih mengkhawatirkan dimana Demian sekarang. Kemarin Demian datang dengan kejutan dihati Nayla, walaupun dia diberi janji oleh Demian atas kesalahan Demian yang diperbuat. Demian berjanji akan menyelesaikan masalah nya, walaupun Nayla ngga tau masalah apa itu. Yang Nayla tau adalah pasti masalah Demian akan bersangkut paut dengan nya.

Tiba-tiba suara pintu yang diketuk pelan dan dibuka secara perlahan menampilkan sosok lelaki yang sudah tidak asing lagi. Mengingat kebersamaan yang terjalin dulu walaupun bukan sebuah hubungan pasti.

"Kevin?" Ucap Nayla yang menampilkan dereta giginya.

Kevin tersenyum manis.

Astaga betapa tampan nya Kevin sekarang. Batin Nayla.

Kevin berdiri didekat pintu dengan membawa sebuket bungan mawar putih ditangan nya. Pasti bunga itu berkisar 20 batang lebih.

"Hai Nay." Sapa Kevin yang melangkah masuk sambil menutup pintu. "Apa kabarmu sekarang? Aku dateng kesini pas tau kemarin dari Mba Vera katanya kamu dirawat."

"Aku? Baik. Lo berubah yah Kev." Balas Nayla sambil merentangkan kedua tangan nya, "Peluk dong, Kev. Kangen." Pinta Nayla yang memajukan bibirnya dengan manja.

Kevin terkekeh geli menatap sikap Nayla yang sangat manja. Ini pertama kalinya dia melihat Nayla semenjak Nayla hilang entah kemana setelah pulang dari rumah Kevin.

Dengan langkah santai nya dia berjalan mendekati ranjang Nayla dan menaruh bunga mawar diatas nakas Nayla. Bunga mawar yang cantik.

Kevin membalas pelukan Nayla. Dia menghirup kuat aroma tubuh Nayla. Ngga disangka walaupun dalam keadaan dirawat Nayla tetap menjaga aroma tubuh nya. Aroma cokelat yang sangat kuat bisa dia rasakan.

"Kangen juga Nay." Ucap Kevin yang mengeratkan pelukan nya.

"Lo kemana aja Nay? Kenapa lo ilang dan menjauh dari gue? Apa ada yang salah dari gue?" Pertanyaan-pertanyaan yang langsung dilontarkan Kevina membuat pelukan Nayla mengendur.

Nayla menatap Kevin sedih dan tersenyum kaku.

"Maaf ya gue tiba-tiba ilang. Gue ngga ada maksud buat ngejauhin lo sama sekali. Tapi waktu itu gue harus ada di samping Demian... Waktu itu Demian koma ketabrak mobil nyariin gue. Gue merasa bersalah banget. Jadinya gue nemenin dia 24 jam dirumah sakit sampe dia sadar. Gue mau kalo gue adalah orang yang pertama diliat dia pas sadar. Makanya gue ilang tiba-tiba. Maaf Kevin gue baru jelasin sekarang." Jelas Nayla dengan raut wajah menyesal.

Tanpa Nayla sadari, Kevin sangat teriris hatinya mendengar penjelasan dari Nayla. Dia sangat kecewa Nayla ternyata sangat mencintai Demian, padahal saat itu dia sangat direndahkan oleh Demian.

Tapi bukan Kevinlah kalo dia ngga bisa menutupi kekecewaan nya.

"Ngga apa kok Nay. Yang penting lo bahagia aja udah cukup buat gue."

Nayla tersenyum tulus dan memegang perlahan wajah Kevin. Dia menelusuri setiap inci wajah Kevin.

Kevin sangat manis dan begitu menawan. Walaupun masih dibawah Demian, tapi wajah nya begitu meninggalkan ciri khas. Sejak dulu Kevin memang selalu membuat setiap perempuan tertarik dengan ciri khas yang dia punya.

"Gue liat-liat, lo gantengan ya sekarang. Apa lagi lo pake kemeja item kayak gini. Nambah ganteng Kev." Ucap Nayla tulus.

Kevin menutup matanya dan terkekeh pelan. "Kalo gue liat-liat juga Nay, lo jelekan ya. Hahaha" tawanya keras memenuhi ruangan rawat inap Nayla.

HEARTBEATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang