Pagi ini aku ke kampus untuk kuliah. Seperti biasa,aku hanya berpakaian simple dan ngga terlalu ribet seperti cewek lain dikampus ini.
Rambut ku hanya diberi sentuhan kepang kesamping kiri. Baju yang kukenakan cuman kaos putih tanpa lengan dan dibalut kemeja kotak-kotak biru yang sengaja ngga aku kancing semuanya. Jeans ketak yang membentuk ketat kaki ku berwarna biru gelap sangat senada dengan pakaian ku sekarang.
Aku melangkah cepat masuk kelas pagi ini. Sebenarnya aku ngga telat,hanya aku cuma ngga mau aja ketemu sama Sisil.
Entahlah,aku merasa semua kejadian ada sangkut pautnya sama Sisil belakangan ini. Apalagi kekagetan ku saat Mba Vera menyebut nama Sisil tentang pilihan Kevin waktu itu. Aku merasa ada yang ganjal.
Setelah selesai kuliah,aku memilih untuk ke kantin untuk mengisi perut lapar.
"WOY! Jus melon atu" Kataku menepuk kencang pundak Mbak Wik.
Mbak Wik terjolak kaget dan melotot marah kepadaku. "ASTAGFIRULLAH ! NAYLA LO CAKEP KAYAK PUTRI KERATON TAPI TINGKAH LO KAYAK PREMAN TAU NGGA!" Serunya marah.
Aku yang mendengarkan itu hanya terkekeh geli dan buru-buru kabur sebelum kena jitakan maut Mbak Wik.
Tawa geli ku berhenti saat melihat pemandangan orang yang sedang ngga ingin aku temui. Oh ralat. Tapi orang yang sengaja aku hindari.
Aku terdiam melihatnya yang sedang menatapku penuh kebencian. Tapi kenapa dia menatap ku seperti itu? Dia menatap ku begitu seperti aku adalah musuh bertahun tahun nya.
Dia memalingkan wajah nya seakan acuh akan kehadiran ku. Setelah itu aku hanya berjalan mencari tempat yang jauh dari 'dia'.
Aku duduk menunggu pesanan minuman ku sambil bermain handphone ku. Tiba-tiba ada suara geseran bangku dihadapan ku. Ada hawa permusuhan menyelimuti kesenangn ku. Aku mendongkak mendapati 'dia' yang menatap ku tajam.
"Apa maksud lo ngehancurin acara perjodohan nya Mba Vera sama Pak Demian ?" Wah penyambutan yang sangat lembut dan menusuk sekali.
Aku tesenyum miring. "apa urusan mu?" aku membalas tatapan nya dengan tajam.
Apa juga urusan nya kan ? Ini kan urusan aku dan Demian. Apa berhak dia tau?
Dia tertawa pelan. "Dasar benalu!" ucapnya sarkastik kepadaku.
"Oh" ucapku lantang dan hanya melirik nya sekilas.
Sungguh malas harus ngehadapin orang satu ini. Aku tau betul sikap mencampuri urusan orang lain nya itu akut tingkat tinggi. Atau bisa disebut 'kepo'
"Ngga tau diri!" geram silawan bicara menahan emosi.
Sebelum aku membuka mulut,Mbak Wik datang membawa segelas jus melon untuk Nayla. Tapi sebelum Mbak Wik menaruh jus melon diatas meja,tiba-tiba aja diambil alihkan ke tangan si perempuan didepan ku ini.
Dan...
BYURRR.
Jus lemon yang seharusnya aku minum kini tersiram tepat kearah ku.
"APA APAAN SIH LO SIL!" Aku berdiri menggeprak meja kantin.
Semua mata yang ada disini sekarang menatap penasaran kearah ku. Mereka ingin tau apa yang terjadi antara dua sahabat sejoli yang selalu bersama kini sedang bertengkar hebat bagaikan musuh lama saling membenci.
Mbak Wik yang kaget karna melihat langsung pertengkaran kami berdua menganga lebar sambil mundur 2 langkah.
"Rasain tuh!" Sisil tersenyum sinis dan pergi meninggalkan aku. Sisil tampak senang karna perilakunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEARTBEAT
Lãng mạn!CERITA PINDAH KE KUBACA! cari akunku di Aplikasi Kubaca @motzky [ CERITA SEBAGIAN SUDAH DI HAPUS ] Also Known As HEARTBEAT Menceritakan tentang seorang Mahasiswi cantik bernama Nayla namun sikap nya di kampus jauh dari kata cantik yang mengalami h...