malam pertunangan rahasia

332K 9.5K 1K
                                    

Silau cahaya menembus pandangan ku. Aku mengerjapkan beberapa kali untuk dapat melihat jelas.

Putih.

Satu kata yang bisa aku lihat sekarang. Semuanya serba putih. Kepala ku pusing, sangat pusing.

Ah aku ingat terakhir kali. Darah. Iya ada darah di kaki ku. Padahal aku merasa tidak terluka.

Aku memegang kepalaku dan mencoba duduk dikepala ranjang.

Mataku menatap sosok pria yang sangat ku kenal. Demian Alatas.

"Sudah sadar?" Tanya nya menatap ku datar.

Aku mengambil nafas. "Sudah. Apa yang terjadi?" Tembak ku langsung bertanya.

Demian mendekat kearah ku, mengambil kursi dan duduk disebelah ranjang ku.

"Sebelum aku menjawab itu. Aku mau bertanya padamu" Tatapan nya sangat mengintimidasi ku dan membuat ku sedikit risih.

Aku menatapnya bingung. Apa yang terjadi disini. "Tanya saja"

"Apakah selama kita nge sex kamu ngga pake pengaman?"

Aku mengernyitkan kening ku menatap nya kesal. "Pertanyaan apa itu?! Maksud kamu apa?"

"Ya, maksud aku. Selama kita ngelakuin sex, kamu ngga pake pengaman?" tanya nya lagi penuh penekanan.

"Apaan deh! Kan kamu yang lebih paham sama begituan. Jadinya aku ngga ta..."

Dia berdiri menatap ku marah. "Kamu tau Nay?! Sekarang diperut kamu itu ada anak sialan!"

Aku ngga percaya, aku hamil?

"A-aku hamil?"

"Ya. Dan untungnya tadi hanya terjadi gangguan dirahim sampai ngga memicu kekuguruan. Kandungan mu 2 minggu kurang. Dan selamat. Tapi,maaf kita putus." Katanya datar pergi meninggalkan ku.

Putus ? Kata itu. Seakan meremas kuat hatiku. Bagaikan ribuan jarum menohok ku dengan kuat. Dia bilang putus? Setelah menanam benih lalu membuahkan hasil dia bilanh putus?

Aku menegang. Seakan ngga percaya. Aku menangis. Menangis pedih dalam kesunyian.

"Sejahat itu kah kamu Demian? Ak-aku hamin anak mu. DEMIAN KAU BAJINGAN SIALAN!!!!" Tangis ku histeris menata pilu pintu yang terbuka. "Kau,kau bajingan Demian! Aku membenci mu"

-------------------------------------------------------

"Sayang bangun sayang" Suara yang amat kukenal sedang menepuk lembut pipiku.

Aku terbangun. Dari mimpi.

Nafas ku memburu, memburu karna mengejar kenyataan yang sekarang.

"Naylaa kamu ngga apa? Kamu mimpi buruk sayang. Kamu ngga apa kan?" Tanya Demian memeluk ku erat masuk kedalam dekapan nya

Aku masih terdiam,memahami mimpi ku tadi. Tapi secepat kilat mimpi itu hilang. Semakin ku ingat semakin tak bisa kutemukan.

"De?Demian? Demian itukah kamu?" Tanyaku menahan bedungan air mata.

"Iya sayang ini aku sayang. Ada apa? Kamu kenapa? Mimpi buruk?" Tanya nya bertubi-tubi menatap ku lekat.

Aku menangis. Menangis entah kenapa.

"Aku... Aku takut kamu ninggalin aku Demian" Seruku masih menangis.

Demian mendekat mencium kepalaku. "Ngga sayang, aku ngga bakalan ninggalin kamu. Apa pun yang terjadi. Aku ngga bakalan ninggalin kamu" jelasnya yang membuat hatiku begitu tenang dan merasa aman didekatnya.

HEARTBEATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang