The Accident

471K 11.1K 187
                                    

Akhirnya bimbingan ku dengan dosen gila itu selesai juga. Walaupun perlu waktu 2 jam tidak apalah. Setidaknya aku masih bisa lepas dari itu orang.

Aku merentangkang kedua tangan ku keatas, ahhh... Rasanya enak sekali. Serasa beban udah ngga ada, udah dibuang sejauh mungkin.

Disinilah aku. Tempat tenang, damai, dan... Enak buat tidur. Di perpustakaan. Aku sengaja memilih tempat duduk yang dekat jendela. Karna pemandangan nya langsung ke arah taman. Taman yang dipenuhi para pasangan menikmati cerita asmara mereka. Uhh... So sweet.

"Coba aja Bapak nembak saya lebih romance kayak di novel yang saya beli. Mungkin... Eh apaan sih! Malah ngarep ditembak romantis begini dah. Ew banget ew!" Aku merutuki diriku sendiri karna bisa-bisa nya aku berharap untuk ditembak romantis sama si dosen gila itu. Kacau memang.

Aku menarik nafas panjang dan memasang headset yang aku sambung di handphone kesayangan ku ini. Langsung saja aku atur pemutar musik lagu-lagunya. Semua lagu favorite ku yanh akan aku dengar selama tidur.

Aku melipat kedua tangan ku depan dada. Dan kutenggelamkan kepalaju diatas. Posisi nya cukup nyaman.

Lagu pertama lagu dari Ariana Grande - Almost Is Never Enough.

Almost...

Almost is never enough...

So close to being in love...

Lagu itu,mengalun entah mengapa seperti mewakili perasaan ku ini.

1 detik, ah mata ini berat sekali.

12 detik, baiklah harus kututup.

23 detik, udah lebih dari kata nyaman.

35 detik, pintu mimpi sudah terbuka.

56 detik, sedikit lagi aku masuk dunia mimpi.

64 detik, sepertinya akan indah.

1 menit 8 detik, gelap. Semua gelap.

1 menit 20 detik, gelap.

1 menit 54 detik, masih gelap.

2 menit 20 detik, tetap gelap.

2 menit 41 detik, guncangan besar.

2 menit 56 detik, masih gelap dan ada guncangan.

3 menit 12 detik, gempa?

3 menit 32 detik, guncangan nya menarik ku.

3 menit 42 detik, aku akan mati?

3 menit 52 detik, guncangan itu semakin besar.

3 menit 56 detik, aku dipaksa keluar ke pintu mimpi.

4 menit kemudian, guncangan itu terasa sekali.

4 menit 2 detik, guncangan itu dari pundak ku.

4 menit 5 detik, mata ini merasa enggan terbuka.

4 menit 10 detik, kantuk ini pergi menghilang.

4 menit 12 detik, mata ini memaksa ingin terbuka.

4 menit 24 detik, gelap.

4 menit 25 detik, guncangan lagi.

Dengan kasar aku mendongkak kepalaku menatap siapa orang sialan yang membangun kan ku dari tidur?!

"Bangun ini perpustakaan buat membaca bukan buat ngadem terus tidur!" Ucapnya dingin berdiri disebelah ku.

Jadi ini yang menyebabkan gempa di alam mimpi? Sialan ini orang. Sok-sok ceramah lagi. Ya kalo kebablasan ketiduran gimana?

Aku mendengus kesal ingin protes, tapi ku urungkan. Oh,bukan nya aku tidak berani ya. Bisa saja aku melemparnya keluar lewat kaca dilantai 5 ini, tapi aku harus menghormati ketenangan perpustakaan ini. Aku ngga mau cari ribut disini, mending ribut di kantin akan aku layani.

HEARTBEATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang