Part 19 - kejutan untuk semua

187K 7.4K 275
                                    

"Cukup ma! Aku pergi dari sini!" Geramnya yang menatap Mamanya.

Demian tidak ingin melukai hari Mamanya yang sangat dicintainya ini, dia tau kalau debat antara orang tua dan anak ini pasti tidak akan berhenti. Dan pasti hanya membuat Mamanya semakin benci dengan Mesya.

Entah apa yang sebenarnya membuat mamanya itu membenci Mesya, tapi Demian tau kalo ada sesuatu yang membuat mamanya sangat membenci kekasih lama nya itu.

Demian berdiri dari tempat duduk nya dan meninggalkan Mamanya yang masih terluka karna perdebatan mereka berdua.

Demian berjalan gusar, dia tau kalau Mamanya mengejar dia dengan memanggil namanya dengan pelan. Tapi Demian tidak mau mendengarkan apa-apa lagi. Dia tau, dia benar apa yang dia lakukan. Walaupun yang dia lakukan harus membuat Nayla sangat sakit.

"Demian! Dengarkan dulu Mama!" Setengah teriak Tante Lisa mengejar Demian yang sudah keluar dari restaurant itu.

"Cukup! Semuanya udah berakhir. Semua ini, drama ini, kehamilan ini..."

Tiba-tiba Tante Lisa memotong cepat perkataan Demian, "Nayla hamil."

Dua kata satu kalimat yang langsung mengguncang dunia Demian. Tubuhnya menegang, dia masih belum bisa mencerna semuanya. Dia masih tercengang dengan pernyataan dari Mamanya.

"Ha?hamil? Anak siapa? Tapi ngga mungkin. Nayla aja ngga pernah menggubris itu." Ucap lirih Demian menatap mamanya mencari-cari jawaban disana.

"Dia hamil Demian. Kali ini sungguhan. Nayla pun ngga tau kalo dia itu hamil." Balas Tante Lisa menatap nya sedih.

Dimatanya tidak ada kebohongan sedikit pun yang dia sampaikan kepada Demian. Dia berkata jujur, kalau Nayla memang sedang hamil cucunya. Anak dari Demian.

Flashback.

"Dokter gimana keadaan menantu saya dokter?" Tante Lisa dengan panik melihat Dokter Irwan keluar dari UGD.

Dokter Irwan menatap nya sambil tersenyum tipis.

"Menantu anda baik sekarang. Dia sangat kekurangan vitamin dan kondisi tubuh nya yang buruk mengingat dia sedang hamil bisa saja mengancam kehadiran sang buah hati." Jelas Dokter Irwan sambil memegang beberapa lembar kertas yang dia pegang.

"Hamil? Maksud Dokter hamil beneran? Tapi dia sama sekali ngga kayak orang hamil loh Dok. Badan nya aja kurus kayak gitu, masa iya sih Dok. Tolong jangan bercanda sama saya." Tante Lisa mengernyitkan dahinya sambil terkekeh mendengar pernyataan Dokter Irwan.

"Ohh, Ibu belum tau dia hamil? Sayang sekali padahal dia sudah memasuki bulan ke-2. Iya pasien sedang hamil muda. Kenapa hamil nya ngga keliatan karna kondisi pasien yang sangat buruk mempengaruhi gejala-gejala kehamilan nya. Tubuhnya sangat kurus sekarang ini, menutupi kehamilan nya. Ini masih bulan awal, banyak juga wanita yang hamil muda dengan kondisi yang buruk badan nya tidak buncit kayak ibu hamil biasanya kok." Jelas lagi Dokter Irwan sambil tersenyum tipis menatap wajah Tante Lisa yang kaget nya bukan main.

"Hah? Ta..tapi. Sebelumnya pun ngga ada gejala menunjukan hamil Dok."

"Itu biasa Bu. Yang terpenting adalah menantu Ibu sedang hamil muda terbaring lemas dengan kondisi nya yang bisa dibilang buruk. Semoga aja menantu Ibu bisa melawan semuanya. Kalau tidak, pasti ada pengaruh untuk si bayi." Peringatan dari Dokter yang mendapat anggukan Tante Lisa. "Darah menantu Ibu sangat rendah, sepertinya dia sedang banyak tekanan. Saat dia bangun aja dia seperti setengah sadar bangun dan meracau memanggil nama Demian kalau ngga salah. Lalu pingsan lagi."

HEARTBEATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang