Gue sedikit tersenyum miring saat murid baru itu berdiri di sebelahnya. Ugh kalo murid baru dikelas gue itu cupu atau culun sepertinya bahan bully seru banget. Tapi ini beda guys...
Mari kita diskripsikan murid baru itu. Wajah yang sedikit tampan, sedikit. Mata lebar, alis tebal, hidung mancung, bibir tipis, bentuk wajah yang sedikit tegas, dan kulit putih. Kalo tingginya gue jamin masih tinggi dia, guru gue aja cuma sebahunya. Dan em... stylenya lumayan keren.
"Pagi semuanya, hari ini kita kedatangan murid baru dari Bandung." Ucapnya. "Perkenalkan dirimu Raka." Sambungnya lagi.
"Kenalin nama gue Raka Wijaya, panggil gue Raka. Dan semoga kita bisa jadi teman." Ucap murid baru itu.
"Keisa angkat tanganmu." Panggil guru gue. Gue langsung angkat tangan dan merhatiin guru gue lagi "kamu duduk dibelakang Keisa." Shit, awas aja lo pak.
Wooah... gue ngantuk banget sumpah. Gue dongak ke papan tulis dan bener aja kalo gue ngantuk. Pelajaran sejarah guys. Plesetan gue dihukum atau tidak gue gak peduli sekarang gue cuma mau tidur aja.
"Keisa bangun Kei."
"Gue masih ngantuk bitch." Balas gue acuh.
"KEISA LOE BANGUN GAK!"
"Gue udah bangun Aulia Putri." Ternyata tadi suara Aulia, gue kira siapa.
Saat gue lihat jam dipergelangan tangan gue, gue kaget. Ini jam istirahat dan gue harus pergi kekantin. Gue langsung aja narik tangan pergi ke kantin."Gue cari bangku dulu Aul." Ucap gue. Aulia yang traktir hari ini. Gue cari tempat yang strategis, dekat jendela dan bisa lihat lapangan basket dari atas sini.
PRANG
Sepertinya ada nampan jatuh. Saat gue lihat siapa yang jatuh mungkin adik kelas yang kesandung atau... BITCH, nenek lampir brengsek. Gue langsung menghampiri Aulia tanya gimana keadaannya. Saat gue lihat kebawah shit, tangan Aulia berdarah kena pecahan gelas. Sialan banget nih nenek lampir. Gue langsung berdiri tepat dihadapan nenek lampir.
"Minta maaf gak lo ke Aulia"
"Gue minta maaf? Lo kira gue apaan hah?" Balas nenek lampir. "Sahabat lo aja yang gak liat, tuh mata ditaruh dimana." Sambungnya lagi.
"BRENGSEK LO!" Teriak gue. Baru aja gue pengen nampar nenek lampir tiba-tiba ada yang nahan tangan gue. Saat gue lihat ternyata Raka. Raka nahan tangan gue buat nampar nih nenek lampir.
"Lepasin tangan gue!"
"Gue gak mau lepasih tangan lo."
"Lepasin tangan gue sekarang brengsek." Gue masih emosi dan akhirnya gue gak jadi nampar nenek lampir, tapi gue malah nonjok perut Raka pakai tangan kiri gue yang bebas.
Gue langsung bawa Aulia ke uks. Saat sampai di uks tangan Aulia langsung diobatin sama penjaga uks, diambil pecahan kaca gelas, dan... gue gak bisa lanjutin perkataan gue, gue merinding waktu liat goresan pecahan kaca itu. Sekarang tangan Aulia sudah diperban.
"Tangan lo gak papakan Aul?" Tanya gue setelah penjaga uks pergi ninggalin kita berdua.
"Gak papa kok, udah gak kerasa sakitnya kok." Jawabnya santai.
"Nenek lampir sialan."
"Udah deh biarin Kei, gue gak papa kok." Ucapnya santai lagi. Kalo gue gak segera menghampiri Aulia mungkin sudah pingsan nih anak.
"Lo harus minta maaf Kei." Ucapnya tiba-tiba.
"Lah? Emang gue salah apaan?" Tanya gue balik. Emang gue salah apaan? Gak ada kan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl
Teen Fiction[[TAHAP REVISI]] Menurut kalian menjadi bad girl itu bagus gak? Menurut kalian kalo cewek jadi bad girl gimana? Menurut kalian kalo cewek bad girl punya cowok gimana? Menurut kalian cewek bad girl punya saudara overprotektif gimana? Menurut kalian c...