Siswa siswi SMA jati negara sedang sibuk sibuknya belajar untuk mempersiapkan UAS seperti hal nya afira yang berkutat dengan buku cetak
Terdengar lagu believe-shawn mendes
Afira melirik hapenyaReyhan
Ia segera mengangkat
"Fokus banget belajar nya ampe gue dilupain" terdengar dengusan kecil di seberang sana
"Eh sorry gue ga buka-buka hape abisnya dari tadi maaf ya" terdengar gumaman kecil
"Reyhan ih marah ya?? Maaf" afira menggigit bibir bawahnya
"Mmm" reyhan hanya menggumam
"Reyhan maaf" rengek afira
"Mau aku maafin kamu?" Tanya reyhan tanpa sadar afira mengangguk walaupun reyhan ga ngeliat
"Temenin aku makan sekarang" ujar reyhan
"Tapi kan kita besok uas? Belajar dong"
"Yaudah kalo--"
"Iya iya gue mau jemput gue setengah jam lagi" sambar afira cepat terdengar kekehan kecil di seberang sana
Afira buru-buru mengganti bajunya ia lalu memakai jaket hangat karna diluar suhu udara cukup dingin setelah bersiap ia melihat LINE dari reyhan masuk
Gue di depan
Afira turun kebawah memakai sepatu membuka pintu depan lalu keluar dari rumah dilihatnya reyhan sedang tersenyum
"Giliran gue ancem mau diajak makan" reyhan mendecak afira nyengir
"Nih pake helm" reyhan menyodorkan helm afira segera memakainya seperti biasa afira duduk di belakang reyhan dan memeluk reyhan
Motor reyhan membelah jalan raya bandung langit malam dihiasi bintang-bintang yang berkelap kelip reyhan berbelok menuju dago lalu membawa afira ke suatu cafe
"Tai ngajak kesini gue pake baju bagusan dikit lah gue cuman pake jins ama kaos" afira mendecak
"Ye gapapa kali wajib amat make dress segala macem kesini kan yang penting bayar" reyhan menggandeng tangan afira masuk kedalam cafe
Seperti biasa mereka memesan makanan sambil menunggu makanan mengobrol ber foto-foto makanan datang makan bersama setelah selesai pulang sambil tersenyum walaupun itu hal biasa yang dilakukan tapi bagi afira itu menyenangkan bisa menjadi malam yang paling bahagia hanya karna ia bersama reyhan
Sekarang motor reyhan sudah membawa mereka menuju rumah afira kembali saat beberapa ratus meter lagi memasuki kawasan perumahan, hujan datang mengguyur bumi, dengan cepat reyhan menepikan motornya
"Yah hujan deh" reyhan membersihkan rambut nya basah ia menengok melihat afira
Afira diam memeluk dirinya sendiri wajah nya pucat nafas nya mulai tidak terkontrol
'Plis jangan sekarang tolong jangan sampe reyhan tau tolong paru-paru' batinnya berteriak sekuat tenaga ia menahan dan mencoba nafasnya menjadi normal
"Lo kenapa afi?" Reyhan menatap afira intens afira buru-buru menggelengkan kepalanya
"Kenapa?" Tanya nya ulang afira menggeleng tubuhnya sekarang dingin mirip seperti bongkahan es mungkin, wajahnya pucat pasi nafas-nya tidak karuan dengan cepat reyhan memeluknya
'Yaallah hangat banget' batinnya afira bersorak-sorak
Reyhan mempererat pelukannya dagunya ia taruh diatas kepala afira "masih dingin?" Tanya nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Nine
Teen Fiction[On editing] Kenapa cinta begitu bodoh? Kenapa cinta begitu buta? Kenapa hati kecil tidak bisa bohong? kenapa disaat kita sudah disakiti oleh orang yang kita cintai, kenapa kita tetap cinta kepada dirinya? Kenapa namanya tetap terukir didalam hati...