13

196 35 1
                                    

Afira berjalan menembus dinginnya kota bandung isak tangisnya menemani setiap langkah nya setiap tetesan air mata yang jatuh mampu membuat hati semua orang sakit wajah afira yang sembab isak tangis yang memilukan membuat semua orang seakan ingin ikut menangis

Dilain sisi dilla termenung menyadari kesalahannya, ia merutuki acara traktiran dari reyhan yang membuat afira cemburu habis habisan

Vero sekuat tenaga mencari afira, ia mencoba menelpon ibunya tapi kata ibu afira afira belum pulang akhirnya vero meminta bantuan adit untuk mencari afira

Setelah sekian jam mereka mencari akhirnya adit melihat gadis itu berjalan sambil menangis matanya sembab jalannya gontai seperti nyaris saat itu juga akan ambruk

Mobil fortuner hitam milik adit berhenti tepat disebelah afira adit loncat dari mobil lalu menarik afira kedalam pelukannya

"Untung lo selamet fir" adit mengelus elus kepala afira dengan sayang

"Adit?" Afira mendongkak menatap mata adit yang cemas

"Darimana aja gue nyariin fir gue khawatir" adit mengacak acak rambut afira gemas

"Ayo pulang" adit menarik afira menuju mobil. afira hanya menunduk lalu mengikuti langkah adit

Afira duduk di jok mobil adit AC mobil adit yang dingin mulai memasuki tubuhnya belum tadi dia diluar menembus angin kencang yang dingin seketika nafasnya tak beraturan

Tangannya meraba raba mencari obat
TUNGGU!

Obatnya tidak ada di saku ini buruk

"Fir kenapa?" Adit menatap fira cemas

Afira tidak bisa menjawab nafasnya menjadi susah lama lama semua menghitam yang didengar afira hanyalah teriakan adit

"AFIRAAA"

.

Afira membuka matanya

"Gue dimana?" Tanyanya ia melihat kesebelah adit menatap nya sendu

"Lo dirumah sakit" jawabnya

Afira tersadar adit pasti sudah tau

"Lo emh, lo udah tau?" Afira menatap adit takut takut

Adit mengangguk " Temen temen lo tau?"

"Tau"

"Reyhan tau?"

"Enggak. Jangan dikasih tau dit" cegah afira

"Why?"

"Gapenting lagian ngasih tau reyhan kan?" Afira tersenyum miris mengingat dia hanyalah mantan

"Gue cuman mantan dia dit ngapain dikasih tau" afira tertawa hambar

"Hm" adit menggumam lalu mengelus kepala afira

Didalam hati adit ia menyumpah serapah reyhan yang menyianyiakan gadis seperti afira dan menyakitinya

.

'Dill afira masuk rumah sakit' ucapan vero memutar mutar di kepala dilla saat ini dia didepan pintu kamar afira untuk mengetuk pintu saja dilla tidak punya kekuatan ia menghela nafas lelah

Ada rasa bersalah yang menyergap badan dilla ada rasa takut jika afira marah padanya ada rasa dimana ia takut kehilangan semua temannya

Ada rasa bersalah ketakutan bercampur menjadi satu

Kaki dilla melemas seperti jelly dengan gontai dilla duduk di ruang tunggu mencoba menetralkan nafasnya

"Dilla?" Panggil seseorang dilihatnya hana berdiri menatapnya

Story Of NineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang