Keadaan dirumah afira terguncang,ibunya menangis akhirnya menelpon adit untuk mengantarkan afira ke rumah sakit bayangkan nyaris tengah malam----ah ralat emang udah tengah malem,afira ditemukan pingsan dibalkon.
Adit memacu mobil nya dengan kecepatan tinggi yang ia pikirkan hanya satu,Afira-nya
Sampai dirumah sakit adit baru menelpon teman-teman afira,dan hebatnya lagi teman-temannya langsung menuju kesini padahal mereka cewe
Adit menunggu di ruang tunggu,menunggu dokter keluar memberitahukan berita bagus, TIDAK,tidak adit tidak siap kehilangan afira.
Yang dia inginkan hanyalah afira. gak adil banget kalo afira pergi, ayolah adit mengejar afira sudah lama begitu mendapatkannya afira pergi.
Ga ada yang lebih sakit?
Tiba-tiba, laki-laki tua berjas putih itu keluar dari ruangan afira. Mama afira langsung bangun mendekati dokter, begitupun adit
"Sepertinya ananda afira harus dioperasi ini jalan satu-satunya" seketika semua menghela nafas, lalu memperbolehkan.
Adit diam saat melihat tubuh afira dikeluarkan dari ruangan lalu dimasuk-kan ke ruangan operasi
Gadis nya, kulit nya bertubuh pucat, badan nya terlihat lebih kurus,mata nya tertutup,rambut hitam panjang tergerai.
fir bangun ya.. pinta adit di lubuk hatinya.
***
Sudah 1 jam berlalu sekarang sudah jam 1 dini hari tapi afira tetap belum keluar dari ruang operasi
"Tenang dit" vero menepuk pundak adit,"gue yakin afira pasti bisa ngelakuin operasi itu tenang aja"
Adit hanya tersenyum lalu mengangguk lesu, tiba-tiba lampu ruang operasi mati menandakan operasi sudah selesai, dokter keluar menemui ibu afira
"Operasi berhasil, dan berjalan sangat bagus, kita tunggu afira sadar."
Seketika semua berucap syukur. Adit menghela nafas mendengar afira nya baik-baik saja.
Afira dibawa masuk kedalam ruangan rawat inap nya, ruangan ber cat putih bersih, mempunyai wangi obat yang kuat.
Semua masuk melihat afira, wajah nya putih pucat adit fikir afira sudah mati melihat wajah nya yang pucat, mata nya terpejam
Rambutnya yang setengah menutupi muka, disibaknya rambut itu oleh tangan adit,terlihatlah semua wajah afira. Wajah orang yang dia sayangi
"Dit gue sama yang lain pulang ya! Besok pagi kita kesini lagi,lo juga istirahat" vero menepuk pundak adit, adit hanya mengangguk mengiyakan
Lalu teman-teman afira pun pulang meninggalkan adit dan mama afira
"Dit supir tante udah di depan tante pulang dulu ya mau ngambil baju, kamu disini aja? Kalo kamu disini tolong jagain afira ya, kasih tau perkembangan" ibu afira tersenyum lalu pamit. Adit lagi-lagi hanya mengangguk.
Kini tinggal adit sendirian---ralat berdua dengan afira.
Adit duduk disebelah afira, tangan afira satu diambilnya lalu diremas.
"Fir bangun ya.." ucap adit
"Temenin gue disini, fir tolong" pinta adit
"Afira jangan pergi gue, gue sayang lo fir gue gamau kehilangan lo"
"Bangun ya gue kangen lo" pinta adit
"Bangun ya fir" adit mencium punggung tangan afira, matanya terpejam. Meng-khayal afira akan bangun memeluk adit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Nine
Teen Fiction[On editing] Kenapa cinta begitu bodoh? Kenapa cinta begitu buta? Kenapa hati kecil tidak bisa bohong? kenapa disaat kita sudah disakiti oleh orang yang kita cintai, kenapa kita tetap cinta kepada dirinya? Kenapa namanya tetap terukir didalam hati...