Tissue tissue berserakan di lantai kamar afira mata afira bengkak total
Dia mengingat kembali perkataan dokter'Ibu keadaan cairan di paru-paru anak ibu terus bertambah bisa bisa kalo terus terusan bertambah akan susah di sedot dan akhirnya akan menutupi paru-paru'
Afira kembali sesegukan ia memukul-mukul dadanya merutuki penyakitnya ia menangis kembali
Reyhan calling
Hapenya terus memunculkan nama reyhan dia tidak mungkin mengangkat nya dalam keadaan seperti ini hatinya nyeri saat akan tau jika ia harus meninggalkan reyhan air matanya kembali meluncur dengan deras isak tangisnya berderai sampai akhirnya membuat sesak napas itu kembali datang dan membuat semua menghitam
***
Afira membuka mata dilihatnya reyhan disebelahnya sedang memandangnya sendu ia terperanjat
"Re..reyhan?" Afira gelagapan
"Kamu bikin kaget tau gak? Aku nanyain kabar kamu dari tadi pagi gak di bales-bales tau tau pas aku dateng kamu lagi pingsan" reyhan mengusap wajahnya gusar
"Ma..maaf" ucap afira ia lalu menundukkan kepalanya
"Kata dokter apa?" Tanya reyhan gadis itu terperanjat buru-buru ia mengubah ekspresinya
"Enggak gapapa" afira menggeleng reyhan menatapnya lekat
"Bener?" Reyhan terdengar curiga
"Iya" afira mengangguk ragu
Afira berbohong tentu saja ia berbohong kalo tidak reyhan bakal tau kenyataan nya dan dia tidak mau reyhan tau teman-teman nya saja tidak ada yang tau kenapa reyhan harus tau?
Reyhan mengelus kepala afira dengan lembut "jangan ngilang lagi kaya tadi gue khawatir tau ga?" Afira mengangguk lesu
"Kata dokter kamu sakit apa?" Tanya reyhan afira menggigit bibir
"Cuman kecapean kok" afira menunduk menyembunyikan wajahnya agar tidak ketahuan ia sedang berbohong
"Emang kamu cape kenapa?"
"Ga..gatau" afira menggeleng gelengkan kepala
"Ini gara gara aku ya?" Ujar reyhan lesu
"Hah kok?" Tanya afira bingung
"Kan kamu keujanan gara gara aku"
"Bukan bukan gara gara elo kok tenang" afira menggeleng
"Kalo ngomong ama aku pake aku-kamu dong fir jangan pake gue-lo" reyhan mendengus
"He" afira nyengir seketika reyhan mengacak-ngacak rambutnya gemas
"Rey kalo aku pergi gimana?" Tanya afira pertanyaan itu tiba-tiba saja meluncur dari mulutnya
Reyhan menyengrit bingung "pergi kemana?" Tanyanya afira buru-buru menggeleng
"Enggak" jawabnya ia lalu menyenderkan kepalanya ke dada bidang reyhan reyhan memeluk badan mungil afira mata afira perlahan-lahan menutup dan akhirnya tertidur di dalam dekapan reyhan
***
Hari ini hari pertama afira bersekolah lagi setelah UAS ia seminggu full tidak masuk akhirnya minggu ini dia menghabiskan dengan mengejar guru-guru untuk susulan UAS
"Anjir cape guru guru tuh ya emang kejam banget ya masa sehari gue ngerjain UAS langsung 4 pelajaran" afira mendengus lalu mencoba mengambil teh botol sosro nya dilla
"Lo gaboleh minum dingin eek" dilla memperingati afira hanya mendengus
"Gue haus" ujar afira
"Minum aqua yang gak dingin aja nih" vero memberikan air Aqua
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Nine
Teen Fiction[On editing] Kenapa cinta begitu bodoh? Kenapa cinta begitu buta? Kenapa hati kecil tidak bisa bohong? kenapa disaat kita sudah disakiti oleh orang yang kita cintai, kenapa kita tetap cinta kepada dirinya? Kenapa namanya tetap terukir didalam hati...