Author pov
Afira mencari posisi tidur yang enak tapi tetap saja, pikirannya gelisah membuat dirinya tidak bisa tidur.
Afira mendesah, sudah 2 jam dia seperti ini. Di pikirannya masih terngiang-ngiang suara adit yang meminta dirinya menjadi pacar adit.
Saat itu yang bisa afira jawab hanyalah
"Gue butuh berpikir dulu"
Hanya itu. Dan kalimat itulah yang membuat seketika keadaan canggung, mungkin adit takut digantungin dan afira gelisah harus menjawab apa
"Gue harus cerita kemereka" ucap afira lalu menarik selimutnya
Dilain tempat
Reyhan mengusap muka nya gelisah.
Hati nya kacau. Dia marah,kesal,kecewa. Ini rasanya dikhianati
Sudah jam 10.30 pm tapi reyhan tetap tidak bisa tidur. Semua rasanya menyakitkan. Setiap reyhan menutup matanya bayangan afira dan alika datang di pikirannya
Bayangan afira yang menangis, meminta maaf pada dirinya, afira dengan wajah kecewa nya, afira dengan senyum nya, afira dengan pipi merahnya semua terbayang
Lalu
Bayangan alika bergandengan tangan dengan cowok lain, alika yang mengecewakannya,alika yang menghkianati nya, alika yang menghancurkan hatinya,alika yang memanfaatkannya
Apakah semua ini karma? Karma apa yang telah dia perbuat. Karma telah membuat perempuan menangis? Membuat perempuan kecewa? Mempermainkan hati perempuan?
Karma telah meninggalkan perempuan yang tulus padanya begitu saja?Apa yang telah reyhan buat? Dia meninggalkan banyak perempuan tulus padanya demi wanita egois seperti alika? Apa yang dia pikirkan?
Kenapa cinta terlalu buta?***
Esok paginya 2 insan yang pernah bersatu lalu kembali berpisah datang di waktu yang sama.
Afira menatap reyhan dengan tatapan kaget karna melihat reyhan kacau. Sedangkan reyhan menatap afira dengan perasaan berkecamuk
"Hai" sapa afira saat mereka di koridor menuju kelas. Reyhan hanya menengok lalu mengangguk dan berjalan kembali
Reyhan tau dia harus nya tidak seperti ini. Harusnya dia meminta maaf. Tapi kenapa mengucapkan kata maaf begitu susah?
Begitu memasuki kelas afira berlari menuju kubu teman-temannya
"Woy woy gue punya hot news gue butuh saran kalian buruan diluar!" Afira datang hanya melempar tas lalu kembali berlari keluar dengan teman-temannya
"Rusuh banget tuh cewek" ucap dio kepada reyhan yang duduk disebelahnya
"Buset lo kenapa?" Tanya dio saat menyadari reyhan yang kacau
"Kepo" ucap reyhan lalu menaruh kepalanya di meja
"Dih kenapa sih?"
"Entar pulang sekolah aja" ucap reyhan. Dio hanya mengangguk
Afira dkk. Berlari menuju perpus setelah merasa sepi afira berbicara
"WOY TAU GA? SI ADIT NEMBAK GUE?!" Pekik afira saat melihat perpus masih kosong melompong
"AELAAAHHHH" seketika seruang teman-temannya terdengar
"Heh pohon beringin gue pikir lo mau ngomong apa kek ato ada yang gelut ehh cuman ngomong begini di kelas juga bisa kali" vero mendecak sambil mengatur nafasnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Nine
Teen Fiction[On editing] Kenapa cinta begitu bodoh? Kenapa cinta begitu buta? Kenapa hati kecil tidak bisa bohong? kenapa disaat kita sudah disakiti oleh orang yang kita cintai, kenapa kita tetap cinta kepada dirinya? Kenapa namanya tetap terukir didalam hati...