Disinilah dilla berdiri disamping ranjang afira dengan mata sembab
"Lo kenapa ga ngasih tau fir??" Tanya dilla dengan getir
"Maaf gue-gue cuman gamau kalian khawatir" jawab afira sambil menundukkan kepalanya
"Mereka harus tau fir" ucap dilla afira hanya mengangguk
"Kita sahabat lo lo harus cerita sama kita fir" ucap dilla lagi afira hanya mengangguk kembali
Setelah dilla menelpon dan menyuruh vero licia dan hanna datang kerumah sakit tanpa alasan yang jelas dan akhirnya mereka tau semua alasannya setelah menatap afira yang lemah berbaring di ranjang rumah sakit
"Lo bohong kan?" Ucap vero afira menggeleng
"Ke-kenapa?" Tanya hana
"Apa?" Afira menyengrit tak mengerti
"Kenapa lo baru ngomong?" Tanya hana afira membuang nafas panjang
"Maaf gue gamau kalian khawatir" jawab afira sambil menundukkan kepalanya
"Dari kapan?" Tanya licia
"Udah lama dari SMP" ucap afira
"Dan sering kambuh?" Tanya vero
"Iya" afira menggangguk
"Kok kita gapernah liat?" Hana menyengrit bingung
"Gue gapernah kambuh didepan kalian kalo di depan reyhan sering karna gue lebih sering ujan ujan an ama reyhan" ucap afira walaupun lidah nya sakit mengucap nama reyhan
"Reyhan tau?" Tanya dilla tak percaya
"Engga" afira menggeleng
"Kalo reyhan tau dan kita engga udah gue tonjok lo fir" ucap licia sambil menunjukkan kepalan tangannya
"Reyhan lagi aelah gue jadi inget si brengsek kan putusin gih fir" ucap vero sambil mendecak
"Udah putus kali" ucap afira sambil memutar bola matanya malas
"YANG BENER?" Teriak licia vero dan hana berbarengan sontak mata mereka ber2 membulat
"Bener tanya aja dilla tadi dia ke rumah gue pas gue lagi pingsan tus gue pingsan gara-gara nangis" ucap afira
"Reyhan pembunuh" ucap hana
"Kok?" Tanya licia
"Abis gara gara dia si afira ampe pingsan gitu" hana mendecak
"Yagitu deh" afira tersenyum pahit
"Loh btw lo tau dari mana si afira putus?" Tanya vero
"Reyhan nelpon gue" jawab dilla enteng
Tanpa ia sadari hati afira rasanya tertusuk duri yang dalam
Reyhan nelpon gue.....
Nelpon gue....
Gue....
Segitu pentingkah dilla bagi reyhan sampai mengabarinya(?) Tanpa afira sadari ia cemburu dengan dilla
"Ah jadi inget si brengsek reyhan kan gue! Jadi inget mo nampar dia lagi deh" ucap dilla
"Gue ganyangka reyhan brengsek banget" ceplos licia
"Udah berisik ah jangan ngomongin reyhan" afira menutup telinga nya dengan tangan nya sambil cemberut
"Jiahahaha inget mantan" sindir hana sambil tertawa
Tiba tiba dering hape dilla nyala
"Siapa dill?" Tanya vero
"Dio" jawab dilla yang langsung mengangkat
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Nine
Teen Fiction[On editing] Kenapa cinta begitu bodoh? Kenapa cinta begitu buta? Kenapa hati kecil tidak bisa bohong? kenapa disaat kita sudah disakiti oleh orang yang kita cintai, kenapa kita tetap cinta kepada dirinya? Kenapa namanya tetap terukir didalam hati...