#6

1.3K 162 10
                                    

"Aku tidak mau!"

Jonghyun merasa kesal pada Minhyuk yang selalu saja meminta bantuannya untuk memasak ramen. Pria berlesung pipi itu tetap saja memandangi laptopnya, melanjutkan pekerjaannya yang sejak tadi sudah tertunda gara-gara Minhyuk. Menafsirkan kode dan bahasa komputer adalah passionnya. Ia tidak mau menunda semuanya hanya untuk membuat ramen seperti yang diminta Minhyuk sejak tadi.

"Ayolah, hyung." Minhyuk terus saja merengek pada Jonghyun. Pria bermata sipit itu tak menyerah begitu saja melihat sikap cuek orang yang ia anggap kakaknya sendiri itu. Yonghwa hanya menggeleng melihat sikap keras kepala keduanya. Jika dipikir-pikir, ini adalah tahun ke 12 mereka tinggal bersama. Usia mereka masing-masing terpaut 1 tahun antara Yonghwa dengan Jonghyun maupun Jonghyun dengan Minhyuk. Yonghwa menginjak umur 22 tahun ini. Mereka bertemu saat Yonghwa berumur 10 tahun. Saat itu Yonghwa baru saja pulang dari pemakaman orang tuanya.

Flashback

Yonghwa kecil sedang berjalan dengan tatapan kosong. Ia terus melihat ke arah rumah yang baru ditinggalkannya. Setelah pergi ke pemakaman orang tuanya ia berjalan kembali ke rumahnya, tempat segala kenangan mengerikan itu terjadi. Yeonhee berada di punggungnya. Keadaan gadis itu sangat menyedihkan. Yonghwa memandang jalanan dengan kosong. Lalu ia melihat gerombolan anak lelaki seumurannya berkerumun di bawah pohon. Salah satunya mencengkeram kerah anak lain yang wajahnya tampak babak belur. Anak lainnya tergeletak dan menangis dengan luka yang tak kalah parah di tubuhnya. Yonghwa melempari mereka dengan batu di pinggir jalan, akhirnya karena merasa kesakitan anak-anak nakal itu pun berlari membubarkan diri.

"Hey, kau tidak apa-apa?" Dengan masih menggendong Yeonhee, Yonghwa berjalan mendekati kedua anak yang dipukuli tadi.

"Siapa kau? Apa kau juga mau menyakitiku?" Tanya anak berkulit seputih susu itu dengan nada bergetar menahan sakit di sekujur tubuhnya. Yonghwa hanya terdiam sambil menurunkan Yeonhee, gadis kecil yang lukanya belum sembuh sepenuhnya itu berdiri dibalik tubuh kakaknya.

"Apa dia adikmu?" Tanya Yonghwa. Ia membantu lelaki kecil bermata sipit itu untuk duduk. Yeonhee memandangnya bingung.

"Oppa, ayo kita pulang saja. Aku takut." Lirih Yeonhee.

"Tidak apa-apa, mereka bukan orang jahat. Dan juga mereka sedang sakit, kita harus mengobati mereka." Ujar Yonghwa sambil mengusap kepala Yeonhee lembut. Yonghwa kemudian membawa lelaki kecil bermata sipit itu di punggungnya sambil menggandeng tangan Yeonhee.

"Siapa namamu? Bukankah kau adik kelasku? Aku sering melihatmu di sekolah." Ujar Yonghwa. Lelaki kecil itu terdiam.

"Aku Lee Jonghyun, dan dia Kang Minhyuk adik sepupuku. Kami yatim piatu, dan bersekolah dengan bantuan beasiswa. Mereka memang selalu membully kami karena keadaan kami. Karena itulah kami berakhir seperti hari ini. Ini sudah sering terjadi. Sunbae tidak usah khawatir, aku bisa mengobatinya sendiri." Ujar Jonghyun. Ia meminta Minhyuk dari Yonghwa namun Yonghwa menolak.

"Hey, aku juga yatim piatu. Bagaimana kalau kita saling membantu? Kau bantu aku mendapatkan beasiswa dan aku akan mengobati Minhyuk. Ayo tinggal bersamaku! Walaupun rumahku jelek dan berada di pinggiran kota tapi cukup untuk menampung banyak orang. Ayo kita berjuang bersama untuk mengalahkan mereka!" Ajak Yonghwa. "Anggap saja aku kakakmu. Aku akan menjaga kalian berdua juga adik kandungku Yeonhee. Namaku Jung Yonghwa."

"Oh? Kau peraih medali emas olimpiade komputer tingkat sekolah dasar itu kan? Kau sunbae yang itu? Wah, aku ingin sekali bertemu dengan sunbae. Aku ingin sunbae mengajariku tentang komputer. Baiklah, ayo kita tinggal bersama!" Jonghyun mengulurkan tangannya pada Yonghwa dengan senyum yang mengembang sempurna di wajahnya.

[DRAGON]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang