#10

1.3K 165 17
                                    

Yonghwa terus menatap layar laptopnya. Membaca setiap detail yang dikirimkan Minhyuk mengenai anak bajingan yang telah menghancurkan keluarganya bertahun-tahun yang lalu. Ia sedikit tersentak saat ponselnya bergetar menampakkan sebuah pesan masuk. Itu dari Shinhye. Yonghwa memandang malas pada ponselnya dan membaca pesan itu dengan sedikit terpaksa.

Polisi Park : Yonghwa, ayo kita bertemu. Sekarang di restoran di Myungdong. Aku menunggumu.

Yonghwa menghela napasnya perlahan lalu segera mematikan laptopnya dan berlalu ke kamar mandi tanpa membalas pesan Shinhye. Setelah merasa segar dia pun berpakaian dan segera pergi ke restoran yang disebutkan Shinhye. Ia mengambil napas dan segera masuk ke restoran itu. Shinhye ada disana, di salah satu meja di sudut ruangan. Yonghwa pun berjalan menghampiri gadis yang sedang sibuk merapikan dandanannya.

"Hai." Sapa Yonghwa singkat. Ia langsung mengambil tempat duduk di depan Shinhye. "Apa kau sudah menunggu lama?"

Shinhye terkejut saat mendapati Yonghwa ada di depannya. Wajahnya memerah, ia segera memasukan alat riasnya ke dalam tas.

"T-tidak, aku baru saja sampai 5 menit yang lalu." Ujar Shinhye sambil tersenyum manis, Yonghwa menatapnya lekat. Gadis tu tampak salah tingkah karena ditatap seperti itu. Tapi tak berselang lama sampai akhirnya gadis itu menemukan kenaehan di wajah Yonghwa. "Apa yang terjadi padamu? Kenapa wajahmu terluka seperti itu?"

"Hmm? Tak apa, ini biasa terjadi untuk laki-laki yang bekerja malam seperti aku." Jawab Yonghwa santai.

"Aku mengerti.. Ah iya, Yonghwa.. J-jangan salah paham tentang ini. Aku hanya ingin mengucapkan rasa terima kasihku dengan cara yang baik atas bantuanmu malam itu. Itu saja. Kau.. menerima ucapan terima kasihku kan?"

Yonghwa tersenyum dengan mata yang masih menatap Shinhye lekat. Tangannya bergerak menyentuh tangan Shinhye.

"Ya, aku menerimanya. Tapi, kenapa kau terlihat sangat gugup hmm?" Ujar Yonghwa sambil mengusap lembut tangan gadis itu. Shinhye memerah karena Yonghwa.

"Maaf mengganggu. Apa yang anda pesan, Tuan dan Nona?" Ujar pelayan yang baru saja sampai di meja mereka. Shinhye segera menarik tangannya dari Yonghwa dan memesankan makanan untuk dirinya dan Yonghwa. Pria itu terus mengamati wajah Shinhye, bahkan tatapan matanya turun ke bagian dada Shinhye. Yonghwa tersadar atas apa yang dilakukannya. Ia menggeleng pelan dan berdehem lalu memandang ke arah lain. Jujur saja, ia juga merasa Shinhye sangat cantik saat ini. Gadis itu menggunakan dress berwarna biru laut dengan cardigan putih yang menutupi bahunya yang terbuka. Flat shoes berwarna putih menghiasi kaki indahnya. Yonghwa sejenak merasa goyah, tak pernah ia melihat gadis seanggun ini di hadapannya. Bahkan beberapa gadis yang selama ini menemaninya dengan sukarela tak pernah terlihat begitu mengagumkan di mata Yonghwa. Pria itu terkekeh pelan mendapati dirinya yang sedang mengagumi kecantikan seorang gadis, apalagi gadis itu adalah seorang polisi. Sebuah pekerjaan yang sangat dibenci Yonghwa setelah kejadian itu.

"Yonghwa.. Jung Yonghwa." Suara lembut itu membuyarkan lamunan Yonghwa. Pria itu memandang Shinhye sejenak sebelum mengalihkan pandangannya pada seporsi steak di hadapannya.

"Ah, maaf. Aku kurang fokus malam ini." Kata Yonghwa.

"Ada apa?" Tanya Shinhye ingin tahu.

"Sebenarnya hal sepele, tapi baiklah akan kuberi tahu jika kau memang ingin tahu." Yonghwa sedikit memberi jeda untuk memikirkan alasan apa yang akan ia lontarkan pada gadis di hadapannya. Tidak mungkin ia bilang bahwa, 'Aku kurang fokus karena kau terlihat sangat indah' atau 'Aku seperti ini karena tergoda padamu'. Itu sangat menjatuhkan harga dirinya. Ia bahkan tak pernah memuji wanita selain ibu dan adiknya.

"Sebenarnya aku sedikit gugup karena ini pertama kalinya aku diajak makan malam oleh seorang wanita. Apalagi wanita itu adalah calon kekasihku." Jawab Yonghwa begitu lancar. Kata-kata itu begitu saja keluar dari bibirnya. Ia diam-diam tersenyum sinis saat Shinhye memerah dan menundukkan wajahnya, mengalihkan pandangan dari Yonghwa. Sangat mudah dirayu, sangat polos, batin Yonghwa.

"A-ah begitu." Sahut Shinhye singkat. Gadis tu masih mencoba untuk menetralkan degupan jantungnya yang semakin lama semakin cepat akibat pria di hadapannya ini. "Kalau begitu, silahkan dimakan. Selamat makan, Yonghwa."

Gadis itu melahap steaknya dengan cepat setelah memotongnya. Yonghwa terkekeh melihatnya lalu ia mengulurkan tangannya untuk mengusap sudut bibir Shinhye.

"Makan pelan-pelan. Kau bisa tersedak nanti." Kata Yonghwa lembut. Ia menarik kembali tangannya dan mulai memakan steaknya. Shinhye terkejut, gadis itu memandang Yonghwa lekat lalu tersenyum sebelum kembali menyantap hidangan di hadapannya.

***

"Terima kasih untuk makan malamnya." Ujar Yonghwa. Mereka berada di luar restoran sekarang, berdiri berdampingan dengan sangat canggung. Shinhye tersenyum dan mengangguk lalu memandang Yonghwa.

"Aku pulang dulu kalau begitu. Selamat malam." Shinhye segera berbalik menjauhi Yonghwa. Pria itu nampak sedikit bingung.

"Hei Shinhye, kau tak membawa mobilmu?" Tanya Yonghwa dengan sedikit berteriak karena Shinhye sudah berada agak jauh dari tempatnya berdiri. Ia melihat Shinhye menggeleng. "Mobilku harus masuk bengkel. Ada masalah sedikit."

"Kalau begitu ayo! Aku akan mengantarmu." Ajak Yonghwa. Shinhye melambaikan tangannya perlahan.

"Terima kasih, aku akan pulang sendiri."

Tanpa berniat membalas penolakan Shinhye, Yonghwa pun berjalan ke arah gadis itu dan menarik pergelangan tangannya pelan.

"Sudah kubilang aku akan mengantarmu."

Yonghwa memakai helmnya dan memberikan satu helm lain pada Shinhye. Pria itu langsung naik ke helmnya dan menunggu Shinhye. Gadis itu tersenyum lalu naik ke atas motor dan mengenakan helmnya. Yonghwa segera melajukan motornya ke arah apartemen Shinhye yang berada tak jauh dari sana. Gadis itu memeluk pinggang Yonghwa dengan erat selama perjalanan karena Yonghwa memacu motornya dengan kencang. Yonghwa hanya bersikap biasa saja saat Shinhye bahkan sulit menahan debaran jantungnya yang sangat cepat. Wajah gadis itu bahkan merona. Shinhye tidak pernah berpacaran sampai sekarang, satu-satunya pria yang disukainya sejak sekolah adalah Lee Jongsuk, namun pria iu tak kunjung menyadari dan membalas cintanya. Sampai akhirnya Shinhye bertemu dengan Yonghwa dan berpaling dari Jongsuk. Yonghwa begitu berbeda dari Jongsuk. Jika Jongsuk sangat lembut dan baik maka berbeda dengan Yonghwa. Pria satu ini sangat brengsek dan kadang kasar. Walaupun ia terlihat sangat lembut di depan wanita terutama Shinhye.

"Hei, kita sudah sampai. Apa kau akan berada di belakangku dan memeluk pinggangku sampai besok?" Goda Yonghwa.

"A-apa? Ck menyebalkan." Shinhye segera turun dan melepas helmnya sedangkan Yonghwa terkekeh pelan. Gadis itu mengerucutkan bibirnya dan berterima kasih sebelum memutar badannya dan berjalan masuk ke gedung apartemen tempatnya tinggal. Yonghwa terdiam, wajahnya mengisyaratkan iya sedang berpikir. Dahinya sedikit berkerut. Sampai pada akhirnya dia memutuskan untuk mengeluarkan apa yang ingin dikatakannya pada Shinhye.

"Shinhye!"

Suara Yonghwa menghentikan langkah Shinhye. Gadis itu pun menoleh dan memandang Yonghwa yang sedang tersenyum padanya. Pria itu turun dari motor setelah melepas helmnya. Dan ia berjalan menghampiri Shinhye. Shinhye tetap memasang wajah bingungnya saat Yonghwa bahkan sudah berada di hadapannya.

"Jadilah kekasihku."

Yonghwa tersenyum begitu tulus, sedangkan Shinhye melebarkan matanya terkejut.

TBC

[DRAGON]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang