#13

1.2K 157 17
                                    

Yonghwa menghembuskan asap putih dari dalam mulutnya. Sebatang rokok terselip diantara bibirnya. Sikap Yonghwa pada Shinhye berubah setelah kejadian dimana ia melihat Shinhye dipeluk oleh Jongsuk. Pria itu lebih terkesan cuek dan tak peduli pada apa yang dilakukan Shinhye. Gadis itu tetap terdiam, ragu akan apa yang ingin diutarakannya pada Yonghwa. Kedua tangannya sibuk memainkan ujung cardigan merahnya.

"Sebenarnya kau ini kenapa? Apa yang akan kau katakan padaku? Sudah 20 menit kta berada disini namun kau tetap saja terdiam. Kau membuang-buang waktuku." Ujar Yonghwa datar.

Shinhye terdiam, hatinya sedikit sakit mendengar kata-kata itu begitu mudah keluar dari mulut Yonghwa.

"Sepertinya apa yang kupikirkan selama ini memang benar. Kau memang sudah tak menyukaiku, dan kau hanya mempermainkan aku, Yonghwa." Ujar Shinhye pada akhirnya. Yonghwa mengalihkan pandangannya pada Shinhye, menatap gadis itu dengan dingin. Lalu ia tersenyum miring.

"Bukankah harusnya aku yang berkata seperti itu? Bahkan kau yang mengkhianatiku Shinhye? Kau berpelukan dengan pria itu didepan mataku sendiri. Dan kau bilang kau tidak ada perasaan untuknya begitupula sebaliknya." Yonghwa menjeda pernyataan panjangnya dengan sebuah kekehan sinis. "Dia mencintaimu, Shinhye. Itu kenyataannya. Dan kau tidak mencoba untuk menjauhinya. Kau tetap saja menempel padanya seolah tak terjadi apa-apa antara aku, kau dan pria itu."

Shinhye menghela napasnya kasar, "Aku tidak menempel padanya. Aku satu tim dengannya. Kami sama-sama detektif yang bekerja sama sejak lama. Dan sudah kubilang berapa kali Yonghwa? Jongsuk oppa tidak mencintaiku!"

"Aku bukan orang buta dan aku tidak bodoh! Jangan bersikap seolah kau mengetahui segalanya Park Shinhye!" Kali ini Yonghwa membentak Shinhye. Mereka saling menatap tajam. Untung saja keadaan taman cukup sepi saat ini, jadi tidak akan ada yang sibuk menonton pertunjukan drama sepasang kekasih yang sedang bertengkar di tengah hari yang cukup panas ini.

"Apa kau sudah lelah? Apa kau ingin mengakhiri semuanya denganku?" Ujar Shinhye melemah, suaranya terdengar sedikit bergetar dan matanya berkaca-kaca. "Jika iya maka cepat akhiri ini semua. Ini pertama kali aku serius dengan hubunganku. Kau sudah mulai menyakitiku bahkan di minggu kedua hubungan kita."

Yonghwa terdiam memandang Shinhye yang hampir menangis di hadapannya. Pria itu membuang rokoknya ke bawah dan menginjaknya.

"Apa yang harus kulakukan agar kau percaya padaku? Aku tidak ada perasaan untuknya begitupula sebaliknya. Kenapa kau begitu dingin? Kau seperti bukan Yonghwa yang aku kenal. Kau lebih mirip Dragon, dingin dan tak punya hati."

Pertahanan Shinhye runtuh. Gadis itu menangis di hadapan Yonghwa yang masih saja terpaku. Pria itu menegang saat nama Dragon keluar dari mulut Shinhye. Yonghwa mengulurkan tangannya untuk menyentuh kepala Shinhye. Gadis itu menangis, napasnya tersengal menahan isakannya. Pria itu terdiam, begitu terkejut dengan semua yang terjadi di hadapannya. Ia dengan refleks menarik gadis itu ke dalam pelukannya. Mencoba menenangkan gadis yang menangis karena dirinya. Ia terdiam merasakan detak jantungnya yang mulai menjadi cepat saat melihat Shinhye menangis. Bahkan ia tidak mengerti mengapa ia begitu marah dan sedih di saat yang bersamaan saat melihat Shinhye berada di pelukan Jongsuk saat itu.

Ia menjauhkan tubuhnya dari Shinhye saat gadis itu mulai tenang. Ibu jarinya mengusap pelan pipi gadisnya, menghilangkan sisa-sisa airmata yang masih membasahi mata dan pipinya. Mata mereka bertemu dan hal itu membuat jantung mereka berdetak semakin tak karuan. Tanpa sadar Yonghwa mendekatkan wajahnya pada gadisnya. Ia menyentuh bibir Shinhye dengan bibirnya. Shinhye memejamkan matanya saat bibir Yonghwa mendarat dengan mulus di bibirnya. Yonghwa hanya mendiamkan bibirnya beberapa saat, mencoba menjernihkan pikirannya dan mencerna keadaan yang terjadi saat ini. Ia mencium Shinhye diluar kesadarannya, diluar keinginannya. Matanya terbuka begitu saja, ia melihat Shinhye terpejam dan terdiam menikmati apa yang dilakukannya sekarang.

Akhirnya Yonghwa kembali menutup matanya dan mulai melumat lembut bibir Shinhye. Menyesapnya dengan hati-hati sambil sesekali membelai bibir kekasihnya dengan lidahnya yang lembut. Shinhye terhanyut dalam ciuman itu. Ia bahkan tidak tau cara berciuman tapi Yonghwa sudah memberikan ciuman yang begitu intens untuknya. Yonghwa jelas berpengalaman. Shinhye sedikit kecewa dengan hal itu tapi ia menepis semuanya. Gadis itu mencoba mengimbangi ciuman Yonghwa dengan perlahan. Bibir pria itu mengulum bibirnya dengan penuh emosi namun tetap lembut, membuat pipinya memanas sehingga rona-rona merah menghiasi kedua pipinya yang sedang diusap Yonghwa.

Yonghwa memberikan gigitan-gigitan kecil pada bibir Shinhye dan mencoba untuk membuka bibir Shinhye yang sudah terpancing untuk membalas ciumannya. Tangan Shinhye pun sudah bergerak di luar kendalinya, sebelah tangan mencengkeran bahu pria tu dan satunya lagi sibuk mengusap dada bidang kekasihnya. Yonghwa membuka matanya, melihat jauh pada pohon-pohon di depannya dengan tatapan setajam tatapan elang. Ia memiringkan kepalanya untuk memberikan akses Shinhye bernapas dan kembali memperdalam ciumannya. Shinhye bergerak mengalungkan lengannya pada leher Yonghwa, membiarkan pinggangnya direngkuh Yonghwa dengan lembut. Membawanya ke dalam ciuman yang mulai memanas. Pria itu kembali menutup matanya dan menikmati bibir lembut kekasihnya. Senyuman sinis tersemat di bibirnya yang sedang sibuk mengeksplorasi bibir lawan jenisnya.

Jongsuk mengepalkan tangannya melihat pemandangan yang begitu memuakkan untuknya. Sejak awal ia menyaksikan semuanya. Bahkan sejak mereka berdua terlihat bertengkar sampai saat ini. Ia begitu membenci Yonghwa, ia tau pria seperti apa Yonghwa itu, begitupula Shinhye. Namun gadis itu tetap memberikan hatinya untuk Yonghwa. Ini salahnya karena tidak cepat menyadari perasaannya untuk Shinhye. Sekarang disaat ia sudah menyadari semuanya Shinhye malah berada di pelukan pria lain, sedang berpelukan erat dengan bibir yang saling berpagutan. Ia sangat membenci Yonghwa bahkan ia sempat melihat Yonghwa menatapnya sinis dari jauh. Jongsuk tau Yonghwa memiliki niat jahat walaupun ia tidak begitu yakin dan juga tidak tau niat jahat apa yang Yonghwa rencanakan. Ia harus mencari waktu yang tepat dan memberitaukan ini pada Shinhye. Jongsuk segera pergi dari tempat itu, ia harus menenangkan hatinya sebentar agar tidak kalut.

Yonghwa melepas ciumannya pada Shinhye saat merasakan ia semakin diluar batas. Ia masih sadar dan tidak ingin menjamah Shinhye terlalu jauh karena itu akan berbahaya untuk rencana yang sedang dijalaninya. Lengan Shinhye masih melingkar erat di leher Yonghwa. Pria itu memberi kecupan ringan di bibir Shinhye sebelum benar-benar menjauhkan wajahnya dari wajah gadisnya. Shinhye memerah pipinya seperti kepiting rebus. Ia menundukkan wajahnya dan melepas pelukannya di leher Yonghwa. Sementara pria itu hanya terdiam sambil memandangi wajah Shinhye yang terlihat menggemaskan setelah ciuman panas mereka tadi.

***

Jonghyun dan Minhyuk saling berpandangan, bingung saat melihat Yonghwa kembali ke basecamp mereka dengan wajah tanpa ekspresinya dan tatapan yang kosong. Pria itu seperti memikirkan sesuatu tapi mereka tidak tau apa itu. Yonghwa bahkan terus melamun sejak tadi. Jonghyun mencoba melambaikan tangannya di depan wajah Yonghwa. Pria itu memegangi bibirnya dan sesekali menutup matanya. Ia lalu kembali membuka matanya dan tersenyum sendiri seperti anak kecil. Tuhan, apa yang sedang terjadi pada pria yang tak punya hati ini?

"Hyung!" Jonghyun berteriak cukup keras membuat lamunan Yonghwa buyar begitu saja. Minhyuk bahkan menyumpal kedua telinganya dengan ujung jari telunjuknya. Yonghwa hanya memberikan wajah polosnya pada Jonghyun membuat lelaki pendiam itu menggeram marah.

"Apa? Kenapa kau berteriak?" Tanya Yonghwa santai.

"Aku memanggilmu sejak tadi dan kau hanya bertanya seperti itu? Ya Tuhan?!" Jonghyun menepuk dahinya dengan cukup keras. Yonghwa hanya menyeringai lucu melihat Jonghyun yang frustasi seperti itu.

"Oke oke maafkan aku." Pinta Yonghwa. Ia terdiam sejenak lalu kembali memandang Jonghyun dan Minhyuk bergantian dengan serius. "Step pertama sudah berjalan mulus dan akan kuperpanjang sampai kita berhasil melakukan semua stepnya. Kita harus memulai step kedua sekarang."

"Tunggu tunggu, Hyung. Kau bilang akan mencampakkan Shinhye sebelum menjalankan step kedua. Sekarang kau igin memperpanjangnya sampai semuanya berakhir. Apa yang terjadi? Kenapa kau berubah pikiran?" Tanya Minhyuk bingung.

"Itu benar, Hyung. Aku juga ingin bertanya seperti itu kepadamu." Sahut Jonghyun.

Yonghwa mengangkat bahunya cuek lalu menghisap rokok yang baru saja dinyalakannya. "Aku hanya ingin punya boneka, aku kesepian belakangan ini."

TBC

[DRAGON]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang