#7

1.3K 153 14
                                    

"Shinhye, apa kau menemukan petunjuk mengenai siapa itu Dragon?" Tanya Jongsuk.

Ia memandangi Shinhye yang tengah menyantap makanan di hadapannya. Malam ini adalah malam keempat mereka melakukan penyelidikan tapi tak satupun petunjuk yang mereka temukan tentang Dragon. Berbagai club maupun tempat lain sudah diselidiki. Tetap saja tak ada titik terang. Dragon begitu rapi mengemas semuanya. Dragon adalah musuh yang begitu tangguh untuk dikalahkan. Jangankan untuk menaklukan Dragon, menemukannya pun sangat sulit. Bagaikan mencari jarum dalam jerami, begitu kata banyak orang.

"Entahlah, Oppa. Semua yang kita lakukan rasanya sia-sia. Badanku rasanya seperti mau remuk saja. Oppa kau lanjutkan saja penyelidikanmu, aku kan melanjutkannya setelah menghabiskan ini." Ujar Shinhye.

Jongsuk mengangguk, "Ya, kau benar. Kita harus bergerak cepat. Aku pergi dulu, jaga dirimu baik-baik. Jika ada sesuatu terjadi hubungi aku, terutama jika kau merasa terancam."

Shinhye tersenyum saat Jongsuk mengusap pipinya dengan lembut. Namun anehnya, kali ini jantungnya tidak lagi berdegup cepat saat bersama Jongsuk. Apa ia tidak lagi menyukai pria itu? Shinhye pun tak mengerti apa yang dirasakannya. Apa perasaanya pada Jongsuk berubah sejak ia mengenal Yonghwa? Shinhye terdiam, jantungnya mulai berdegup cepat saat ia mulai mengingat Yonghwa.

"Itu pacarmu?"

Shinhye semakin terkejut. Tiba-tiba saja Yonghwa duduk di hadapannya tak lama setelah Jongsuk pergi, juga pria itu muncul tepat saat gadis itu memikirkannya. Yonghwa mendekat dan melambaikan tangannya di hadapan wajah Shinhye.

"Hei!"

"I-iya? A-ah bukan, dia itu.. dia.." Shinhye bingung, ia tidak boleh membocorkan identitas tentang siapa dia kepada orang lain apalagi Yonghwa, orang yang belum lama dikenalnya.

"Iya? Siapa? Kenapa kau gugup?" Tanya Yonghwa.

"Tidak, aku tidak gugup. Dia itu sunbaeku di tempat kerja. Ya, hanya sunbae." Kata Shinhye tegas. Yonghwa tertawa kecil, ia mengambil sebatang rokok lalu menyalakannya. Dihisapnya ujung rokok itu, kemudian gumpalan asap putih tipis keluar dari mulutnya. Ia melakukannya berkali-kali lalu membuang abu rokoknya di asbak yang disediakan.

"Kau kenapa makan diluar? Kau tidak bisa memasak ya?" Ejek Yonghwa.

"Tentu saja bisa! Jangan meremehkan aku ya." Geram Shinhye. Yonghwa tertawa kecil lalu menghembuskan napas, asap tipis kembali keluar dari mulutnya. Rokoknya ia selipkan diantara kedua bibirnya. Matanya memandang Shinhye dengan lembut.

"Apa kau merasa nyaman saat bersamaku, Shinhye?"

Shinhye terkejut mendengar kata-kata itu keluar dari mulut Yonghwa.

"Jangan bermimpi!" Elaknya. Gadis itu mengerucutkan bibirnya membuat Yonghwa dengan gemas mencubit bibir gadis itu sambil tersenyum.

"Aku hanya bertanya seperti itu kenapa responnya menakutkan? Sampai harus mengerucutkan bibir seperti itu. Hei, kau tau? Rasanya aku ingin menciummu saat ini juga. Lihat bibirmu yang menggemaskan itu. Aku ingin me-"

Shinhye dengan cepat menyumpal mulut Yonghwa dengan sosis bakar miliknya lalu gadis itu meleletkan lidahnya pada Yonghwa. Pria itu tertawa kecil sambil memakan sosis itu.

"Kenapa kau menyumpalku dengan ini? Masih banyak kata-kata bagus yang ingin kulontarkan kepadamu, gadis angkuh." Ujar Yonghwa.

"Bagus? Aku tau kata-kata seperti apa yang akan kau lontarkan. Kau ini pria mesum pemain wanita. Aku sudah menduga apa yang akan kau sebutkan." Tebak Shinhye. Gadis itu memakan sosisnya dengan cuek. Yonghwa tersenyum.

"Baiklah baiklah kau memang mengerti aku, calon pacar." Kata Yonghwa santai.

"Jangan terlalu percaya diri, Tuan Jung. Siapa pula yang mau jadi pacarmu?" Shinhye tersenyum miring.

[DRAGON]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang