#17

1.4K 175 20
                                    

"Aku mencintaimu."

Shinhye terdiam memandangi wajah Yonghwa. Mungkin terlalu terkejut mendengar pernyataan cinta Yonghwa. Gadis itu merona dengan senyum yang perlahan menghiasi wajahnya. Bahkan airmata yang sedari tadi mengalir di pipinya bertambah deras.

"Yonghwa, apa kau bisa mengulangi apa yang kau katakan barusan?" Tanya Shinhye dengan sedikit isakan. Yonghwa tersenyum menanggapinya. Dengan lembut ia mengusap airmata Shinhye dengan jarinya.

"Park Shinhye, aku mencintaimu. Aku mencintaimu, sangat mencintaimu." Ujarnya dengan senyum yang begitu tulus. Shinhye pun merangsek masuk ke dalam pelukan Yonghwa, mereka saling menatap dengan kening yang saling menempel. Perlahan tapi pasti Yonghwa menggerakkan wajahnya mendekat ke wajah gadisnya. Dan bibir mereka menempel dengan sempurna beberapa detik kemudian.

***

Yonghwa memandangi wajah damai Shinhye yang sedang tertidur nyaman di pelukannya tanpa sehelai benang pun yang menutupi tubuhnya. Hanya sebuah selimut tebal menutupi tubuh mereka. Yonghwa mendesah perlahan saat merasakan dirinya kembali turn on hanya karena ia memandangi wajah Shinhye yang tetap terlihat sangat cantik meskipun hanya sebuah lampu tidur redup yang meneranginya. Sebercak darah menghiasi sprei putih miliknya. Pria itu kembali mengingat percintaan panasnya dengan Shinhye yang baru usai beberapa menit yang lalu dan Shinhye sudah terlelap di pelukannya karena terlalu lelah. Ia merutuki dirinya sendiri karena telah lancang merusak mahkota Shinhye dengan penuh gairah. Tangannya menyentuh bibir gadisnya yang sedikit bengkak karena ulahnya. Yonghwa tersenyum seperti orang bodoh saat ingatannya kembali ke beberapa menit yang lalu saat Shinhye terengah di bawah kendalinya dengan bibir yang terus saja menyebut namanya dengan penuh kenikmatan. Dan kejadian itu begitu saja berjalan di otaknya seperti sebuah film. Ia kembali mengingatnya, mengingat apa yang sudah dilakukannya dengan Shinhye dan tersenyum dengan wajah memerah seperti remaja yang baru merasakan yang namanya jatuh cinta.

Yonghwa mencium dahi gadisnya begitu lembut lalu bangun dan memakai pakaiannya yang tadi berserakan di lantai. Pria itu memperbaiki letak selimut Shinhye dan berjalan ke balkonnya. Ia duduk disana, menyulut rokoknya dan menghisapnya pelan. Ia memandang langit malam, begitu gelap tanpa bintang-bintang yang menghiasinya. Dihembuskan napasnya bersama dengan asap putih tipis melalui mulutnya.

"Tuhan, apa yang haus kulakukan setelah ini? Bagaimana ini? Aku benar-benar mencintainya." Keluhnya dalam hati. Pria itu menutup matanya dan menghela napas, begitu berat.

***

Shinhye terbangun saat merasakan cahaya matahari yang sangat silau menyinarinya. Ia terkejut saat melihat keadaannya sendiri lalu tersenyum tipis saat mengingat malam panjangnya bersama Yonghwa. Gadis itu mencoba untuk bangun walaupun bagian bawahnya terasa sangat nyeri. Ia melirik ke arah tepi kasur tempat Yonghwa sebelumnya berbaring. Ada hoodie dan celana pendek disana.

"Pakailah ini, aku yakin ini pas denganmu. Jangan salah paham. Ini baju milik Yeonhee."

Setelah membaca note itu, ia tersenyum dan dengan cepat memungut pakaian dalamnya yang berserakan dan memakai pakaian yang disiapkan Yonghwa. Ia menggulung rambutnya ke atas dan berjalan ke dapur.

"Hmm, wangi yang membuatku lapar." Ujarnya sambil mengikuti aroma yang sedari tadi menggelitik perutnya.

"Aku tidak yakin apakah ini enak atau tidak. Tapi setidaknya perutmu akan terisi dengan ini sementara aku belum pulang. Ah, aku sudah mengirimkan surat izin tidak masuk kerja ke kantormu. Aku berangkat kerja segera setelah selesai membuat ini dan akan pulang terlambat. Anggap saja rumah sendiri. Kau bisa menonton televisi atau bermain playstation jika bosan. Aku mencintaimu, Shinhye. ❤❤"

[DRAGON]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang