The Job

34 4 0
                                    


Sepulang dari rumah Helena. Haidar langsung membawa mobilnya ke tempat Gilang dan lainnya berada. Dari tadi mereka telah menelponya agar cepat datang.

30 menit perjalanan, Haidar akhirnya sampai di sebuah kafe yang di dominasi warna cokelat kayu serta tumbuh-tumbuhan hijau di dalam maupun diluar kafe. Haidar turun dari mobilnya dan melihat teman-temannya yang telah berada di dalam sama sedang duduk. Cowok itu berjalan memasuki kafe, lonceng yang berada di atas pintu masuk kafe berbunyi ketika Haidar membukanya. Cowok itu memasang wajah datarnya ketika beberapa orang melihatnya yang baru masuk ke kafe.

Anta yang melihat temannya itu langsung berteriak ke arah Haidar.

"Haidar!"

Haidar langsung menuju ke tempat Anta,Gilang, dan Zidan berada.

"Lama amat lo bro,dari mana emang?"ucap Zidan ketika Haidar telah duduk disampingnya.

"Nganterin Helena."jawab Haidar datar.

Gilang yang tadi sedang sibuk dengan ponselnya langsung menatap Haidar tak percaya. Zidan yang tadi sibuk menata jambulnya juga melotot, sedangkan Anta yang sedang meminum sodanya tanpa sadar menyemburkannya tepat ke arah Zidan membuat cowok itu mengumpat ke arah Anta.

"Shit! Anta!"umpat Zidan ketika mendapati seragamnya yang berubah menjadi warna merah.

Anta nyengir.
"Sorry, gue kan barusan kaget Dan."

Zidan menatap Anta dengan tatapan membunuhnya.

"Udah lo bersihin aja ke toilet,"
Gilang menengahi cowok itu lalu menatap Haidar yang masih memasang wajah malas.

"Dan elo Dar kok bisa nganterin si Helena? Padahal kan elo selalu jauhin dia."ucap Gilang pada Haidar.

Zidan belum beranjak ke toilet karena ingin mendengar jawaban temannya ini meski pakaiannya telah berantakan.

"Tadi gue abis rapat, dia dateng lari-lari nyamperin gue, terus jatuh, berhubung cuma gue yang ada disana dan dia cerewet minta dibangunin inilah itulah, yaudah gue anterin aja sekalian."ucap Haidar menceritakan garis besar yang telah terjadi.

"Demi apa lo? Kesurupan apa lo kayaknya hari ini baik banget sama itu cewek?"ucap Anta tak percaya.

"Iya tadi pas istirahat aja lo tumbenan mau ngambil bekalnya"ucap Gilang.

"Udah 'cair' nih?"tanya Zidan.

"Karena gue emang baik dan suka menolong, gak usah lebay lo pada."ucap Haidar memutar bola matanya.

Zidan yang duduk disampingnya menoyor kepala Haidar sambil mencibir Haidar.

Haidar terkekeh. Ia memanggil pelayan untuk memesan minumannya. Zidan bangkit untuk pergi toilet.

"Eh gue ke toilet dulu."ucap Zidan sambil membawa tasnya.

Mereka bertiga mengangguk sebelum melanjutkan sesi pertanyaan kepada Haidar.

"Eh tapi kalo cuma nganterin kok lama amat lo?"tanya Anta.

"Tuh cewek manja minta digendong ke dalam rumahnya."ucap Haidar yang sebenarnya malas jika harus membahas gadis manja merepotkan itu.

"Demi?!"Anta lagi-lagi menatap tak percaya Haidar.

"Demi kolor polkadot elo."ucap Haidar santai.

"Kampret! gue gak punya kolor polkadot."ucap Anta sebal dan melemparkan kentang goreng ke arah Haidar.

Haidar yang berhasil menangkap lemparan kentang goreng itu menatap Anta mengejek.

"Gini nih wakil kapten basket sekolah kita, lemparannya gak bertenaga banget."ucap Haidar sambil menyuapkan kentang goreng itu ke mulutnya.

Chasing You [REPUBLISHED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang