Halena sedang berjalan sendirian di koridor, gadis itu sibuk memikirkan trik yang matang agar Haidar mau menerima ajakannya kali ini .
"Hoy!"
Suara Zidan mengejutkan Helena yang sedari tadi sibuk berpikir. Zidan sendiri yang juga baru datang melihat Helena yang sedang berjalan sendirian dengan wajahnya yang seakan sedang berpikir keras, dipikiran Zidan lalu terlintas ide jahil. Ia langsung berjalan menghampiri Helena dan berusaha tidak menimbukan suara dari derap kakinya.
"Zidan! Gue kaget tau!"
Helena cemberut menatap Zidan kesal. Beruntung cowok ini adalah sahabat Haidar jika bukan mungkin Helena tadi telah membombardir Zidan dengan gebukannya.
Zidan tertawa sambil berkata."Lagian muka elo kayak lagi nahan pup gitu."
Helena melengos sebal, tidak tahukah cowok ini jika sekarang dirinya sedang berpikir bagaimana cara mengajak Haidar pergi ke festival tahunan itu tanpa ditolak seperti biasanya. Cara? Bagai ada lampu pijar diatas kepala Helena ketika di otak gadis terlintas sebuah rencana. Helena langsung melirik Zidan membuat cowok dengan jambul khas itu menatap bingung Helena yang tadi melengos sebal sekarang menatap Zidan seakan ingin memakan wajah tampan cowok itu.
"Zidan." Panggil Helena dengan manis membuat Zidan tambah mengernyit.
Biasanya jika seorang cewek sudah mengeluarkan suara dengan gaya manis-manis seperti itu Zidan langusng waspada, menurut pengalamannya selama satu tahun menjadi player, cewek akan seperti itu jika menginginkan sesuatu.
"Bantuin gue dong."ucap Helena dengan senyuman manisnya.
Zidan menghela napasnya. Benarkan apa yang Zidan tadi pikirkan.
"Bantuin apaan?"ucapnya dengan malas.
"Bantuin gue ajakin Haidar nge-date."
Zidan membelalak kaget. Gila, cewek di depannya ini tampak tidak berpikir dua kali. Biasanya yang menawarkan untuk berkencan adalah seorang cowok, namun kali ini Helena seakan baru saja membuat sejarah baru bagi kau cewek.Memang bukan sekali dua kali Helena mengajak jalan Haidar namun tetap saja hal ini selalu bisa mengagetkan seorang seperti Zidan.
"Elo yakin? Gak usah deh Na, dari pada elo ditolak lagi."saran Zidan
"Kok lo gitu sih?"
Helena cemberut."Kalo gak bantuin yaudah gue minta bantuin Gilang atau Anta aja. Tapi lo jangan ada minta tolong sama gue lagi." Helena melengos.Zidan jadi serba salah kan.
"Woy! Tunggu iya gue bantuin!" ucap Haidar sedikit keras karena Helena yang berjalan dengan cepat.
Helena yangtadinya kesal langsung membalikkan badannya ke arah Zidan dengan sumringah.
"Serius?"
Zidan sendiri hanya mengangguk malas. Ia mendekati Helena.
" Tell me your plan. "-o-o-
"Anta mana sih? Dari pagi gak kelihatan batang hidungnya"
Gilang mencari satu orang lagi diantara mereka. Zidan yang sedang duduk santai sambil sesekali membenarkan jambul khasnya hanya mengangkat bahunya. Haidar sendiri hanya menggeleng tak tahu.
"Itu anak makin sering ngilang. Jangan-jangan dia ngepet beneran."
Gilang berspekulasi membuat Zidan mendengus geli. Anta yang memang seperti jin yang hobinya ngilang setiap beberapa waktu tak jarang masih membuat ketiga oranng itu dilanda kebingungan, cowok konyol itu biasannya sekembalinya entah darimana bila ditanyakan hanya akan nyengir lebar dan malah melawak seperti kebiasaan cowok itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chasing You [REPUBLISHED]
Novela Juvenil"love is meant to be an adventure"- Gordon B. Hinckly so here's Haidan and Helena adventure Copyright © 2017 by astronoux