Haidar tidak membolos, cowok itu hanya malas saja menghadapi pelajaran sejarah yang membosankan. Perpustakaan sepi dan Haidar sedang asyik duduk di pojok rak paling belakang perpustakaan dengan earphone di telinga memutar lagu magic dari band Coldplay yang mengalun lembut dengan volume sedang di ponselnya.
"No, Jen!! I swear!"
Suara itu cukup keras meski tak menimbulkan bising namun masih bisa ditangkap telinga Haidar yang disumbat earphone itu. Dengan penasaran ia membuka earphone-nya dan beralih mendengarkan dengan seksama untuk mencari siapa yang berbicara itu.
"Aku gak macam-macam disini cuma liburan. Liburan beneran tanpa ngelakuin hal berbahaya seperti apa yang kamu bilang itu."
Suara Zio. Haidar mengernyit, apakah Zio membolos jam pelajaran juga? Haidar memutuskan diam dan mendengarkan, bukan maksud Haidar menguping hanya saja ia...penasaran.
"Kamu tahu ?! Tapi...tapi sejak aku disini kenapa kamu baru ngomong sekarang?"
"Kamu tahu tujuan aku Jen."
"....."
"Aku gak peduli."
"....."
"Aku gak janji buat gak ngelakuin apapun sama cowok itu."
Suara Zio terdengar datar dan menahan emosinya.
"Yeah, love you Jen."
Dan sekarang suara Zio tiba-tiba melembut ketika mengucapkan kata manis itu. Lalu tidak terdengar lagi ucapan Zio, mungkin sambungan telepon itu telah terputus.
"Liat aja Haidar, apa yang bakal gue lakuin sama elo."
Gumaman sarat makna itu terdengar oleh Haidar membuat Haidar mengernyit. Terdengar langkah pergi, mungki saja Zio telah pergi dan masih tidak menyadari keberadaan Haidar yang sejak tadi mendengarkan percakapan itu.
"Kenapa sama gue?"gumam Haidar bingung. Atau ada Haidar lain yang dimaksud Zio tadi? Tetapi Haidar di sekolah ini hanya dirinya. Apa yang dimaksud cowok tersebut dari sekolah lain?
Cowok itu tentu saja tidak merasa memiliki masalah dengan Zio, yang notabennya masih tergolong anak baru itu. Meskipun kelakuan Zio beberapa kali seperti disengaja untuk melukainya namun Haidar berusaha memaafkan dan tak menanggapi lebih. Haidar merasa ia tidak memiliki hubungan apapaun dengan Zio ataupun musuh di masa lalu yang dendam padanya.
Lagipula tadi Zio sebenarnya berteleponan dengan siapa? Jen? Jen siapa? Apa hubungannya dengan Haidar?
Saat ini satu yang mungkin Haidar harus tahu. Dia harus berhati-hati dengan Zio.
-o-o-
"Sialan lo Dar, bolos gak ngajak-ngajak!"
Anta yang sudah muncul kembali mencebik kesal. Haidar sendiri sedari tadi diam tak menanggapi ataupun ikut berbincang bersama ketiga sahabatnya itu.
Mereka berada di kantin tempat biasa mereka berkumpul saat istirahat.Tadi pagi Anta muncul kembali dengan cengiran khasnya seakan tanpa dosa karena sejak kemarin menghilang layaknya setan.
"Ngaca woy! Yang lebih sering bolos terus ngilang siapa?" ucap Zidan yang duduk bersandar sambil merapikan jambulnya.
Anta nyengir lebar."Ah bilang aja kangen sama gue lo! Gue kan ngengenin. Tenang aja gue tetep padamu kok Dan." Ucapnya sambil menyolek lengan Zidan dengan gaya genit seraya mengedip-ngedipka sebelah matanya menggoda.
"Najis! Noh yang kangen sama elo noh si Gilang."tunjuk Zidan pada Gilang yang sedang sibuk makan snack-nya.
"Gak! Gue khilaf nanyain lo waktu itu ye!"ucap Gilang mendelik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chasing You [REPUBLISHED]
Teen Fiction"love is meant to be an adventure"- Gordon B. Hinckly so here's Haidan and Helena adventure Copyright © 2017 by astronoux