chapter 6

89.7K 4.7K 11
                                    

***
3 bulan berlalu semenjak ali dan prilly jalan" di mall bersama malik, kini hubungan ali dan prilly semakin dekat dan mereka sudah sangat yakin dengan perasaan nya masing2. Ali dan prilly sering menghabiskan waktu bersama walaupun mereka di sibukan dengan pekerjaan masing2. terkadang prilly main ke rumah ali dan sebaliknya. Bahkan terkadang ali dan malik main ke rumah sakit tempat prilly bekerja.

Seperti pagi ini ali dan malik telah sampai di depan rumah sakit untuk menemui prilly. Mereka tampak sangat antusias. di perjalanan menuju ruangan prilly, ali dan malik tak henti2nya menebarkan senyuman pada siapa pun.

"Tok...tok...tok"

"Masuk" ucap prilly yg masih tetap fokus pada laporan nya.

"Celamat pagi mommy doktel" ucap malik sambil berlari kecil yg di ikuti ali lalu malik memberikan bunga mawar untuk prilly yg sempat di beli nya tadi.

"Pagi sayang" balas prilly sambil mencium pipi malik yg sudah berada di gendongan nya.

"Selamat pagi bu dokter cantik" prilly mengalihkan pandangan nya pada ali lalu melempar kan senyuman manis nya. Senyuman yg membuat lelaki mana pun terpesona.

"Pagi pak CEO genit" balas prilly sambil terkekeh kecil. Prilly menghampiri ali yg sudah duduk di sofa di ruang kerja nya dengan malik yg berada di pangkuan nya.

"Kamu ngga ke kantor?"

"Nanti jam 9" prilly menganggukan kepalanya.

"Nanti malem kamu ada acara ngga?" Tanya ali. Prilly berfikir sejenak.

"Hmm, ngga ada. Kenapa?"

"Aku mau ngajak kamu dinner, bisa?"

"Bisa ko, jam berapa?"

"Oke, nanti aku jemput jam 7 yaa"

"Au ikut daddy" ucap malik yg sedaritadi mendengarkan pembicaraan antara daddy dan mommy nya itu.

"Ngga boleh sayang, anak kecil ngga boleh ikut" malik memanyunkan bibirnya membuat ali dan prilly terkekeh.

"Daddy pelit"

"Biarin....wleeee" balas ali sambil menjulurkan lidah nya.

"Aaaa mommy aik ikut" rengek malik. Prilly bingung harus menjawab apa.

"Gini aja deh, nanti daddy beliin boneka doraemon yg gede tapi malik jangan ikut, mau ngga?" Tawar ali. Malik mengangguk tanda setuju.

"Nah gitu dong, pengertian" ucap ali terkekeh.

"Malik udah sarapan belum?" Tanya prilly.

"Belum, orang tadi minta buru2 kesini" jawab ali.

"Yaudah aku telfon OB dulu ya? Biar di beliin bubur. Kamu mau makan bubur juga atau yg lain?"

"Bubur juga deh" prilly pun mengangguk lalu menelfon OB.

"Malik nanti mau ikut ke kantor sama daddy ya sayang?" Tanya prilly setelah menelfon OB nya.

"Au cama mommy" jawab malik sambil memainkan mobil2an nya yg di beli kan prilly 3 hari yg lalu.

"Mommy nya sibuk sayang, sama daddy aja ya" bujuk ali.

"Nda au, au cama mommy" balas malik kekeh pada pendirian nya.

"Malik nakal ni sekarang, ngga bisa di bilangin. kalau gitu biarin aja mommy nya daddy bawa pergi" ancam ali.

Malik menoleh lalu berlari kecil menghampiri prilly dan langsung memeluk nya.

"Mommy anan pelgi ya, aik nda akal agi" ucap malik dengan wajah memelas nya membuat prilly menitikkan air mata nya. Sebegitu takut kah malik kehilangan diri nya. Ali yg melihat nya pun merasa bersalah karena telah membuat malik takut seperti ini.

My Doctor (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang