chapter 45

67K 3.6K 96
                                    

Hari demi hari di lalui Ali dan Prilly dengan saling melengkapi, walaupun tak jarang terjadi perdebatan di antara mereka, namun mereka mampu menyelesaikan nya tanpa ada yg menyakiti dan tersakiti.

Malik dan Kayla pun semakin hari semakin dewasa, kini Malik berusia 20 tahun, ia melanjutkan kuliah nya untuk mendapat gelar dokter yg selama ini ia impikan. sedangkan Kayla berusia 17tahun kini masih masih menduduki bangku SMA. Bahkan kini mereka mempunyai adik laki2 yg tak kalah menggemaskan dari mereka bernama "Aldo Syarief" yg kini berusia 14 tahun. Tak sedetik pun Ali dan Prilly lewatkan perkembangan ke tiga malaikat nya yg sangat menggemaskan itu.

Tak jarang pula Kayla dan Aldo jatuh sakit membuat Ali dan Prilly panik. Namun karena Prilly memang dokter anak2, tak sulit bagi nya untuk merawat malaikat2nya jika sedang sakit.

Mengenai orang tua kandung Malik, Malik sudah mengetahui bahwa Ali dan Prilly bukan lah orang tua kandung nya di usia nya ke 17 tahun. Sakit, sedih, bahkan Malik tak percaya bahwa daddy dan mommy yg selama ini terlihat menyayangi nya dengan tulus bukan lah orang tua kandung nya. Malik kecewa pada daddy dan mommy nya yg menutup rapat2 rahasia besar ini.

Prilly terpukul saat melihat kekecewaan dimata Malik,  bahkan Malik sempat bersikap dingin pada Ali dan Prilly.

"Sayang, makan dulu ya. Mommy udah masakin makanan kesukaan kamu" ucap Prilly sambil membawa nampan berisi makanan ke dalam kamar Malik. Malik hanya menoleh sesaat kemudian mengalihkan pandangan nya dari Prilly.

"Sayang, kamu kan belum makan. Makan dulu ya?" Ucap Prilly lagi sambil mengusap lembut rambut Malik. Namun Malik malah menjauhkan tubuh nya dari Prilly.

Prilly merasakan sesak di bagian dada nya, tak pernah ia melihat Malik bersikap dingin seperti ini sebelum nya. Ia rindu Malik yg dulu yg selalu mencari perhatian nya dan selalu berusaha menjaga nya.

"Sayang, makan yuk. Biar mommy yg suapin deh" lanjut Prilly. Baru Prilly akan menyuapi Malik, namun Malik dengan cepat melempar makanan tersebut ke sembarang tempat membuat Prilly terlonjak kaget.

Tanpa terasa air mata Prilly mengalir begitu saja membasahi pipi nya. Ia tau, ia salah. Tapi haruskah Malik bersikap keterlaluan seperti ini pada nya?

"Malik!!!" Bentak Ali yg kini berdiri di ambang pintu dengan rahang yg mengeras. Ali tak menyangka Malik akan bersikap kasar pada Prilly.

Prilly dengan cepat menyeka air mata nya, ia tak ingin terlihat sakit hati di depan suami nya. Namun sia2, air mata nya tetap saja membasahi pipi chubby nya.

Ali pun berjalan menghampiri Malik dan Prilly.

"Kenapa kamu kayak gini? Mana Malik yg selalu ngejaga mommy? Mana Malik yg selalu ngebuat mommy seneng dan bangga? Mana? Hah?" Tanya Ali dengan nada meninggi. Ia benar2 kecewa dengan sikap Malik yg menurut nya sudah sangat kurang ajar pada Prilly.

"Buat apa saya menjaga dia, dia juga bukan siapa2 saya" balas Malik santai membuat Prilly menggelengkan kepala nya tak percaya. Ali yg sudah sangat geram dengan Malik pun hendak melayangkan tamparan pada Malik, namun dengan cepat Prilly menahan nya. Beruntung Kayla dan Aldo sedang menginap di rumah oma nya, jadi mereka tak perlu melihat pertengkaran hebat ini.

"Kamu nampar Malik, sama aja kamu nyakitin aku. Please, jangan lakuin itu" ucap Prilly dengan tatapan memohon nya, walau bagaimana pun Malik sudah di anggap seperti anak kandung nya sendiri. Ali mengusap wajah nya kasar, ia tak habis fikir, terbuat dari apa hati istri nya ini. Mengapa dia masih sangat baik melindungi Malik yg jelas2 sudah menyakiti nya?

Ali pun mengangguk membuat Prilly bernafas lega kemudian Prilly membersihkan pecahan piring yg tadi Malik lempar sambil sesekali menyeka air mata nya yg tak kunjung berhenti juga.

My Doctor (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang