chapter 31

74.7K 3.5K 25
                                    

Pagi ini prilly sudah terlihat sibuk berkutat di dapur. Seusai sholat shubuh, prilly memang memutuskan untuk langsung memasak, sedangkan ali sudah kembali tidur. Prilly memasak sambil bersenandung ria, entah mengapa hari ini ia merasa sangat senang.

Setelah menyelesaikan kesibukan nya di dapur, prilly langsung kembali ke kamar. Prilly menggelengkan kepala saat melihat suami nya yg masih bergelut dalam selimut nya. Ia pun melanjutkan langkah nya ke kamar mandi untuk membersihkan diri nya terlebih dulu.

Setelah beberapa saat membersihkan diri, prilly langsung menghampiri ali dan langsung menciumi seluruh wajah tampan suami nya dengan handuk yg masih melilit di kepala nya. Namun saat prilly mencium bibir ali, ali langsung menarik tengkuk prilly membuat prilly terpekik.

"Ih kamu mah, aku kan kaget" ucap prilly setelah ali melepaskan ciuman nya membuat ali terkekeh dan langsung membuka mata nya.

"Siapa suruh mancing2 gitu?"

"Ya kan biar kamu bangun"

"Bangunin apa modus?" Goda ali sambil menaik turunkan alis nya membuat prilly bersemu. Ali pun terkekeh kemudian langsung menarik pelan kepala prilly agar bersandar di atas dada bidang nya.

"Kamu udah mandi?" Tanya ali yg di balas anggukan dari prilly.

"ko ngga nungguin aku si?"

"Ya kalau nungguin kamu, nanti mandi nya jadi plus2" jawab prilly yg membuat ali tertawa.

"Yaudah aku mandi ya sayang" ali bangkit kemudian mencium dahi prilly setelah mendapat anggukan dari prilly.

Sambil menunggu ali mandi, prilly memutuskan untuk bersiap2 karena ia juga akan ke rumah sakit. Sebenarnya ali sudah melarang nya bekerja, apalagi kini prilly sedang hamil. Tetapi prilly menolak, dengan alasan menjadi dokter adalah cita2 nya sejak kecil dan untuk mencapai gelar dokter tidak lah mudah. Akhirnya alipun mengizinkan nya untuk tetap bekerja dengan satu syarat, prilly harus tetap menjaga kesehatan nya. Tentu saja hal itu membuat prilly senang, karena bagi prilly izin suami adalah hal yg paling penting.

"Cantik banget si dokter nya aku" puji ali yg baru keluar dari kamar mandi saat melihat istri nya sedang memperhatikan pantulan nya di cermin. Ali pun menghampiri prilly dan langsung memeluk nya dari belakang.

"Ih, siapa yg mau jadi dokter nya kamu?" Goda prilly yg membuat ali melepaskan pelukan nya.

"Oh gitu, yaudah" ucap ali dingin kemudian langsung memakai baju yg sudah prilly siapkan. Prilly yg menyadari suami nya kini sedang kesal langsung menghampiri ali.

"Aku cuma bercanda sayang, maaf yaa" ucap prilly sembari membantu mengancingkan kemeja ali. Sebenarnya ali tak benar2 marah, hanya saja ia ingin tahu sejauh mana istri nya ini membujuknya.

Ali menatap prilly sebentar kemudian langsung memalingkan pandangan nya ke arah lain. Namun sesaat kemudian terdengar suara isakan kecil yg membuat ali langsung menoleh ke arah istri nya. Ternyata benar, istrinya kini sedang menangis.

"Sayang, ko nangis?" Tanya ali.

"Lagian kamu marah, aku kan cuma bercanda" jawab prilly di sela isakan nya. Ali pun langsung membawa prilly ke dalam dekapan nya. Ia lupa, bahwa semenjak hamil istri ini sangat sensitif.

"Maaf ya, aku ngga marah beneran ko. Aku cuma mau tau sampai mana kamu bujukin aku" ucap ali yg membuat prilly mendongakkan kepala nya agar menatap mata hitam legam milik ali.

"Kamu ngga marah beneran" tanya prilly yg di jawab anggukan oleh ali.

"Yeay" pekik prilly girang dan langsung berhamburan ke pelukan ali lagi membuat ali terkekeh geli. Istri nya ini sangat lucu, habis nangis tertawa.

My Doctor (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang