chapter 10

81.5K 4.3K 41
                                    

"Lakukan sekarang!!!" Perintah fio pada anak buah nya.

Dua pria tersebut langsung menghampiri prilly, membuat prilly menangis ketakutan. Ketika sudah berada di hadapan prilly, pria berkepala botak itu memegang dagu prilly namun dengan cepat prilly menepis tangan kekar itu.

Karna sudah tak sabar, pria bertatto itu memegang pergelangan tangan prilly yg terkena pecahan kaca membuat prilly meringis kesakitan. Sedangkan pria berkepala botak merobek baju prilly. Prilly meronta2 agar terlepas, namun tangan itu terlalu kuat sehingga prilly tak mampu melawan nya. Fio hanya tersenyum penuh kemenangan melihat kejadian ini.

Prilly yg mulai kelelahan kini hanya menangis pasrah dengan apa yg akan terjadi pada diri nya. Di saat pria itu ingin membuka celana prilly tiba2 segerombol polisi datang.

"Jangan bergerak!!!" Fio dan anak buah nya terlonjak kaget. Di belakang polisi tersebut ada ali yg sedang menatap tajam ke arah fio.

"Ali, kamu pasti masih cinta sama aku kan? Kamu ngga mungkin tega masukin aku ke penjara kan?" Ucap fio dengan nada memohon. Ali tersenyum remeh.

"Jangan mimpi lo!!! Lo itu ngga lebih dari cewe ular yg ngga punya harga diri" balas ali dengan nada tegas.
"Tangkap dia pak" polisi itu mengangguk lalu menangkap fio dan anak buah nya.

"Ali, kurang ajar lo. Tunggu pembalasan gue" teriak fio sambil meronta2 dalam cengkraman polisi. Lalu ia di seret keluar menuju kantor polisi.

"Sayang...." ali berlari menghampiri prilly yg sedang memeluk lutut nya sendiri.

"Ali aku takut" prilly langsung memeluk erat ali. Ali membalas pelukan prilly tak kalah erat. Sumpah demi apapun ia sangat khawatir pada gadis nya ini.

Ali melonggarkan pelukan nya, ia menangkup ke dua pipi prilly lalu pandangan nya beralih pada pakaian prilly yg sobek. Ali melepas jacket nya lalu memakaikan ke tubuh prilly.

"Sayang kita ke rumah sakit ya" ucap ali sambil menyeka air mata prilly.

"Ngga mau, aku mau pulang aja"

"Tapi ini luka kamu..." ucapan ali terpotong karna prilly meletakkan jari nya di bibir ali.

"Udah gpp" ali membawa prilly kedalam pelukan nya lagi. Lalu ia membantu prilly berdiri dan segera keluar meninggalkan gudang itu.

***
"Sayang, kita ke rumah aku aja yaa. biar aku bisa jagain kamu, lagi pula orang tua kamu belum pulang kan?" Tanya ali sambil tetap fokus menyetir. Namun tak ada jawaban dari prilly.

"Sayang?" Lagi2 prilly tak menjawab. Ali melirik prilly, ternyata prilly sedang menatap kosong ke luar jendela dengan air mata yg mengalir deras membasahi pipi nya.

Prilly masih sangat shock dengan kejadian yg baru saja ia alami. untuk ke dua x nya ia hampir kehilangan mahkota yg ia jaga untuk suami nya kelak. Ali menepikan mobil nya di sebuah taman yg masih tampak sepi karena hari masih pagi.

"Sayang?" Ali menarik pelan dagu prilly agar menatap nya.

"Kamu jangan takut yaa, ada aku sekarang. Aku ngga akan biarin seorang pun nyakitin kamu lagi kayak tadi" ucap ali sambil menyeka air mata prilly yg sebenar nya sia2 karna air mata prilly mengalir sangat deras.

Prilly menatap mata teduh ali dalam diam dengan air mata yg semakin membanjiri pipi chubby nya yg sedikit lebam. Tak ada satu kata pun yg ia lontarkan.

Ali yg tak kuat melihat kondisi kekasih nya ini langsung memeluk erat prilly. Namun prilly tak membalas, ia masih tetap dalam diam nya.

Ali terisak dalam pelukan nya, ia sangat takut terjadi sesuatu pada gadis yg sangat ia cintai ini. Ali melepaskan pelukan dan menangkup ke dua pipi prilly lalu menempelkan dahi nya ke dahi prilly.

My Doctor (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang