chapter 35

76.2K 4.1K 60
                                    

Setelah Malik tertidur, Prilly memutuskan untuk memasak untuk makan malam. Prilly tersentak saat merasakan ada sepasang tangan yg melingkar di perut nya dan sebuah dagu yg mendarat di bahu nya. Tanpa ia menoleh, ia sudah tau kalau itu suami nya. Namun Prilly enggan untuk menoleh, ia masih kesal dengan kejadian tadi siang.

"Masak apa si?" Tanya ali lembut. Bukan nya menjawab, Prilly justru melanjutkan aksi masak nya.

"Sayang?" Panggil Ali. Lagi2 Prilly tak menjawab.

Ali membuang nafas nya kasar kemudian ia mematikan kompor dan langsung membalikkan tubuh Prilly agar menghadap nya.

"Kamu masih marah?" Tanya Ali sambil meraih dagu Prilly agar mau menatap nya.

"Menurut kamu?!!" Tanya Prilly ketus.

"Sayang, tadi itu kan temen kuliah aku. Udah lama ngga ketemu, jadi wajar dong kalau aku ngobrol" kata Ali membuat Prilly menatap nya tajam.

"Oh dengan cara cuekin aku, menurut kamu itu wajar?!! Gimana kalau posisi kita di balik, aku yg ketemu sama temen lama aku dan aku yg nyuekin kamu? Apa itu juga wajar? Kamu jangan egois dong!! Giliran aku di godain sama cowo lain aja kamu ngambek padahal aku nya ngga ngeladenin. Gimana kalau aku ngeladenin kayak kamu ngeladenin temen kuliah kamu itu!!!" Ucap Prilly dengan nada meninggi. Prilly tak habis fikir dengan jawaban Ali yg bisa sesantai ini tanpa merasa bersalah sedikitpun. Bagaimana jika Prilly yg melakukan nya? Apa Ali akan diam saja? Rasa nya mustahil jika Ali akan diam saja.

Tanpa menjawab, Ali langsung membawa Prilly ke dalam dekapan nya.

Ali menyesal telah membuat Prilly marah seperti ini. Prilly benar, jika posisi nya di balik, Ali tak mungkin tinggal diam bahkan ia pasti akan memaki2 Prilly.

"Maafin aku ya sayang, aku salah. Aku janji ngga akan giniin kamu lagi" ucap Ali sambil menyatukan dahi nya dengan dahi Prilly sambil mengusap lembut pipi Prilly setelah melepaskan pelukan nya.

"Mau ya maafin aku?" Tanya Ali lagi karena Prilly tak menjawab. Tak lama kemudian Prilly pun mengangguk membuat Ali tersenyum lalu membawa istri nya itu ke dalam pelukan nya kembali.

Prilly memang benar2 malaikat tanpa sayap bagi Ali, selalu bisa memaafkan kesalahan Ali walaupun Ali sudah menyakiti hati nya. Jika posisi nya di balik, belum tentu Ali bisa bersikap bijaksana seperti Prilly.

"Makasih ya sayang" ucap Ali sambil menciumi seluruh wajah Prilly membuat Prilly terkekeh.

"Aku lanjut masak dulu ya. kamu liatin Malik, takut nya dia nangis pas bangun ngga ada siapa2" kata Prilly.

"Yaudah iya, tapi peluk satu x lagi ya" kata Ali manja membuat Prilly tertawa geli. Prilly pun langsung memeluk Ali, membiarkan suami nya itu menenggelamkan wajah nya di lekukan leher nya.

"Udah ya, ngga kelar2 dong masak nya kalau kayak gini" kata Prilly sembari melepaskan pelukan nya membuat Ali memanyunkan bibir nya.

"Ko manyun?" Tanya Prilly.

"Abisan tadi aku di suruh peluk guling" jawab Ali manyun.

"Tadi kan aku kesel sama kamu"

"Sekarang udah ngga kesel kan? berarti ntar malem aku bisa peluk kamu dong" kata Ali sembari mengedipkan sebelah mata nya membuat Prilly menahan senyum nya.

"Iya sayang, liatin Malik dulu gih" ucap Prilly.

"Yeay...." pekik Ali girang sambil mencium pipi Prilly singkat kemudian berlalu dari hadapan Prilly.

"Asiiik ntar malem di peluk mommy" teriak Ali sambil berjalan menaiki tangga membuat Prilly tertawa sembari menggelengkan kepala nya melihat tingkah suami nya yg sangat lucu.

My Doctor (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang