chapter 13

85.9K 4.1K 4
                                    

Hari2 selalu mereka lalui bersama. Walau pun selalu saja ada masalah kecil dalam hubungan mereka tetapi mereka selalu bisa menghadapi nya. Sikap ali yg terkadang egois membuat prilly harus extra sabar. Dan Terkadang sikap prilly yg keras kepala juga membuat ali harus selalu mengalah. Mereka selalu bisa mencairkan masalah tanpa menyakiti hati masing2.

Karna hari ini hari jum'at prilly memutuskan untuk ke kantor ali. Ia ingin memberi kejutan pada kekasih nya itu. Selama ini ia tak pernah mau di ajak ke kantor ali dengan alasan tak mau mengganggu pekerjaan ali.

Prilly menuju alamat yg sempat ia tanya tadi pada mama resi dengan di antar supir nya. Ia mengenakan baju peach tanpa lengan yg di baluti blezer putih di padukan dengan rok selutut putih bercorak bunga2 berwarna peach serta wedgess dan tas senada dengan baju. Rambut yg ia curly bagian bawah semakin menambah kecantikan nya.

Kini ia telah sampai di gedung tinggi pencakar langit, ia memasuki gedung itu dengan senyuman yg tak pernah lepas dari bibir nya hingga membuat banyak mata tertuju pada nya.

Setelah bertanya kepada receptionist, prilly segera memasuki lift menuju lantai 15. sesampai nya di lantai 15 prilly melihat seorang perempuan sedang berkutat dengan lembaran2 kertas, iya sangat yakin itu sekertaris ali.

"Permisi mbak" perempuan yg ia lihat di name tag nya bernama maya itu mendongakkan kepala nya lalu berdiri.

"Pagi bu, apa ibu kekasih pak ali?" tanya maya ramah yg membuat prilly mengerinyitkan dahi nya. Dari mana ia tahu, karena sebelum nya prilly tak pernah kesini.

"Saya melihat foto ibu di ruangan pak ali bu" lanjut maya menjawab kebingungan prilly. Prilly mengangguk lalu tersenyum.

"Nama saya Prilly, nama kamu maya kan?" prilly mengulurkan tangan nya. Maya pun membalas uluran tangan prilly sambil tersenyum.

"Apa ali nya ada?"

"Ada bu, mari saya antar" prilly kagum dengan maya. Proffesional dan sangat sopan, tak salah ali menjadikan ia sekertaris nya.

"Hmm ngga usah may, kamu tolong telfon ali aja ya bilang ada yg mau melamar kerja"

"Baik bu"

setelah maya menelfon ali, prilly langsung berjalan menuju ruangan yg di tunjuk maya tadi.

***
Tok...tok...tok...

"Masuk"

Prilly membuka pintu nya, lalu ia menghampiri ali yg masih sibuk berkutat dengan berkas2 nya.

"Silahkan duduk" ucap ali yg belum menyadari kehadiran prilly. Prilly pun duduk di hadapan ali sambil menahan tawa nya.

"Seperti nya bapak sedang sibuk, lebih baik saya keluar dulu" prilly bangkit dari duduk nya hendak keluar.

Ali menghentikan aktivitas nya. Suara ini, ali sangat mengenali suara ini. Ali mendongakkan kepala nya, benar saja bidadari pemilik hati nya kini ada di sini. Ali berlari kecil lalu memeluk prilly dari belakang dan mendaratkan dagu nya di bahu prilly.

"Sayang? Tumben kamu ke sini? Kamu ko ngga bilang mau ke sini?

"Bukan nya tadi kamu lagi sibuk ya?" ledek prilly sambil mengusap tangan ali yg berada di perut nya. Ali membalikkan tubuh prilly agar menghadap nya.

"Kalau buat bidadari aku, aku ngga sibuk ko" kata ali sambil menggesekkan hidung nya ke hidung prilly yg membuat prilly terkekeh.

"eh kamu ko tumben si ke sini? biasa nya aku ajakin ngga pernah mau" ucap ali setelah mereka duduk di sofa.

"Ya lagi pengen aja"

"Sini dong deketan, jauh2 banget duduk nya" kata ali sambil menarik pelan pinggang prilly agar mendekat pada nya. lalu ali menarik pelan kepala prilly ke dalam dada bidang nya.

My Doctor (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang