p a r t 14

113 16 9
                                    

[Pict: Isabella Scherer as Beatrice Alvord]

---

Dia bergerak dengan tidak sabar di dekat jendela tinggi rumah sakit sambil meremat iphone nya. Ia lirik dengan malas sebuah ruangan VIP dengan pintu berwarna hitam.

Dia melirik jam yang melingkar di tanganya. Kenapa Ice belum memberi kabar? Dia sedang apa sekarang? , batinya berteriak bosan.

"Ya, halo! Kau kemana saja? Kenapa kita tidak langsung membunuh polisi itu saja? Lebih menyenangkan dan tidak lemot seperti idemu ini."

Hening.

Ray melebarkan matanya, sadar kalau ia sedang berbuat kesalahan pada wanita dalam gangguan hormon, buru buru menambahi. "Eh, ka--"

"Dasar tuan tidak sabaran. Gunakan otakmu. Bertindak gegabah justru akan menyulitkan kita." pip! Telepon tiba tiba dimatikan. Ray meremat rambutnya kasar, hampir frustasi.

"Aku salah bicara lagi ya?"

Tiba tiba seorang perempuan berpakaian rapi memberikan sebuah koran dan kotak roti untuknya. "Dari Beauty." wanita itu mengibaskan rambut pirangnya, lalu pergi begitu saja.

Ray mengernyit. Beauty? Jarinya mengetuk ngetuk layar iphone nya pelan sambil berpikir.

"Di rumah sakit, kita akan menggunakan kode untuk nama. Untuk mengantisipasi kebocoran identitas kita. Beauty untukku dan Beast adalah kode untukmu" sebuah suara muncul dari dalam otaknya. Ray mengerjap lalu matanya membulat.

Ia buru buru membawa koran dan kotak roti itu ke dalam kamar mandi dan membukanya. Koran itu bertuliskan sebuah pesan dari Ice yang jika tidak dicermati baik baik maka sekilas akan terlihat sama saja dengan koran biasa.

 Koran itu bertuliskan sebuah pesan dari Ice yang jika tidak dicermati baik baik maka sekilas akan terlihat sama saja dengan koran biasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mulai evakuasi jam 24.00, aku akan mengurus semuanya. Jika alarm kebakaran berbunyi, mulailah evakuasi. Beast - Beauty.

Begitu membacanya, Ray buru buru membuka kotak roti itu. Isinya adalah sepasang baju dokter dan asesorisnya. Kejadian selanjutnya adalah Ray yang membuka resleting celananya.

--

Ice memakai jaket jeansnya begitu keluar dari mobil, untuk menutupi dress tanpa lengannya. Ia membanting pintunya setengah marah dan diburu waktu. Sambil melepas kacamatanya, kakinya menendang kerikil kerikil kecil sepanjang perjalanannya ke arah sebuah mobil benz hitam.

Horrible PersonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang