Setelah berjam-jam Natasya menangis, ia memutuskan untuk mengambil wudhu dan melakukan sholat.Sholat bisa menenangkan hatinya yang gusar. Setelah menunaikan sholat ia pun membereskan buku-buku dan bersiap-siap untuk berangkat menuju sekolah sepagi mungkin. Dia pun memutuskan untuk memakai kacamata agar mata yang sembab ini tidak terlihat.
"Syukurlah kelas masih sepi" batinnya
Natasya pun memilih bangku yang kemarin, dan memutuskan untuk menenggelamkan kepalanya yang penat ini. Belum 5 detik seseorang telah membangunkannya.
"Woy!!" Ucap Deva
"Apasih lo ganggu orang tidur aja" jawab natasya
"Yaelah gue cuma manggil aja,tumben lo dateng pagi?" tanya deva
"Suka-suka guelah" ujar natasya seraya meninggalkan Deva
Setelah perdebatan kecil tadi membuat Natasya menjadi naik darah. Penat di kepalanya semakin membuatku tak sanggup menjalankan hidupnya. Tiba tiba saja semuanya gelap Natasya rasa ia telah di panggil oleh malaikat maut.
"Natasya hei bangun dong" ucap seseorang dengan suara yang lembut.
"Malaikat maut?" ucap Natasya asal sembari aku mengerjap-ngerjapkan mata.
"Ngaco ih lo mah gue deva woy!!"
"Deva?kenapa gue ada uks?Dikira gue udah mati"
"Ngaco lo itu tadi pingsan bloon" ujar deva dengan tertawa. Dan Natasya pun mendengus kesal.
"Sya Lo habis nangis?Mata lo kaya kodok elah" tanya Deva
"Ga!! Kepo amat sih lo."jawab natasya
"Masih jahat aja lo sama gue padahal gue udah baik sama lo,gue udah bawa lo ke uks pas sekolah sepi. Kalau gue ga ada, lo udah pingsan di tempat sepi kaya tadi!!!" Deva membela dirinya
"Hah?jadi lo?" ucap Natasya dengan tak percaya. Dan dia hanya bergumam
"Gue ga percaya,lo baik banget eh tapi gajuga sih. By the way thanks ya"
"Baru aja lo baik" Ujar Deva sembari cemberut. Dan garis bibir Natasya pun tertarik ke atas membentuk senyuman.
"Buru lah sya gue udh ketinggalan berapa jam pelajaran gara-gara nungguin lo kutu!!" Ucap Deva yang seketika berubah menjadi iblis
"iya iya kampret ga sabaran ah lo mah" Natasya kesal
Mereka berdua pun memutuskan untuk menuju kelas bersama. Saat kami masuk kelas tiba-tiba bu Desy mengaung layaknya singa yang keluar kandang.
"Kalian berdua habis dari mana!? Gamasuk 2 jam pelajaran!!" Ucap bu Desy Sarkatis
"Kita habis dar-" ucapan deva terpotong
"ibu tidak mau lagi mendengar alasan kalian!! Sudah kelas 3 SMP kelakuan kaya anak SD mau jadi apa kalian??cepat duduk sekarang!!!" Kata bu Desy penuh emosi
"Alay gila tuh guru" Ucap Deva
"hmm bu Desy emang gitu kali" tambah Natasya
"oh iya nat"
"apa?"
"Lo masih utang cerita tentang mata lo yang bengkak" ucap Deva seraya menunjuk ke arah mata Natasya yang sembab
"Yaelah kepo,gue lagi ada masalah aja" jawab Natasya singkat
"Cerita aja kali lagian ya lo gapernah terbuka sama orang pantes aja ga ada cewe yang mau temenan sama lo" ujar Deva
"Suka-suka gue lah, jahat amat si lo"
Iya sih gue terlalu tertutup mangkanya gue gapunya temen
Batinnya"Hari ini ada tugas menganalisis berita di jalanan, ya Anak-anak kalian akan si bentuk menjadi 10 kelompok setiap kelompoknya terdiri dari dua orang ya silahkan kalian membuat kelompok" ujar bu Desy
"Dev lo sama gue ya" ujar Natasya,karena dia takut tidak mendapatkan kelompok
"Ogah"
"Idihh lo mah jahat amat"
"Lo juga jahat sama gue"
"Curut lo"
"Kodok Lo"
"Ayam Lo"
"Iblis lo"
"Setan lo"
"Cukup Deva Natasya kalian ribut ya dari tadi. Sudah Deva kamu sekelompok sama Natasya!! Tidak ada penolakan!"Ucap bu Desy dengan emosi
Deva pun mengganguk pasrah karena terkena amarah bu Desy
"Pulang nanti kita langsung kerkom" Ucap Deva dingin,dan Natasya hanya mengangguk.
Disini Natasya dan Deva sekarang di Terminal bis kota yang banyak om om angkot yang bau ketek.Disini cukup membutuhkan waktu yang lama sehingga senja pun tiba.
"Pulang yuk" ucap Deva
"Gue males pulang" ujar Natasya
"Udah selesai lagian sya,nanti lo dicar-" ujar Deva yang terpotong
"Udah yu ah kita makan lapar gue" Natasya mengalihkan pembicaraan
"Gue ga bawa uang lebih sya jadi gabisa traktir lo" ujar deva
"Patungan aja oke? Ayo lah caw kita berangkat" Natasya semangat
Disini Natasya sekarang di merakyat bersama Deva. Warung nasi Padang kurasa cukup untuk mengganjal perutnya dan Deva. Harganya pun tidak terlalu mahal.Setelah mengisi perut, Natasya dan Deva memutuskan untuk pulang. Sebenernya Natasya menyuruh Deva untuk pulang tetapi dia memaksa. Natasua takut ibunya melakukan sesuatu pada Deva.Karena ini sudah terlalu malam untuk anak Sekolah Menengah Pertama
Tok tok tok
"Bu syasya pulang" ucap Natasya seraya membalikan badan dan menyuruh Deva pulang tetapi Deva enggan untuk pulang
"Kamu ya!! Kenapa baru pulang jam segini? Mau jadi apa? Sama laki-laki lagi. Masih kecil udah pacar pacaran biar apa heh? Biar apa!!? Dasar anak tak tau malu"ujar ibu Natasya
"Maaf tante tadi kita habis kerja kelompok lagian rumahku searah dengan Natasya" Ucap Deva berbohong
"Suruh siapa kamu dekat dekat anak ini pergi sana!!!!" kata ibunya tegas dan langsung membanting pintu
*plak*plak*plak*
Tamparan demi tamparan yang ibunya layangkan kepada Natasya. Natasya pun tak perduli seberapa sakit yang yang ia rasa. Natasya pun memutuskan untuk melihat Deva berharap dia sudah pulang. Salah besar,ternyata dia belum pulang dia melihat perlakuan ibu kepada Natasua.
Ya Allah aku harus bicara apa besok sama Deva. batinku
Sebenernya banyak sih part yang tinggal di publish tapi berhubung aku lagi banyak masalah,fikiran juga lagi melenceng kemana-mana jadi males buat publish. Jadi ingin hapus cerita ini tapi sayang
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Invisible
Teen FictionCinta seperti permen karet yang awalnya manis tapi hambar sesudahnya. Berbagai ekspetasi terngiang di fikiranku seolah-olah cinta itu akan selalu berakhir bahagia. Tetapi cinta selalu saja manis di awal yang membuat kebahagiaan sesaat, akhir? Tidak...