10. PERJODOHAN YANG TAK DIINGINKAN

53.7K 1.3K 96
                                    

BACA DARI AWAL DULU KARENA BANYAK DIRUBAH!!!

Sesampainya disana, aku langsung di sambut hangat semua anggota keluarga Alex. Mereka bergiliran menyapaku dan menanyakan kabarku yang sudah jarang datang ke rumah Alex. Dengan kikuk, aku beralasan tidak pernah datang karena sibuk dengan pekerjaan di sekolah. Padahal, aku sebenarnya jarang datang karena tak mau melihat Alex dan Erna memamerkan cinta mereka di depanku.

Makan malam berlangsung cukup menyenangkan. Keluarga Alex bersikap luar biasa baik padaku. Aku sempat merasa aneh karena walaupun mereka biasanya memang baik padaku tapi ini terkesan sedikit berlebihan. Sepertinya ada sesuatu, tapi aku nggak tau itu apa.

Lamunanku pun buyar ketika tiba-tiba aku melihat Alex berdiri seperti ingin menyampaikan sesuatu pada semua yang ada di ruangan. Apa lagi ini, pikirku.

"Aku mengadakan pesta ini dan mengundang kalian semua, sebenarnya karena ada sesuatu yang ingin aku sampaikan. Beberapa bulan ini, aku sedang dekat dengan seorang cewek. Mungkin beberapa dari kalian tahu siapa dia. Namanya Erna. Dia cewek yang sama, yang pernah berpacaran denganku sewaktu di SMA dan..."

"Dan... meninggalkanmu begitu saja kan suatu hari. Kalau gadis itu yang mau kau ceritakan, papa nggak mau dengar!" potong papanya marah. Pria tua itu bahkan membuang sendok di tangannya begitu saja ke atas meja untuk memperlihatkan betapa bencinya dia mendengar kata-kata anaknya itu.

"Tapi pa, Erna sebenarnya punya alasan sendiri kenapa dia begitu dan dia sekarang berbeda. Maksudku... hari ini mau minta ijin kalian untuk... melamar dia bulan depan."

Kata-kata Alex membuat seluruh ruangan terdiam dalam tegang. Mereka semua serempak memandang kepada papanya yang terlihat hampir meledak dalam marah.

"Kau gila ya! Gara-gara dia kau kecelakaan dan masuk rumah sakit. Gara-gara dia juga tanganmu cidera dan membuatmu depresi berbulan-bulan! Kau mau menikah dengan cewek seperti itu?! Papa nggak bakalan merestui!" semprot papanya sambil menunjuk-nunjuk dan memandang tajam ke arah Alex.

Mendengar amarah papanya, Alex menoleh ke arah mamanya mencari pembelaan, tapi mamanya malah berkata, "Mama juga nggak setuju. Dari awal memang mama nggak suka sama pacarmu itu!"

Semua keluarga yang ada di situ pun serempak meneriakkan ke-tidak setujuan mereka terhadap keputusan Alex. Suasananya begitu ribut hingga membuat Alex terpojok. Saat itulah dia memandangku untuk memberikan bantuan.

Aku membuang muka dan pura-pura tak melihat tatapan memelasnya itu. Entah kenapa aku datang ke tempat ini tadi. Satu-satunya orang yang bukan keluarga dan tiba-tiba ikut terbawa dalam percekcokan yang sama sekali tidak menyangkut aku.

Perlahan-lahan aku beranjak dari tempat dudukku dan bermaksud melarikan diri ke dapur atau ke kamar mandi atau mungkin kabur pulang, sebelum aku di ikut-ikutkan dengan persoalan keluarga mereka.

"Coba tanya Anna! Anna pasti setuju dengan pendapat papa dan mama. Iya kan, An?"

Terlambat. Pertanyaan mama Alex itu membuat semua orang di ruangan memandangku. Saking kagetnya, aku pun terduduk kembali di tempat dudukku dan sibuk memutar otak mencari jawaban apa yang harusnya aku berikan pada mereka.

"Hmmm... aku kurang tau ya, tante hehehehe..." jawabku sambil memamerkan tawa garingku pada mereka semua. Nggak nyaman! Aku benar-benar merasa nggak nyaman!

"Kok kurang tau sih! Kamu kan dulu juga teman dekatnya,"protes mamanya padaku dan berhasil membuatku gelagapan.

"Kalau papa mama nggak setuju, aku terpaksa menikah diam-diam dengan Erna!" Kedua kalinya perkataan Alex membuat seluruh ruangan terkejut.

PERNIKAHAN PARO WAKTU  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang