Tujuh

291 45 0
                                    

"Ayah,kita mau kemana?”tanya bocah perempuan berusia enam tahun itu.

Jong Woon menatap manik mata anaknya itu dengan berkaca-kaca. Tangisnya tertahan,digenggamnya erat jemari mungil putrinya itu,seakan ia tak rela melepasnya.

Bocah yang tak lain adalah Yoo Jung kecil itu nampak menatap ayahnya dengan bingung. Ia belum paham situasi yang tengah terjadi sekarang. Yoo Jung tidak tau jika pria yang sangat menyayanginya di dunia ini akan berpisah dengannya.

Berpisah dan meninggalkannya seorang diri untuk hidupnya yang lebih baik,itu alasan neneknya.

Mereka berhenti disebuah rumah bergaya arsitektur Eropa. Rumahnya sangat besar dengan halaman yang luas pula. Mereka berdiri di depan pintu gerbang yang masih tertutup.

Jong Woon memencet bel perlahan,tangannya bergetar. Sebenarnya ia ragu untuk melakukan hal ini. Tapi ia tak bisa berbuat apa-apa. Bagaimanapun keluarga Haena juga mempunyai hak atas Yoo Jung.

Lagipula ibunya serta keluarganya yang lain nampak tidak menyukai kehadiran Yoo Jung. Jong Woon pikir Yoo Jung akan lebih disayangi di  keluarganya.

KREET….

Pintu gerbang terbuka,menampilkan sosok pria tua lagi bijak tengah berdiri dengan tongkatnya. Tak lupa pula para pria bertubuh tegap dan kekar menemaninya. Juga dua orang wanita asing berpakaian pakaian yang tersenyum manis pada Yoo Jung.

“Yoo Jung-ah,kemari sayang,ini Kakek." Pria tua itu tersenyum ramah.Yoo Jung bersembunyi dibalik tubuh Yoo Jung,entah kenapa ia merasa takut melihat pria yang mengaku kakeknya itu.

Jong Woon mengelus rambut Yoo Jung sayang,disejajarkan tubuhnya dengan tubuh bocah cilik itu.

“Tidak menyapa Kakek?”tanya Jong Woon lembut.

Yoo Jung melirik pria tua itu takut takut. Bibirnya terkatup rapat dan tangannya meremas ujung kemeja ayahnya.

“Jangan takut,sayang,dia itu kakekmu." Jong Woon mendorong pelan tubuh putrinya ke arah kakeknya.

"Kemarilah,sayang,aku Kakekmu. Jadi namamu Yoo Jung?" Tuan Min membelai penuh sayang surai hitam milik Yoo Jung.

Yoo Jung mengangguk.

“Yoo yang berarti kelembutan dan Jung yang berati cinta kasih serta terhormat. Ya,Ayahmu sangat pintar memilihkanmu nama.”puji Kakek.

“Ayah bukan hanya pintar tapi ia juga Ayah yang terbaik!”ujar Yoo Jung semangat.

“Benarkah? Hahaha,kau pasti sudah mengurusnya dengan baik,Jong Woon-sshi. Selagi anakku sibuk dengan segala bisnisnya kau lah yang bersusah payah membesarkannya. Sekali lagi terima kasih,”Kakek berterima kasih dengan tulus.

“Anda tidak perlu berterima kasih. Bagaimanapun dia adalah putriku,sudah sewajarnya aku merawatnya,”ujar Jong Woon.

Kakek tersenyum.“Kalau begitu sekarang biar aku yang mengurusny,ayo Yoo Jung-ah,mulai sekarang kau akan tinggal dengan Kakek,”ujar pria tua tersenyum senang.

“Benarkah? Bersama Ibu?”Yoo Jung berbinar.

“Ya,tentu saja,bersama Ibu. Apa yang kalian lakukan? Cepat layani nona muda kalian,”titah Kakek pada kedua pelayan itu.

“Baik Tuan,"ujar kedua pelayan itu patuh. Mereka berdua menghampiri Yoo Jung,mengambil tas dari tangan Jong Woon.

Yoo Jung berjalan beriringan dengan kedua pelayan itu. Namun ia berhenti ketika ia menyadari sesuatu. Ayahnya tidak berada disampingnya.

“Ayah,ayo kita akan tinggal dengan Ibu,”Yoo Jung menatap Jong Woon yang terdiam.

“Maaf,Ayah tidak bisa ikut bersamamu,”kata Jong Woon membuang muka.

Elegant Lies(Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang