Sembilan Belas

288 40 4
                                    

"Keluarga adalah cinta kasih terbesar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Keluarga adalah cinta kasih terbesar."
-Anonim

***

"Jangan ganggu dongsaeng-ku!" teriak Jongin lantang. Matanya menatap nyalang ke arah para anak-anak bandel yang tengah memukuli Kyungsoo.

Si anak yang paling bongsor bergerak maju. Kedua tangan dipinggang,lagaknya persis jawara. Rambutnya ia sisir dengan sedemikian rapinya dan kalau diliat dari pakaiannya pastilah dia anak orang kaya.

"Jadi kau kakaknya? Dengar ya,anak kampung ini telah mencuri robot-robotanku!"

"Aku tidak mencuri!"sanggah Kyungsoo. "Mainan itu telah rusak dan kau sendiri sudah membuangnya!"

"Bukan berarti kau bisa memunggutnya! Dasar pengemis!"hardik anak bandel itu.

"Jangan panggil adikku pengemis!"

Jongin melancarkan tinjunya pada anak bandel itu. Beberapa kawan dari si anak bandel mengeroyok Jongin,tapi Jongin pandai berkelahi. Ia menghajar mereka satu persatu hingga anak-anak itu kabur sambil menangis.

Kyungsoo memungut robot-robotan rusak itu kembali. Membersihkannya dari debu tanah sebelum senyum itu muncul dari wajah kucelnya.

"Aku punya banyak yang seperti itu,malah lebih bagus. Kenapa tidak minta saja padaku,sih?"tanya Jongin sebal.

Mata bundar itu menatap Jongin agak lama sebelum perhatiannya kembali pada robot-robotan rusak itu. "Ibu bilang itu punya Hyung. Aku tak boleh menyentuh apapun di tempat itu."

Tempat itu,pasti yang dimaksud Jongin adalah rumah mereka. Jongin mendengus. Tangannya terulur membantu Kyungsoo bangkit. "Itu rumahmu juga. Barangku yah barangmu juga,"kata Jongin.

"Bukan. Itu bukan rumahku,"kata Jongin pelan. "Aku sudah tidak punya rumah."

Jongin menjitak kepala Kyungsoo keras-keras,membuat bocah lelaki itu mengaduh.

"Dasar! Aku kan sekarang Hyung-mu! Rumahmu ya aku!"

"Hyung ..."

"Jangan bicara lagi! Sudah,ayo pulang! Buang mainan rongsok itu! Aku akan membelikan yang baru dan lebih bagus dari itu!"

***

Dentuman musik dan bau alkohol memenuhi pub ini. Beberapa orang tampak berdansa dengan hebohnya,sementara sisanya lebih memilih duduk sambil menikmati minumannya ataupun bercumbu disudut yang minim cahaya.

Yeol,bartender bermata sipit itu menyerahkan segelas minuman tak beralkohol pada Kyungsoo. Si mata bundar berterima kasih pada Yeol sambil meminum minumannya.

Elegant Lies(Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang