Saya datang lagee...
Membawa bang Franz *prok prok
Ada yang nunggu *enggak
Yowes gpp, sabar aja bang FranzTerima kasih yang udah baca, vote dan comen,
Yang belun koment ayo jangan malu-malu komen *edisi maksa heheheYa udah enggak lama2 langsung baca aja
Cuz...
Faktor usia membuat Carol mudah lelah, seperti pagi ini, kepalanya pusing tulang-tulangnya juga ikut nyeri, badannya seperti habis dipukuli ribuan preman.
"Ibu," panggil Franz dari luar.
Franz mencari dimana ibunya, biasanya sang ibu sudah menyiapkan sarapan di dapur kesayangan wanita paruh baya itu.
Franz merasa ada yang tak beres, ia segera masuk ke kamar ibunya dan benar saja sang ibu masih tertidur dibawah selimut.
"Ibu," Franz menyentuh dahi ibunya.
Rasa panas menjalari tangan Franz, segera saja Franz membangunkan ibunya.
"Ibu ayo kita ke dokter," ajaknya lalu mengangkat tubuh ibunya.
Dengan cekatan Franz membawa ibunya ke mobil dan melaju menuju rumah sakit terdekat. Untung saja dirinya sedang di rumah, jika ia masih di apartemen, Franz tak tahu keadaan ibunya akan seperti apa.
***
Di rumah sakit Franz menuntun ibunya turun dari mobil, sebenarnya Franz sudah membujuk ibunya agar bersedia duduk di kursi roda, namun dengan bersihkeras ibunya menolaknya.
"Ibu biarkan aku bawa ibu dengan kursi roda," bujuknya lagi.
"Franz, ibu masih kuat berjalan jadi jangan membuat ibu terlihat renta."
Franz akhirnya mengikuti kemauan ibunya, setelah mendaftar Franz menunggu dokter memanggil gilirannya.
"Ibu, sudah ku bilang jangan terlalu lelah, kau jadi sakit seperti ini," ucap Franz sambil memijat tangan sang ibu.
Carol tersenyum, memahami kekhawatiran putranya, dari dulu Franz selalu ketakutan jika dirinya sakit.
"Ibu tak akan lelah jika kau menikah," ucap Carol menggoda putranya.
Franz berhenti memijat tangan sang ibu, mengapa permintaan itu lagi?
"Seandainya kau menikah ibu tak akan kesepian karena istrimu akan menemani ibu, dan masa tua ibu akan bahagia bersama anak-anakmu nanti," jelas Carol.
Franz diam tak membantah perkataan ibunya, sebenarnya ia ingin mewujudkan keinginan wanita yang sudah melahirkannya itu, hanya saja dia belum menemukan seseorang yang seperti dia.
"Nyonya Carol silahkan masuk," ucap seorang perawat.
Franz kembali menuntun ibunya masuk ke ruangan dokter.
Seorang dokter muda menyambut Carol dan Franz.
"Selamat pagi, nyonya Carol," sapanya.
"Pagi, dok!" Jawab Carol dan Franz.
Dokter meminta Carol untuk berbaring diranjang kemudian dokter tersebut memeriksa Carol.
Mulai dari suhu hingga tekanan darah Carol diperiksa dengan seksama oleh sang dokter. Sedangkan Franz duduk gelisah menunggu dokter selesai memeriksa Carol.
"Bagaimana dok? Apa ibu saya terkena penyakit serius?" Tanya Franz tidak sabar.
"Franz bantu ibu turun," ucap Carol.
Franz buru-buru membantu Carol turun dari ranjang pemeriksaan.
Dokter itu tersenyum melihat interaksi antara Carol dan Franz. Sangat jelas terlihat sang anak begitu khawatir dengan kondisi ibunya sedang sang ibu terlihat biasa saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCRAMBLE
RomanceMendapat gelar sebagai 'ahli cinta' tak membuat seorang Franzious Benson mudah menemukan cintanya kembali. Berawal dari kisah asmaranya yang pupus sebelum berkembang, Franz mulai tak percaya dengan cinta, baginya cintanya sudah hilang ditelan waktu...