Pagi-pagi sarapan yang manis-manis enak kali *maklum efek laper
Saya datang bawa yang pasangan manis *eakProk... prok... prok..
Yuhu terima kasih yang udah vote dan koment dan buat yang cuma liat² *kalian nambah viewer/ sebenernya saya lebih suka komen.
Tapi yasudahlah teserah kalian mau komen mau vote atau mau tengok doang
Yup gk usah lama2
Cuz...
Pukul tujuh malam Franz kembali lagi mengunjungi nenek Haney. Seperti biasa setelah pulang bekerja Franz menyempatkan diri untuk ke rumah nenek Haney. Walau harus menempuh jarak yang cukup jauh, karena rumah nenek Haney tidak searah dengan rumahnya namun, tidak menyurutkan niatnya.
Yang berbeda dari malam sebelumnya, kali ini Franz datang dengan sebuah kantong berlabel nama restoran. Pria itu membeli beberapa menu makanan di restoran terdekat.
Saat memasuki halaman rumah Haney, Franz tidak melihat mobil Alexi terparkir. Keraguan mulai menggerogoti hati Franz, ia berpikir jika Alexi malas melihat wajahnya dan wanita itu berniat menghindarinya. Mengingat kedatangan Franz hampir setiap malam, dan kala itu Alexi akan bersembunyi di dalam kamar, wanita itu benar-benar tak memberi Franz kesempatan untuk sekedar menyapa. Namun bukan Franz jika langsung menyerah, sebelum Alexi sendiri yang mengusirnya.
Franz tetap pada tujuan awalnya, ia pun mulai berjalan mendekati teras rumah Haney. Saat Franz akan mengetuk pintu, terdengar suara mobil Alexi memasuki halaman rumah. Wanita muda itu turun dan berjalan semakin dekat kearahnya. Dapat Franz lihat raut lelah dari wajah Alexi.
Apa pekerjaanmu terlalu berat, apa harimu tidak menyenangkan.
Franz tersenyum menayambut Alexi yang sudah berada di dekatnya. Tanpa Franz duga Alexi tersenyum walau dengan wajah lelah.
"Kau baru pulang?"
Franz merutuki mulutnya yang begitu saja bertanya, bahkan pertanyaannya tak memerlukan jawaban. Karena bisa Franz lihat Alexi memang baru pulang.
"Hmm," jawab Alexi singkat sambil mendorong pintu.
Franz masuk mengikuti Alexi, lalu menutup pintu. Duduk di ruang tamu minimalis dengan sofa berwana pink, yang sempat membuat matanya sakit.
Franz melihat keadaan begitu sepi, sama seperti di rumahnya, yang juga hanya di huni oleh ibunya. Franz tak bisa membayangkan wanita setua Haney harus melalui hari seorang diri sambil menunggu cucunya pulang. Lalu bagaimana jika sesuatu terjadi dengan nenek Haney. Dan bagaiman jika hal itu terjadi pada ibunya yang juga sama seperti nenek Haney. Sejenak Franz sadar, sudah lebih dari dua minggu, ia mengabaikan ibunya hanya demi menemui Alexi.
"Franz."
Jari-jari mulus Alexi bergoyang di depan wajahnya. Ia terkesiap dan tersenyum canggung.
"Kau melamun?" Alexi mengamati Franz yang terdiam, hal itu cukup membuatnya heran, karena biasanya pria itu cukup pandai mengunakan mulutnya untuk berbicara.
"Alexi, aku membawa makanan," ucap Franz akhirnya.
Franz menghampiri Alexi, berdiri hadapan wanita itu sambil memberikan bungkusan.
"Aku tidak melihat nenek, apa dia tidur?" Lanjutnya lagi.
Alexi menganguk sebagai jawaban. Kemudian wanita muda itu meletakkan makanan dari Franz lalu mengambilkan pria itu segelas air putih. Ini tidak pernah terjadi selama Franz berkunjung. Namun, sepertinya malam ini Alexi mencoba berbaik hati pada Franz.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCRAMBLE
RomanceMendapat gelar sebagai 'ahli cinta' tak membuat seorang Franzious Benson mudah menemukan cintanya kembali. Berawal dari kisah asmaranya yang pupus sebelum berkembang, Franz mulai tak percaya dengan cinta, baginya cintanya sudah hilang ditelan waktu...