part 13

525 43 3
                                    

Saya tahu cerita ini makin enggak jelas buat yang baca tapi saya akan tetap selesaikan, ya walau updatenya gk tentu karena saya harus curi-curi waktu. Dan buat yang udah luangin waktu buat baca apalagi coment terima kasih dan silahkan baca terus jika bosan harap tinggalkan jejak #maksa.
Okelah .... sekian cuap-cuap saya selamat membaca.... dan jangan timpuk saya....😂😂😂😂

Puas menghajar Ed, Franz tak langsung kembali ke rumah. Ia mengemudikan mobilnya ke kawasan apartemennya dulu. Tak mungkin ia pulang dengan keadaan kacau atau Alexi akan cemas terlebih ibunya, lagipula ia sudah bilang akan lembur jadi tak masalah jika tak pulang. Selama perjalanan, otaknya terus berpikir tentang Alexi yang tiba-tiba bersama Ed, apa hubungan mereka dan sejauh mana Ed mengetahui masalalunya bersama Joy.



Selesai membersihkan diri, tubuh lelahnya ia rebahkan pada sofa, matanya menatap lurus langit-langit ruang tamunya yang sedikit berdebu, tapi tak masalah baginya, ia hanya singgah sementara. Sekilas bayangan pertemuannya dengan Alexi melintas diotaknya. Ditempat inilah kali pertama ia bertemu dengan Alexi, gadis yang sangat menyebalkan pada awalnya namun, berhasil mencuri hatinya dipertemuan keduanya. Hidup bersama tak membuatnya mengenal jauh sosok istrinya begitu pula kehidupan Alexi sebelum bertemu dengannya. Lagipula selama ini ia hanya mendengar cerita masa kecil Alexi dari nenek Haney dan seingatnya nenek Haney tak pernah menyinggung tentang Ed. Lalu haruskah ia bertanya pada Alexi langsung? Akan sangat konyol jika ia tiba-tiba menanyakan tentang Ed.



"Argh...!" Teriaknya kesal, ingin ia melempar apapun sebagai pelampiasan namun, ia masih sayang dengan benda dalam apartemennya.



Lelah berpikir, akhirnya mata itu tertutup menyelami alam mimpi yang ia harapkan indah. Tanpa tahu benda pipih dalam dashboard mobilnya menyala-nyala minta perhatian.



***



Tepukan pelan pada bahunya membuat ia terjaga.



"Franz," kata Alexi matanya terbuka lebar menatap seseorang yang membangunkannya namun, ia harus menelan kekecewaan pasalnya bukan suaminya yang membangunkannya.



"Kenapa tidur di ruang tamu? Tanya Carol heran.



"Ah, itu...." Alexi tidak tahu bagaimana harus menjelaskan pada ibu Franz. Semalam saat mengecek ponsel terdapat banyak panggilan dan pesan dari Franz yang menanyakan keberadaanya lalu saat ia menghubungi Franz pria itu tak menjawab panggilannya. sehingga ia memutuskan menunggu di ruang tamu. Namun suaminya itu tidak pulang.



"Kau menunggu Franz?"



Mengaguk, akhirnya hanya itu yang dapat Alexi lakukan karena tanpa menjelaskan ibu mertuanya itu pasti sudah menebak.



"Dasar anak gila kerja, biar ibu menghubungi Max agar mengurangi pekerjaannya," kata Carol mulai membuka ponselnya. "Padahal ibu sudah menyuruhnya pulang cepat semalam?"



"Maksud ibu?"



"Iya, ibu bilang padanya untuk mencarimu karena kau belum pulang jadi ibu khawatir, ibu pikir kalian pulang bersama," jelas Carol lalu mulai berkonsentarasi pada ponselnya.



"Max, ini ibu, kau tahu Franz dimana? Dia tidak pulang semalam."



"Ya sudah, tolong cari dia ya."



"Hmm, ibu tutup dulu."



"Nah, Lexi sekarang tidak perlu khawatir Max akan membantu mencari Franz," kata Carol pada menantunya, ia tahu siapa yang bisa menangani Franz.



"Tapi, bu. Tak perlu libatkan Max. Aku bisa mencari Franz sendiri," kata Alexi tak suka dengan ide ibu mertuanya.




"Sudah, kau di rumah saja."

SCRAMBLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang