Hyera,
I'm ready. After school, back yard.-j.m
"Call!." Hyera membelalakkan matanya, tidak menyangka si pengirim akan segera bertemu dengannya. Ia merasa senang dan lega sekali.
Hyera memasukkan sticky note itu dan berjalan menuju kelasnya, sambil bernyanyi riang.
"Hyera!"
Ia berbalik. Melihat Jimin membawa tas, ia baru datang, mungkin. "Jimin."
"Ke kelas bersama?" Hyera mengangguk.
Jimin mengumpulkan keberaniannya, diambilnya tangan Hyera dan digenggamnya tangan gadis itu dengan erat.
"Jimin?"
"Diamlah, aku berusaha tidak malu di depanmu,"
Hyera terkekeh. "Oke."
Jimin menatap figure Hyera dari samping. Gadis itu terdiam, badannya kaku dan ia sama sekali tidak mampu menatap Jimin, apalagi dengan tangannya yang menggenggam tangan Jimin seperti ini.
"Eh! Pajak pajak!"
"Wah, Jimin beruntung sekali, Hyera kau serius mau dengannya?" Taehyung dan Jungkook datang menyela mereka berdua. Jungkook dengan segera memeluk lengan Jimin. Sedangkan Taehyung merangkul bahu Hyera.
"Tae, lepas." Jimin mendelik ke arah Taehyung, namun laki-laki itu hanya menoleh dan memeletkan lidahnya.
"Oppa, masih ada aku yang lebih cantik." Jungkook menaikkan nada suaranya dan bergelayutan di tangan Jimin.
"Aish Jungkook, so gay."
"Mhm, tapi kau sayang padaku."
Hyera hanya tertawa.
-
Jimin dengan sembarangan membereskan bukunya, peluh sudah tercucur dari badannya, padahal pendingin ruangan ini sungguh bekerja. Dengan segera dan tanpa ketahuan Hyera, ia berlari keluar kelas.Hyera menolehkan kepalanya ke bangku Jimin, sudah kosong. Ia sendiri tidak sadar sudah cemberut sekarang. Sambil membuang napas dengan kecewa ia keluar kelas.
Tatapannya mengelilingi ruang sekolah yang sangat luas dan berhenti di taman. Taman. Taman. Ada sesuatu tentang taman.
Ah! Si Pengirim!
Dengan segera Hyera berlari menuju taman belakang. Napasnya tersengal dan rambutnya berantakan. Ia melihat sekeliling dan terus berjalan.
Matanya terbelalak.
Taehyung duduk di sana sendirian sambil mendengarkan lagu. Gadis itu melangkah ragu, dan menepuk bahu Taehyung dengan pelan.
"Tae?"
"Hyera?" Ia juga tidak tahu mengapa ia menahan napas sedari tadi, dan menghelanya lega saat tahu Taehyung bukan pengirimnya.
"Kau belum pulang?"
"Aku sedang menunggu Jungkook."
"Kalian pacaran?"
Tae mengacak rambut Hyera dengan ganas dan memeletkan lidahnya, membuat Hyera cemberut.
"Terserah, aku pergi dulu Tae!"
"Oke."
Hyera kembali melangkah. Dan sekarang ia melihat seseorang berperawakan tegap sedang duduk membelakanginya.
Ia sepertinya kenal postur itu.
Jimin?
Ia segera mendekati orang itu.
"Permisi?"
Laki-laki itu menoleh, Park Jimin. Iya, dia Park Jimin. Hyera membelalakkan matanya, "Jimin?"
Jimin mengangguk dan menepuk tempat di sebelahnya. Gadis itu langsung duduk. Jantung Hyera bahkan sudah berdebar dengan cepat.
Jangan-jangan?
"Aku Hyera, aku."
"Kau?" Jimin mengangguk.
Darahnya berdesir dengan cepat. Lebih dari cepat. Selama ini? Pantas saja ia merasa takut karena orang ini tahu segala hal tentang dia.
"Kenapa?"
Jimin menoleh dan menghela napasnya, mengambil tangan gadis itu dan menggenggamnya. "Berjanji padaku kau tidak akan marah."
Hyera menyerngit. "Kenapa?"
"Please?"
Hyera menggigit bibirnya, "katakan saja dulu."
"Aku menyukaimu, sungguh. Sepenuh hati. Tapi awalnya, aku memberikan sticky notes itu karena dare."
"Dare?"
Jimin mengangguk. "Tapi semakin kesini, aku menyukaimu dengan sungguh-sungguh."
"Dare?"
"Hyera?"
"Jimin, aku... aku perlu waktu." Dan Hyera pergi begitu saja.
-
HA
INI KO ANEH BNGT YA
DADAH AJA DEH
INFIRES
KAMU SEDANG MEMBACA
STICKY NOTES
FanficPark Jimin harus rela menjalani dare untuk tiga puluh hari ke depan; memberikan tiga puluh sticky notes berbeda di locker seorang nerd, Shin Hyera. [Completed] cover by sassgyrls.