"Sensei, itu Boruto!" seru Mitsuki sambil menunjuk ke arah Mitsuki yang tengah berlari.
"Semuanya! hosh... hosh..." Boruto berlarian sambil melambai-lambai.
"Boruto, kemana saja kau daritadi? Kau tahu ini sudah jam berapa?" tanya Konohamaru.
"Gomen, Sensei hehehe... Apa kalian sudah menunggu lama?" Boruto menggaruk-garuk kepalanya sambil tertawa.
"Menurutmu saja?!" sembur Sarada.
"Kami sudah menunggumu sedari tadi. Padahal kau yang meminta misi ini dipercepat,Boruto." lanjut Mitsuki.
"Gomen... gomen... ada yang hal yang harus kukerjakan tadi-ttebasa."
"Minta maaf lalu kau mengulangi lagi di kemudian hari!" Sarada kembali mengeluarkan kritikannya yang pedas tersebut.
"Sarada, kau tidak perlu semarah itu-ttebasa?"
"Tck, terserah kau saja! Sensei ayo jalan!" Sarada berjalan mendahului timnya.
"Sepertinya kau kedatangan masalah baru, Boruto. Kau tahu sendiri saat perempuan sedang marah..." bisik Mitsuki dengan hati-hati. Lalu ia berjalan mendahului Boruto yang hanya memasang tampang kebingungan dan tak bersalah menanggapi perkataan Mitsuki tersebut.
"Sarada! Tunggu! Dengarkan aku dahulu-ttebasa!" Boruto sibuk membujuk Sarada yang masih kesal dibuatnya.
"Berisik!" bentak Sarada tanpa menoleh.
'Geez, ini mengingatkanku saat masih genin dulu.' gumam Konohamaru sambil memerhatikan tim didikannya.
Begitulah mereka mengawali perjalanan misi mereka. Sementara itu di saat yang bersamaan, Sasuke tengah mengantar istrinya menuju Rumah Sakit Konoha. Mereka berdua berjalan santai sambil mengamati sekeliling desa yang selalu mengalami pembaruan tiap tahunnya.
"Sasuke-kun, desa semakin lama semakin maju, ya?"
"Hm, selalu ada yang berubah setiap aku kembali."
"Waktu benar-benar cepat berlalu... " kata Sakura sambil tersenyum dan mengebelakangkan tangannya.
Dalam perjalanan mereka tiba-tiba saja mendengar percakapan anak muda di depan mereka.
"Sayang, kau akan mengajakku ke festival nanti malam, bukan?" Kata wanita itu pada pria yang terlihat seperti kekasihnya.
'Festival?' gumam Sakura dalam hati.
"Tentu saja! Nanti malam aku akan menjemputmu. Bersiaplah yang cantik, ya?" Balas sang pria sambil merangkul wanita itu.
"Benarkah? Wah! Aku harus memilih yukata yang cocok untukku nanti! Aku terlihat cantik dengan warna apa, Sayang?"
"Hm, biru mungkin? Atau merah? Eh tidak! semuanya akan cocok dengan pacarku yang cantik ini!"
'Geez, mau memamerkan kemesraan di depan kita, shannaro!' Sakura mulai sebal dengan sepasang anak muda yang terus bermesraan dan menghalangi jalannya tersebut. Sakura terus menahan raut wajah kekesalannya, sementara Sasuke tentu ia tidak sama sekali tertarik dengan obrolan dan kelakuan anak muda tersebut.
"Festival! Festival! Aku sangat menantinya, Ma Pa!" Tiba-tiba mereka mendengar seruan seorang anak di sampingnya.
"Kau ingin membeli yukata, Ayumi-chan? Ayo kita cari bersama!" tawar sang ayah.
"Wah! Benarkah? Aku mau! Yukata pink yang ada bunga sakuranya!" Kata anak itu dengan bersemangat.
"Sepertinya orang-orang sibuk dengan festival nanti malam, Sasuke-kun."
"Hm, sepertinya akan ada festival besar."
"Festival kembang api, ya? Pasti sangat menyenangkan..."
Mendengar Sakura berkata demikian, Sasuke memandang wajah istrinya sejenak. Ia berpikir mungkin ia telah menyiapkan kejutan yang tepat untuk Sakura dan juga Sarada. Sakura yang tidak sadar diperhatikan suaminya terus tersenyum membayangkan ia, Sasuke dan Sarada juga ikut menghadiri festival tersebut.
'Pasti akan sangat menyenangkan. Hanya saja...' gumam Sakura dalam hati sambil menoleh ke arah suaminya. Menyadari Sakura akan menoleh padanya, Sasuke memalingkan wajahnya sedetik lebih cepat. Kini giliran Sakura yang memandang suaminya. Bibirnya seakan ingin mengucapkan sesuatu. Ia ingin mengajak Sasuke ke festival. Ia sangat ingin menghadiri festival itu bersama Sasuke dan Sarada. Tetapi ia tahu, suaminya adalah tipikal orang tidak begitu menyukai keramaian. Oleh karena itu ia mengurungkan niatnya tersebut.
Mereka pun hanya melanjutkan perjalanan dalam hening.
"Sakura?"
"Hm?" Jawab Sakura dengan nada sedikit terkejut.
"Kita sudah sampai."
"Eh?" Sakura menoleh sekitar. Benar saja kini mereka telah berada di depan Rumah Sakit Konoha.
"I... iya! Terima kasih sudah mengantarku, Sasuke-kun."
"Hm, ini." Sasuke menyerahkan kembali berkas-berkas milik istrinya tersebut.
"Kau akan menemui Naruto, Sasu-kun?"
"Hm, ada yang harus kulaporkan terkait misiku kemarin."
"Kalau begitu hati-hati di jalan, Sasu-kun."
"Hm, Selamat bekerja, ya? Aku akan menjemputmu nanti."
"Iya, sampai nanti, Sasu-kun!" Balas Sakura sambil tersenyum, kemudian ia pun memasuki gerbang rumah sakit.
Sasuke memerhatikan dan memastikan istrinya memasuki rumah sakit, lalu ia pergi untuk menemui si hokage yang merupakan sahabat sekaligus rivalnya.
part 11 end, to be continued
===
YOU ARE READING
Sasusaku: Home
FanfictionI don't own the characters. Such a sasusaku shipper! My first ff ever, hope you like it all! Sasuke akhirnya pulang setelah menjalankan misinya. Ia berniat memberikan surprise untuk istri dan anak tercintanya, Sakura dan Sarada yang selalu setia men...