Wush...
Naruto refleks menangkap gulungan ninja yang tiba-tiba menghampirinya. Saat bersamaan tampak Sasuke memasuki ruangannya.
"Sasuke?"
"..."
"Kau selalu saja melempar sesuatu saat masuk-ttebayo!"
"Dalam gulungan itu aku sudah menuliskan hal-hal penting mengenai misiku kemarin."
"Bagaimana dengan organisasi liar itu?"
"Aku sudah membereskannya. Mereka telah berjanji tidak akan berbuat ulah lagi."
"Seperti biasa kerjamu memang cepat-dattebayo!"
Sasuke tidak merespon pujian dari sahabatnya itu.
"Geez, aku harap bisa menyelesaikan semua ini dengan cepat juga-ttebayo..." Naruto memandang lemas tumpukan dokumen yang harus ia tandatangani.
"Padahal aku sudah ada janji dengan Hinata-chan, himawari, dan Boruto. Bagaimana jika aku tidak bisa menepatinya-ttebayo?" lanjut Naruto sambil terus menandatangani satu per satu dokumen di hadapannya.
"Kau lihat, di saat yang penting seperti ini, Shikamaru bahkan meminta cuti hari ini untuk menjemput istrinya di Suna. Habislah riwayatku!"
"Mengeluh tidak akan mempercepat kerjamu."
"Teme, setiap komentarmu bahkan masih saja selalu membuatku sebal."
"Kau yang susah diberitahu, Dobe!"
"Huft!" Mereka berdua membuang muka bersamaan.
"Yasudah, aku pergi dulu. Ada yang harus aku kerjakan."
"Tunggu, Sasuke!"
"Ada apa?"
"Malam ini akan ada festival kembang api yang sangat besar-ttebayo."
"Aku tahu."
"Sebaiknya kau mengajak Sakura-chan dan Sarada kesana-ttebayo. Mereka pasti akan suka. Kau ingat kan dulu saat kita masih genin, Sakura-chan selalu mengajak kita ke festival kembang api tiap tahunnya.
Sasuke terdiam sejenak. Memang benar dulu Sakura selalu mengajaknya ke festival. Ya tetapi dari berapa kali Sakura mengajaknya hanya satu atau dua kali ia menerimanya. Itupun karna dipaksa Naruto dan Kakashi.
"Kau tidak perlu mengajariku. Urus saja pekerjaanmu."
"Teme, Sasuke kau tidak pernah mendengar kataku."
"Aku pergi."
"Geez, sampai jumpa-ttebayo!"
"Hm."
Sasuke pun meninggalkan ruang hokage. Ia berjalan sambil melirik ke arah jendela.
'Masih ada beberapa jam apa yang harus kulakukan?' gumam Sasuke dalam hati. Ia melangkahkan kakinya keluar dari gedung hokage. Karena tidak ada hal yang partikular yang harus ia lakukan, ia pun memutuskan untuk berkeliling desa sebentar. Sudah beberapa bulan tidak pulang membuatnya ingin sedikit menolastagiakan desanya tersebut.
Setelah berkeliling sebentar tanpa arah tujuan, Sasuke pun memutuskan untuk pulang.
'Kurasa aku tidak punya pilihan lain selain pulang.' gumamnya dalam hati.
Langkah kakinya pun terhenti ketika sampai di depan rumahnya. Ia memandang sebentar lambang Uciha yang terpampang jelas di kediamannya. Lambang klan kebanggaannya. Terlintas di pikirannya kenangannya dulu saat ia kecil, saat tinggal bersama kedua orang tuanya dan juga Itachi.
YOU ARE READING
Sasusaku: Home
FanfictionI don't own the characters. Such a sasusaku shipper! My first ff ever, hope you like it all! Sasuke akhirnya pulang setelah menjalankan misinya. Ia berniat memberikan surprise untuk istri dan anak tercintanya, Sakura dan Sarada yang selalu setia men...