Malam itu jalan di Desa Konoha mulai sepi, warga yang biasa sibuk berlalu lalang di jalanan dengan beragam aktivitasnya masing-masing mulai tidak tampak. Ya, jam makan malam seperti ini tentu lebih banyak yang memilih menghabiskan waktu di rumah untuk makan malam bersama.
Sementara itu di kediaman Uchiha, kamar mereka tampak redup dan kosong. Cahaya bulan masuk menembus jendela, memperlihatkan rangkaian bingkai foto yang tertata rapi di meja kamar pasangan uchiha ini. Di pojok meja terdapat bungkusan pink yang di dalamnya terdapat sepasang yukata berwarna merah dengan perpaduan warna yang kontras dihiasi corak bunga Sakura. Ya, yukata itu adalah yukata yang Sasuke beli saat perjalanan pulangnya menuju konoha. Awalnya Sasuke masih bingung menentukan apa yang akan dia bawa pulang nantinya, sampai ia melihat sepasang yukata yang terpajang indah di etalase toko. Ia pun membayangkan istri dan anaknya itu mengenakan yukata pemberiannya itu. Lagipula sekarang adalah musim panas, musimnya festival besar-besaran di Konoha. Sasuke pun membeli kedua yukata tersebut dan berencana mengajak mereka ke festival kembang api Konoha besok.
Ya... besok dan sampai sekarang Sasuke masih belum memikirkan bagaimana cara yang tepat untuk memberikan kejutan itu pada istri dan anaknya. Lebih tepatnya untuk sekarang ia lupa...
Telah lama tidak pulang membuat Sasuke menikmati tiap momen kebersamaannya bersama istri dan anaknya. Saat itu mereka semua masih berada di ruang makan, menikmati makan malam mereka dengan santai. Benar-benar terasa spesial di hati masing-masing anggota keluarga Uchiha ini. Perasaan hangat dan harmonis dapat dirasakan dengan jelas di antara mereka.
Sejenak Sarada memerhatikan sekelilingnya, entah mengapa lampu di ruang makan itu terasa lebih terang dari biasanya. Ia benar-benar bahagia karena hari ini ia dapat makan malam lengkap bersama mama dan papanya. Biasanya Sarada hanya makan malam bersama mamanya, kehadiran papanya benar-benar menambah arti dalam hidupnya.
"Jadi bagaimana dengan misimu hari ini Sarada?" tanya Sakura sambil mencedokan lauk terakhir untuk Sarada.
"Misi? Misi bersama siapa? Rank berapa? Apa semua berjalan lancar?" Sasuke tampak tertarik membahas misi anaknya.
Sarada terbelolo melihat papanya melempar pertanyaan yang bertubi-tubi padanya.
"Um bersama Konohamaru sensei, Mitsuki dan si Boruto itu. Semua berjalan lancar. Tch,Tidak ada yang sulit dari misi mengontrol binatang buas yang hanya rank C itu. Padahal aku telah meminta Konohamaru sensei untuk memilihkan misi yang lebih baik dari itu!" jelas Sarada sembari melahap lauk yang baru diberikan ibunya.
"hmm... Begitukah? Tidak apa,Sarada..." Sakura menopang dagunya dengan lalu tersenyum pada Sarada.
"Kau tahu... misi tidaklah sebatas tingkatannya saja. Tetapi... kau dapat menilainya lebih dari itu... Setiap misi yang kau jalani akan membangun memorimu bersama rekanmu. Dan setiap memori itu akan menjadi kenangan-kenangan yang akan menguatkanmu dan takkan mudah terlupakan begitu saja. Karena kenangan itu ... selalu terikat dalam pikiran serta hatimu dan akan menghubungkan kalian satu sama lain, walaupun suatu saat kau jauh dari rekanmu..."
Kata-kata Sakura itu seakan tertuju pada Sasuke. Ya, lebih tepatnya terdengar seperti luapan perasaan yang Sakura rasakan dulu, saat ia ditinggalkan oleh Sasuke, rekan setimnya dulu yang sekarang telah menjadi suaminya itu.
Sasuke menoleh dan memerhatikan istrinya sambil tersenyum lembut.
'Kau benar-benar telah menjadi seorang mama yang baik, Sakura...' gumam Sasuke dalam hati.
Sakura yang tiba-tiba mendapati dirinya diperhatikan Sasuke, langsung salah tingkah dan mengeluarkan rona merah di pipinya.
"Ka... kau tahu Sasuke, a... aku hanya memberitahu Sarada" kata Sakura dengan gugup.
"Tidak apa, yang dikatakan mama benar Sarada. Walaupun kita merasa telah menjadi kuat dan dapat melakukan segala sesuatu sendiri, tidak ada yang akan lebih baik dari ikatan yang terbentuk dari sebuah perasaan yang begitu tulus. Oleh karena itu, kau tidak boleh menjadi shinobi yang mengabaikan temanmu."
Sakura terkejut karena Sasuke dapat mengatakan hal seperti itu. Sementara Sarada tampak termotivasi dengan kata kedua orang tuanya.
'Aku... akan menjadi shinobi seperti mama dan papaku, dan aku akan mewujudkan cita-citaku
... menjadi hokage!' Sarada memantapkan dirinya dalam hati.
part 4 end, to be continued
===
YOU ARE READING
Sasusaku: Home
FanfictionI don't own the characters. Such a sasusaku shipper! My first ff ever, hope you like it all! Sasuke akhirnya pulang setelah menjalankan misinya. Ia berniat memberikan surprise untuk istri dan anak tercintanya, Sakura dan Sarada yang selalu setia men...