"Rumah mu sempit." Sindir Dove.Saat ini mereka sedang berkumpul di rumah baru Megan. Rumah yang tak seberapa besar tapi fungsional, terdapat tetangga di sebelah kanan atau kiri rumah. Hunian yang sangat baik untuk membesarkan anak, bukan Penthouse mewah yang terbatasi tembok kokoh yang dingin. Semua sudah Megan rencanakan saat ia ingin kembali, ia tak ingin egois lagi. Shim dan Glit butuh bersosialisasi, dan Megan berubah menjadi wanita yang terbuka bukan lagi wanita yang selalu membatasi privasi-nya.
Ruang tamu milik Megan bergaya Shabby chic dengan sentuhan Pink pastel terlihat penuh oleh para wanita dewasa yang sedang duduk tegang layaknya di ruang persindangan. Mungkin hanya satu orang saja yang merasa begitu, Megan. Wanita itu harus bersabar diri mendengar kalimat pedas dari mulut sahabat-sahabat nya. Khusus nya, Miracle atau Dove.
"Dan selera mu payah." Lanjutnya.
"Aku tak butuh pendapat mu." Tatapan mereka saling beradu, aura permusuhan menguar di sekitar mereka membuat yang lain bergidik.
"Kau harus mulai mempertimbangkan saran dari bibi anak kembar mu, Mommy." Megan hendak membalas lagi, tapi Flora langsung menyelanya sambil merengek.
"Hentikan! Kalian membuat ku mual." Bukan Miracle jika tidak menghiraukan perkataan orang lain.
"Kau sudah keterlaluan kali ini, mereka bukan hanya milik mu tapi keluarga ku juga berhak atas mereka!" Suara Miracle makin meninggi.
"Keluarga mu juga-lah yang membuang mereka."
"Dustin tak tau kau hamil, Megan. Dia tak membuang mereka tapi membuang mu!" Miracle sangat bermasalah dengan pengendalian emosi, saat ini ia sudah bangkit dari duduk nya sambil menunjuk Megan.
"Teganya kau. Aku sakit hati dengan ucapan mu kali ini, Dove. Demi Tuhan, akan sangat sulit aku melupakannya. Tapi tetap saja aku tak bisa marah pada mu, kau sahabat ku." Megan menatap nanar wajah Miracle yang tampak tak bersalah.
Kalimat itu jelas menghempas Megan pada kenyataan bahwa ia memang di nikmati, tak di cintai dan pada akhirnya di buang dalam keadaan hamil.
"Kau tak menganggap ku sahabat! Aku orang asing bagi mu. Pertama, Saralee yang membantu mu membesarkan mereka di Malibu. Kedua, Flora yang membantu mu mengurus mereka yang rewel di Pesta pertunangan bajingan sialan itu! Lalu, siapa lagi Partner mu kali ini?" Miracle melirik sinis ke arah Britney yang melotot lalu menggelengkan kepalanya, tanda ia tak tau apa-apa.
"Tolong mengertilah, aku hanya melindungi anak-anak ku, Dove. Kau tak pernah mengerti rasanya menjadi aku, aku tak minta kau pahami. Hanya saja, dunia kita terlalu jahat untuk mereka."
YOU ARE READING
My Sugarplum (Shimmer & Glitter)
RomanceMereka saling mencintai tapi sulit bersama... Anak-anak yang harusnya bisa menyatukan mereka malah memperumit masalah... -Megan Lou Peterson -