Senyum itu. Masih tercetak jelas di mataku. Senyum yg sebenarnya mampu membuatku tersenyum juga. Maafkan aku yg telah menyakitimu sungguh aku tak memiliki maksud. Sekarang aku menerima, aku yg menjadi bukan siapa-siapa dalam hidupmu.
~AOMINE DAIKI
○○○○
"Ohayou aomine-san" sapa seorang gadis yang tengah duduk dengan selimut menyelimuti setengah badanya.
"Ah ohayou" jawab Aomine malas. Seolah ogah-ogahan yg baru saja masuk ruang pasien itu.
Tachibana Reika, gadis yang sudah dia sakiti beberapa waktu lalu sehingga gadis cantik itu harus mengalami depresi dan mengalami terapi. Dia sembuh tapi dia harus kehilangan ingatan tentang Aomine Daiki, kekasihnya.
"Bukankah hari ini kau keluar rumah sakit? Kenapa masih belum siap?" ucap aomine sambil membanting tubuhnya di kursi dan segera saja mendongakan kepala ingin tidur.
"Aomine-san seperti biasa ya?" ucap gadis itu manis.
"Cih.. ah mendona" ucap aomine seperti sebal. iya dia sebal melihat senyum manis itu. Senyum yg sempat dia hilangkan dari wajahnya.
"Ja.. jaaa.... " ucap gadis itu sambil membuka
Selimutnya. ternyata dia sudah tidak memakai baju pasien lagi.
Gadis itu membenarkan letak bajunya sambil terus menunduk tanpa disadari, Aomine sudah bangkit dan sudah berada disamping gadis itu. Ingin rasanya Aomine membelai rambut hitam yg terurai itu. Dan tanpa sadar tanganya tergerak. Belum sampai tangan itu menyentuh rambut itu, Reika tiba-tiba mendongak.
"Aomine-san kenapa?" Tanya Reika dengan polos dan tangan Aomine berada tepat dimuka reika saat ini.
PLETAK
"Ah ittai" Reika menggosok keningnya yang tiba2 saja di sentil oleh Aomine.
"Cepat kita pergi dari sini" ucap Aomine sambil menenteng tas dan segera mendahului Reika yg segera menyusulnya dengan berjingkat kecil.
******
Your pov
"Ohayou" sapamu ramah di depan muka aomine yg yah seperti biasa sudah tidur di kelas.
"Ohayou" jawabnya ogah sambil kembali tidur setelah membuka matanya hanya untuk membalas sapaanmu. Kau pun segera saja duduk di depanya yg memang tempat dudukmu sambil mengidikan bahu. Tanpa kau sadari aomine terus memandang dirimu sambil tersenyum.
Jam perlajaran pun dimulai dan entah kenapa kau merasa kedinginan dan tiba-tiba jaket hitam bertengger di bahumu. Kau menoleh ke belakang dan kau melihat Aomine tengah mengalihkan pandang seolah tak melakukan apa-apa. Kau pun kembali berbalik sambil tersenyum kecil.
####
"Aomine san"
"Hmm" jawab Aomine yg mukanya di sembunyikan di lipatan tanganya.
"Sudah istirahat lo" senyumu sambil menoel-noel pipi aomine.
Tapi tiba-tiba siluet masa lalu seperti menghujani kepalamu dan tanpa terasa semua memudar. Kau hanya mendegar suara Aomine yg memanggilmu yg kemudian memudar perlahan.
####
Kau pun tertidur di ruang UKS. Aomine yang setia menungguimu. Tanganmu tak pernah lepas dari genggamnnya.
Aomine memejamkan mata dengan titik air mata di ujungnya.
'Rei, jangan hukum hatiku seperti ini,rei aku sayang kamu'
