Title : Memories
Cast : Murasakibara x Reader
Warning : Typo(s), Eyd
Dont like dont readAh senangnya, aku menerima selembar surat lagi. Surat yang selama ini menjadi teman ketika ku sendiri. Surat yang sudah membuatku tersenyum ketika ku merasa sedih.
"(Name)-chin kabar kamu bagaimana?. Aaah disini tidak ada maiubo. (Name)-chin janji akan traktir aku ya kalau aku pulang"
Itu tulisan dalam surat yang tidak pernah tertinggal. 'Ah manisnya' pikirku yang ketika membaca surat darinya selalu membayangkan wajah manjanya itu.
"Aku menunggumu. Mu-kun"
Aku hanya bisa tersenyum sambil melipat kertas itu dan menaruhnya di dalam sebuah kotak. Kotak dengan isi surat sejenisnya . yang sudah aku kumpulkan selama 3 tahun ini.
Kekasihku, Murasakibara Atsushi saat ini sedang melaksanakan studinya di US dia Menggambil pendidikan koki.
Aku hanya bisa tertawa kecil sembari membayangkan wajahnya ketika berhadapan dengan makanan. Yah setidaknya hanya itu kan yang bisa membuatnya senang.
2 bulan lagi kita janji bertemu di stasiun Tokyo. Pertemuan kami kembali setelah 3 tahun. Aku sangat sangat menantikannya. ingin sekali ku membawakan snack kesukaannya dan menyodorkannya pasti dia manis sekali. Aku pun rindu cara dia makan yang meninggalkan remahan dimana mana. Membayangkanya saja sudah membuatku bahagia.
"(Name)-chin. Hari ini aku dapat penghargaan lo, kata sensei masakanku enak. Ehm (Name)-chin harus coba juga kalau aku pulang. Dan juga bawakan aku maiubo sebagai bayaran ya"
Aku terkekeh kecil kembali membaca surat yang datang satu minggu setelahnya.
"Hai hai.. aku beri kau maiubo yang banyak. Matteyoo mu-kun"
Aku menerawang jauh, entah kenapa ada perasaan aneh menjalar di dadaku. Aku segera menggelengkan kepalaku menepis perasaan yang mungkin hanya fantasi gilaku saja.
*****
Aku menopang dagu, menenggok ke arah kalender. Sudah 2 minggu Murasakibara tidak mengirimi ku surat. setidaknya sudah ada 2 surat yang datang. Bahkan sampai hari ini tak ada satupun. mungkin dia sibuk di akhir studinya itu pikirku. Lagi pula hanya tinggal satu bulan lagi aku bisa bertemu dengannya.
3 minggu berlalu dan belum juga ada surat. Jujur saja aku semakin cemas. Aku hanya bisa mengecek kotak surat kalau saja surat itu bisa ada disana tiba tiba. Aneh ya, jaman sudah canggih tapi kenapa masih memilih surat. Yah murasakibara bilang agar lebih kena di hati karena pakai tulisan tangan. Dasar gombal.
Satu minggu lagi Murasakibara pulang ke jepang. Dan masih tak ada satu surat pun yang datang. Satu bulan setengah yang lalu itu surat terakhir darinya. Aku hanya bisa mengehela napas. Rindu tentu. Tapi apa yang bisa aku perbuat.
Tok tok tok
Suara pintu apartemenku terketuk. Aku hanya diam membeku.
Pos
Ah suara itu. Aku terperanjat dan langsung lari ke arah pintu.
"Hai Arigatou"
Aku berterimakasih pada kurir dan membawa surat itu masuk. Tak bisa dipungkiri aku bahagia . Akhirnya Murasakibara mengirimiku surat. Aku buka dengan cepat namun hati hati takut kalau surat itu rusak
"Hmm. Anooo. Hai..... hmmmm,"
Alisku tertaut, bingung dengan kalimat pertama itu. Tidak biasanya dia seperti ini. Dan kuputuskan untuk melanjutkan kalimat berikutnya.