Lanjutan dari cerita sebelumnya.
Sooo!! Enjoy.
●●●●
Angin musim semi membelai lembut rabut seseorang yang tengah berdiri di depan sekolah. Entah apa yang dilakukannya, dia seorang gadis dengan surai [your color hair] mendongakan kepalanya tepat di samping pintu gerbang masuk sekolah kaijo. Matanya terpejam dan dia merilekskan pundaknya. Saat melodi musim semi mulai masuk dalam pikiranya.
"[First Nameee]-chhiiiii" dan tiba-tiba suara cempreng nan berisik itu masuk ketelingan gadis yang berusaha mengukir keindahan pagi dalam otaknya.
"Yoo" gadis itu pun menyapa si surai kuning yang sudah mencuri ciuman pertamanya itu dengan malas.
"Nani [first name]-chi wa? hidoi" ucapnya sambil mengerucutkan bibir tanda kesal. Yang pasti berusaha dibuat seimut mungkin, tapi gadis yang bernama [your name] malah itu jadi mual.
"Jangan pasang wajah seperti itu, kimoci warui" ucap [your name] sambil melengos masuk ke halaman sekolah.
"Matte" ucap sisuarai kuning yang kerap dipanggil kise itu sambil membuntut dibelakanya.
'Kyaaaaa kise ryouta kaaa,, kakoi'
Yah itu adalah suara para fans fanatik kise. Yang di teriaki malah lambai-lambai gak jelas. Dan membuat [your name] bertamah kesal. Kesal dengan tingkah kise.
Siapa kise sebenarnya? Itu yang ada dalam pikiran gadis itu. "Aku akan selalu bersama mu name" teringat kilasan wajah kise sore itu. Membuat [your name] menodai pipinya dengan semburat merah. Dia tak yakin jika kise pacarnya. Karena kise tak pernah menyatakan cintanya. Begitu juga [your name].
Selalu bersama? Pernyataan itu wajar saja diucapkan sebagai tanda cinta, tapi sahabat juga pasti akan bersamamu selamanya bukan?.
Jduak
"Achhh itai" [your name] meringis mendapati dahinya terbentur pintu kelasnya dengan sempurna. Dan akhirnya gadis itu hanya tersenyum geli pada dirinya sndiri. Kenapa dia bisa memikirkan perkataan si bodoh itu sampai segitunya.
'Aku memang bodoh' ucapnya disertai ringisan aneh.
Srekkkk
FLOP~
"Eh" [your name] mengerjapkan mata bingung. lagi-lagi ada yang menempel didahi [your name] tepat stelah dia menutup pintu.
"Uahaaahahaha" kise dan kira sudah tertawa di bangkunya masing-masing.
"JANGAN GUNAKAN AKU JADI BAHAN BODOH-BODOHAN KALIAN" [your name] naik darah lagi. Dan lebih buruknya sekarang saat pagi hari. Yang ada, satu hari ini bakal dia lalui dengan mood yang buruk.
"Warui" ucap kise tanpa dosa. Sontak membuat [your name] menggepalkan tanganya. Apabila ada yang bisa mendiskripsikan, mungkin sekarang ada api yang berkobar di kedua mata [your name] saking kesalnya.
"Eh matte, kira?" [your name] berubah mood sekejab melihat kira duduk sambil senyum manis terhadapnya.
"Daijobu?, aku dengan kamu sakit" dengan lembut [your name] bertanya sambil menghapirinya.
"Hmmm, heki" ucapnya lembut. Menambah level kecantikanya.
"Yokatta" ucap [your name] sambil duduk dikursinya sendiri.
"Ne kirachi, lihat ssu mana yang pantas buatku" kise menunjukan majalah belanja.mungkin akan membeli baju baru untuk pemotretanya.
"Ah yang ini bagus"
"Eh maji?"
Begitulah percakapan yang tidak melibatkan [your name]. Gadis itu melihat saja dari bangkunya kedekatan dua sahabatnya itu. Melihat mereka yang sampai sekarang masih berbincang-bincang membuatnya merasa jarak diantara mereka sangat jauh.
